Idul Fitri 2025 Versi Muhammadiyah, Jatuh pada Senin 31 Maret 2025 - Merdeka - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Idul Fitri 2025 Versi Muhammadiyah, Jatuh pada Senin 31 Maret 2025 - Merdeka

Share This
Responsive Ads Here

 

Idul Fitri 2025 Versi Muhammadiyah, Jatuh pada Senin 31 Maret 2025

Muhammadiyah tetapkan Idulfitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, potensi Lebaran serentak dengan pemerintah.

Warga bersalaman saat merayakan Idul Fitri di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan. Kamis (13/5/2021). Mayoritas umat Muslim di Indonesia melaksanakan Sholat Id sesuai dengan ketetapan pemerint (©© 2025 Liputan6.com)
ADVERTISEMENT

Penentuan hari Idulfitri selalu menjadi topik penting bagi umat Islam di Indonesia, terutama karena perbedaan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah dan pemerintah. Namun, untuk tahun 2025, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini diperkirakan akan sejalan dengan penetapan pemerintah.

Hal ini diambil berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang selama ini menjadi acuan utama Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan hijriah. Jika hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh pemerintah juga menunjukkan kesesuaian, maka umat Islam di Indonesia berpeluang besar merayakan Idulfitri secara bersamaan, tanpa adanya perbedaan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Lalu, bagaimana perhitungan Muhammadiyah dalam menentukan 1 Syawal 1446 H? Apa yang membuat kemungkinan Lebaran 2025 berlangsung serentak? Berikut penjelasannya, dirangkum Merdeka.com, Rabu (12/3).

Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 2025 Jatuh pada 31 Maret

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah secara resmi mengumumkan bahwa Idulfitri 1446 H akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini menjadi acuan dalam menentukan awal bulan hijriah di kalangan Muhammadiyah.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, ijtimak menjelang Syawal 1446 H terjadi pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, tepat pada pukul 17:59:51 WIB. Namun, saat matahari terbenam di Yogyakarta, hilal belum terlihat karena posisinya masih di bawah ufuk dengan ketinggian -01 59' 04". Oleh karena itu, bulan Ramadan akan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal), yang berarti 1 Syawal akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Pengumuman mengenai penetapan ini disampaikan melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLWI.OFF12025, yang juga mencakup penetapan awal Ramadan dan Iduladha 1446 H berdasarkan hasil perhitungan astronomi.

"Pada hari Sabtu Kliwon, 29 Ramadan 1446 H bertepatan dengan 29 Maret 2025 M, ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada pukul 17:59:51 WIB. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = -01° 59¢ 04² (hilal belum wujud). Pada saat Matahari terbenam, Sabtu, 29 Maret 2025 M, di seluruh wilayah Indonesia Bulan berada di bawah ufuk (hilal belum wujud). Umur bulan Ramadan 1446 H disempurnakan (istikmal) 30 haDi wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025 M," tulis Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/Mlm/I.0/E/2025 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, Dan Zulhijah 1446 Hijriah, mengutip muhammadiyah.or.id.

Awal Ramadan dan Iduladha 2025 Versi Muhammadiyah

Selain menetapkan Idulfitri, Muhammadiyah juga telah menentukan awal Ramadan dan Iduladha 1446 H dengan metode yang sama.

  1. Awal Ramadan 1446 H: Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada perhitungan yang menunjukkan bahwa ijtimak menjelang Ramadan terjadi pada hari Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07:46:49 WIB. Ketinggian hilal di Yogyakarta saat itu tercatat pada +04 11' 08", yang berarti hilal telah terlihat, sehingga puasa dapat dimulai pada keesokan harinya.
  2. Iduladha 1446 H: Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Zulhijah jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Arafah yang jatuh pada 9 Zulhijah akan dirayakan pada hari Kamis, 5 Juni 2025, dan perayaan Iduladha pada 10 Zulhijah akan dilaksanakan pada hari Jumat, 6 Juni 2025.

Dengan cara ini, Muhammadiyah telah menetapkan semua tanggal penting dalam kalender hijriah tahun 1446 H dengan menggunakan metode hisab yang telah diterapkan sejak lama.

Kemungkinan Lebaran 2025 Antara Muhammadiyah dan Pemerintah Serentak

Meskipun Muhammadiyah telah secara tegas menetapkan tanggal Idulfitri jatuh pada 31 Maret 2025, keputusan resmi dari pemerintah masih harus menunggu hasil Sidang Isbat yang biasanya dilaksanakan pada 29 Ramadan, sehari sebelum Idulfitri.

Jika pada tanggal 29 Maret 2025 hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia, pemerintah akan menggenapkan bulan Ramadan menjadi 30 hari dan menetapkan Idulfitri pada 31 Maret, sama seperti yang ditentukan oleh Muhammadiyah. Namun, jika ada wilayah yang berhasil melihat hilal, kemungkinan Idulfitri dapat jatuh pada 30 Maret 2025.

Mengingat posisi hilal diperkirakan masih berada di bawah ufuk saat matahari terbenam, sangat mungkin pemerintah akan mengumumkan Idulfitri pada 31 Maret 2025. Dengan demikian, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat merayakan Lebaran secara serentak.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menyampaikan bahwa Hari Raya Idulfitri 1446 H diprediksi jatuh pada 31 Maret 2025 atau sama seperti PP Muhammadiyah. Namun, kepastian mengenai hal ini masih harus menunggu hasil dari sidang isbat yang akan dilaksanakan pada 29 atau 30 Ramadan.

Keuntungan Jika Idulfitri 2025 Dirayakan Bersamaan

Jika Idulfitri 2025 jatuh pada tanggal yang sama antara Muhammadiyah dan pemerintah, maka ada beberapa keuntungan bagi masyarakat, di antaranya:

  1. Tidak Ada Perbedaan Hari Raya Masyarakat tidak perlu khawatir tentang perbedaan tanggal Idulfitri yang sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya, sehingga perayaan bisa berlangsung lebih harmonis.
  2. Lebih Mudah dalam Penentuan Libur Nasional Jika pemerintah menetapkan 1 Syawal pada 31 Maret 2025, maka libur Lebaran dapat disesuaikan lebih awal, memberikan kepastian bagi masyarakat dalam merencanakan mudik dan aktivitas lainnya.
  3. Meningkatkan Persatuan Umat Islam Dengan merayakan Idulfitri secara bersamaan, umat Islam di Indonesia bisa lebih fokus pada ibadah dan kebersamaan, tanpa terpecah karena perbedaan metode penentuan awal bulan Syawal.

Mengapa Idulfitri Muhammadiyah dan Pemerintah Bisa Serentak?

Perbedaan dalam penentuan tanggal Idulfitri antara Muhammadiyah dan pemerintah sering kali menjadi topik perdebatan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan Syawal. Muhammadiyah menerapkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang merupakan perhitungan astronomi untuk memastikan apakah hilal telah muncul di ufuk saat matahari terbenam.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyatul hilal, yang melibatkan observasi langsung untuk melihat bulan baru, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop. Ketika hilal terlihat, maka bulan baru akan dimulai keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak tampak, bulan tersebut akan digenapkan menjadi 30 hari.

Untuk tahun 2025 mendatang, diperkirakan bahwa hilal tidak akan terlihat pada tanggal 29 Maret. Oleh karena itu, pemerintah kemungkinan besar akan menetapkan 1 Syawal pada 31 Maret, yang akan sama dengan keputusan Muhammadiyah.

People Also Ask

1. Kapan Idulfitri 2025 menurut Muhammadiyah?

Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

2. Apakah Idulfitri 2025 akan serentak antara Muhammadiyah dan pemerintah?

Besar kemungkinan Idulfitri 2025 akan dirayakan serentak pada 31 Maret, karena hilal diperkirakan belum terlihat pada 29 Maret.

3. Bagaimana metode Muhammadiyah dalam menentukan Idulfitri?

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi untuk menentukan kapan hilal muncul di atas ufuk.

4. Kapan sidang isbat untuk menentukan Idulfitri 2025?

Sidang isbat biasanya dilakukan pada 29 Ramadan atau 29 Maret 2025, untuk menentukan kapan 1 Syawal berdasarkan rukyatul hilal.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages