Hotel di Solo Tak Berani Naikkan Harga Menu Buka Bersama, Dampak dari Daya Beli Masyarakat Menurun - Tribunsolo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Daya beli masyarakat yang menurun membuat beberapa hotel di Solo tak berani naikkan harga menu buka bersama demi tetap mendapatkan konsumen. Bahkan beberapa hotel memilih menurunkan harga demi menggaet pengunjung.
"Kita lihat dari perbandingan harga dari tahun lalu dan tahun ini. Kalau restoran cenderung stabil. Kalau hotel ada kekhawatiran daya beli menurunkan harga. Antara Rp 5-10 ribu. Padahal biasanya naik,"
"Ada juga yang menahan harganya sama seperti tahun lalu,” ungkap Humas BPC PHRI Solo, Wening Damayanti
Ia juga melihat ada penurunan kunjungan sejumlah hotel.
Baca juga: Rayakan Milad ke-11 Tahun, Syariah Hotel Solo Tetap Jadi Leading Hotel Berbasis Syariah
Menurutnya, hal ini karena faktor harga yang ditawarkan.
"Kalau dari tamu yang datang ke hotel atau restoran. Beberapa hotel yang turun ada juga yang stabil. Tamu kan memilih harga yang lebih terjangkau,” jelasnya.
Secara keseluruhan dari hasil pengamatan penurunan permintaan buka bersama di kisaran 40 persen.
Ada pula beberapa hotel yang mengalami penurunan hingga 50 persen.
"Ada yang lebih sepi dari kemarin. Biasanya ballroom penuh ini hanya 50 persen. Kalau tahun lalu ramai semuanya. Persentasenya 30-40 persen dari tahun lalu,” tuturnya.
Penurunan terjadi di semua kelas bintang hotel. Ada satu hotel bintang empat mengalami penurunan drastis namun di hotel bintang empat lain tetap membludak.
Baca juga: 6 Rekomendasi Museum di Solo Bisa Dikunjungi saat Libur Liburan Idulfitri!
Ada pula di hotel bintang 2 yang mengeluhkan minimnya reservasi.
"Di bintang 2 ke bawah itu ada beberapa hotel yang mengeluh tidak ada reservasi harus close. Tidak merata dan tidak bisa dijadikan patokan. Tinggal harganya masuk atau nggak,” terangnya.
Sedangkan dari segi segmentasi pasar pihaknya juga belum bisa memetakan segmentasi mana yang susut.
"Yang datang kebanyakan komunitas sosial, olahraga. Ada beberapa dari corporate,"
"Mereka reservasi juga bukan atas nama PT apa tapi secara personal. Family masih ada juga. Kita tidak bisa menandai market apa yang susut,” jelasnya.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar