Digempur Israel, 124.000 Orang Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Digempur Israel, 124.000 Orang Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah, 

Digempur Israel, 124.000 Orang Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari | Halaman Lengkap

alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Rabu, 26 Maret 2025 - 00:01 WIB

Digempur Israel, 124.000...

Warga Palestina mengungsi ke Khan Yunis saat tentara Israel terus menyerang Rafah, Gaza pada 23 Maret 2025. Foto/Ali Jadallah/Anadolu Agency

A A A

JALUR GAZA 

- Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan 124.000 warga Palestina telah mengungsi di Gaza hanya dalam beberapa hari.

Dalam unggahan di laman Facebook resminya, UNRWA mengatakan, “Para pengungsi tersebut dipaksa melarikan diri dari pemboman yang tak henti-hentinya. Keluarga-keluarga menanggung apa yang mereka miliki tanpa tempat berlindung, tanpa rasa aman, dan tidak punya tempat untuk dituju."

Badan tersebut juga menyoroti, "Otoritas Israel telah menghentikan semua bantuan. Makanan langka dan harga-harga melambung tinggi. Ini adalah bencana kemanusiaan."

Menekankan urgensi situasi tersebut, UNRWA mengatakan, "Pengepungan harus diakhiri."

Pekan lalu, Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas, melancarkan gelombang serangan udara yang menewaskan ratusan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza.

Analis politik Mohamad Elmasry mengatakan PBB "mendapat tekanan" setelah mengumumkan akan menarik sepertiga staf internasionalnya keluar dari Gaza setelah serangan tank Israel menghantam salah satu kompleksnya dan menewaskan seorang karyawan.

Dia mencatat 280 pekerja PBB telah tewas sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023.

"Jadi PBB merasa bertanggung jawab untuk melindungi orangnya. Israel menargetkan pekerja bantuan dan jurnalis. Posisi resmi Israel adalah PBB adalah organisasi anti-Semit. Mereka telah menjelaskannya dengan jelas," ujar dia kepada Al Jazeera.

Elmasry juga menyoroti fasilitas Palang Merah diserang pasukan Israel pada hari Senin. Israel menyebut pengeboman itu sebagai "salah identifikasi".

Save the Children mengatakan lebih dari 270 anak telah tewas dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Gaza, menandai beberapa "hari paling mematikan bagi anak-anak sejak perang dimulai".

“Bom berjatuhan, rumah sakit hancur, anak-anak terbunuh dan dunia terdiam,” kata Rachael Cummings, direktur kemanusiaan Save the Children di Gaza. “Tidak ada bantuan, tidak ada keamanan, tidak ada masa depan.”

Organisasi tersebut mengatakan dalam pernyataan bahwa dimulainya kembali perang adalah “hukuman mati bagi anak-anak Gaza”.

Lebih dari 17.900 anak telah terbunuh sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

“Anak-anak dibunuh saat tidur di tenda-tenda, mereka dibiarkan kelaparan dan diserang. Satu-satunya cara untuk memastikan anak-anak dan keluarga terlindungi adalah melalui gencatan senjata yang definitif,” ungkap Save the Children.

Pasukan Israel Kepung 50.000 Warga Palestina di Rafah, Pengungsi yang Terluka Berdarah hingga Tewas

(sya)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

Infografis

Israel akan Caplok Sebagian...

Israel akan Caplok Sebagian Wilayah Gaza hingga Tawanan Dibebaskan

3 Negara Asia Musuh...

1 jam yang lalu

Digempur Israel, 124.000...

2 jam yang lalu

Warga Maroko Dipenjara...

5 jam yang lalu

Ribuan Orang Protes...

6 jam yang lalu

Kocak! Penerbangan United...

6 jam yang lalu

Yordania Usulkan Pengasingan...

7 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages