Donald Trump: Seluruh Negara Harus Singkirkan Senjata Nuklir, Kekuatannya Gila! | Sindo news - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Donald Trump: Seluruh Negara Harus Singkirkan Senjata Nuklir, Kekuatannya Gila! | Sindo news

Share This

 

Donald Trump: Seluruh Negara Harus Singkirkan Senjata Nuklir, Kekuatannya Gila! | Halaman Lengkap

Presiden AS Donald Trump serukan semua negara untuk singkirkan senjata nuklir. Foto/Xinhua/Hu Yousong

WASHINGTON 

- Presiden

 Amerika Serikat 

(AS)

 Donald Trump 

mengatakan bahwa semua negara harus menyingkirkan

 senjata nuklir, 

alih-alih terlibat dalam perlombaan senjata.

"Akan sangat bagus jika semua orang menyingkirkan senjata nuklir mereka," kata Trump kepada wartawan di Oval Office pada hari Kamis, yang dilansir Anadolu, Jumat (7/3/2025).

"Rusia dan kami sejauh ini memiliki yang paling banyak," ujarnya.

Baca Juga

290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Payungi Eropa, Efektifkah Melawan 5.889 Nuklir Rusia?

"China akan memiliki jumlah yang sama dalam waktu empat atau lima tahun, dan akan sangat bagus jika kita semua dapat melakukan denuklirisasi, karena kekuatan senjata nuklir itu gila. Gila," papar Trump.

"Saya sangat ingin memulai perundingan tersebut," imbuh Trump. "Denuklirisasi akan luar biasa."

Bulan lalu, Trump berpendapat bahwa perlombaan senjata nuklir akan sia-sia dan bahwa AS tidak punya alasan untuk membangun senjata baru.

"Kita semua menghabiskan banyak uang yang seharusnya bisa kita belanjakan untuk hal-hal lain yang sebenarnya, mudah-mudahan, jauh lebih produktif," katanya.

Komentar terbaru Trump itu muncul di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO, serta perang dagang Trump dengan China.

Dalam pidatonya awal minggu ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia sebagai "ancaman bagi Prancis dan Eropa" dan menyarankan agar Prancis memperluas payung nuklirnya untuk melindungi negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.

Kremlin mengecam kata-katanya sebagai "sangat konfrontatif".

Selama masa jabatan pertama Trump, AS menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev.

Rusia mengecam penarikan diri itu dan membantah tuduhan Washington bahwa Moskow secara diam-diam melanggar perjanjian itu.

Pada tahun 2023, Rusia mengumumkan penempatan senjata nuklirnya di Belarusia, dengan alasan ketegangan dengan NATO.

Setahun kemudian, Presiden Vladimir Putin merevisi doktrin nuklir resmi Rusia, menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.

Moskow juga memperingatkan bahwa mereka dapat melanjutkan uji coba senjata nuklir jika AS melakukannya terlebih dahulu.

Pada Januari lalu, AS mengumumkan penempatan bom nuklir yang di-upgrade di pangkalannya di Eropa. Menurut laporan media Amerika, Pentagon juga berencana untuk menempatkan senjata nuklir di Inggris.

Rusia telah mendesak semua negara pemilik senjata nuklir untuk bertindak secara bertanggung jawab.

"Kami tidak pernah memulai diskusi tentang apa yang harus dilakukan dengan senjata nuklir atau apakah senjata itu dapat digunakan," kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov pada Desember lalu.

"Tidak ada pemenang dalam perang nuklir, itulah sebabnya hal itu tidak boleh terjadi," katanya.

Menurut data ICAN, Rusia memiliki 5.889 hulu ledak nuklir. AS memiliki 5.224 hulu ledak nuklir, disusul China dengan 410 hulu ledak nuklir.

(mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages