Kanselir Jerman Kecam Trump Sebut Zelensky 'Diktator': Salah dan Berbahaya! - detik - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kanselir Jerman Kecam Trump Sebut Zelensky 'Diktator': Salah dan Berbahaya! - detik

Share This

 Dunia Internasional, 

Kanselir Jerman Kecam Trump Sebut Zelensky 'Diktator': Salah dan Berbahaya!

Berlin 

-

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilu". Scholz menilai komentar Trump itu "salah dan berbahaya".

"Yang benar adalah Volodymyr Zelensky adalah kepala negara terpilih di Ukraina," tegas Scholz saat berbicara kepada media terkemuka Jerman, Spiegel, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025).

Trump, dalam pernyataan via media sosial pada Rabu (19/2), menyebut Zelensky sebagai "seorang diktator tanpa pemilu".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seorang Diktator tanpa Pemilu, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki negara yang tersisa," tulis Trump dalam komentarnya via media sosial Truth Social.

Masa jabatan lima tahun yang dijalani Zelensky sebagai Presiden Ukraina telah berakhir tahun lalu. Namun undang-undang yang berlaku di Ukraina tidak mewajibkan digelarnya pemilu selama masa perang.

Ukraina berperang melawan Rusia sejak invasi militer besar-besaran dilancarkan Moskow pada Februari 2022 lalu.

Scholz, dalam pernyataannya, mengecam segala upaya "untuk menyangkal legitimasi demokratis Presiden Zelensky".

"Fakta bahwa pemilu yang layak tidak dapat diselenggarakan di tengah perang, tercermin dalam konstitusi dan undang-undang pemilu Ukraina," sebutnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kecaman juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, yang menyebut komentar Trump itu "absurd".

"Jika Anda melihat dunia nyata dibandingkan hanya melontarkan tweet, maka Anda akan mengetahui siapa di Eropa yang harus hidup dalam kondisi kediktatoran: orang-orang di Rusia, orang-orang di Belarusia," ucap Baerbock dalam wawancara dengan televisi lokal ZDF.

Berlin sebelumnya juga menolak klaim Trump soal Kyiv telah "memulai" pertemuan dengan Moskow. "Tidak seorangpun kecuali (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang memulai atau menginginkan perang ini di jantung Eropa," tegas Baerbock.

(nvc/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages