Kecewa dengan Rusia, Etnis Alawite di Suriah Minta Israel Gulingkan Presiden Sharaa: Serang - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kecewa dengan Rusia, Etnis Alawite di Suriah Minta Israel Gulingkan Presiden Sharaa: Serang - Tribunnews

Share This

 Dunia Internasional 

Kecewa dengan Rusia, Etnis Alawite di Suriah Minta Israel Gulingkan Presiden Sharaa: Serang - Tribunnews.com


Editor: Nuryanti

Kecewa dengan Rusia, Etnis Alawite di Suriah Minta Israel Gulingkan Presiden Sharaa: Serang
The

Kecewa dengan Rusia, Etnis Alawite di Suriah Minta Israel Gulingkan Presiden Sharaa: Serang
The New Arab
KONFLIK SURIAH - Foto yang diambil dari The New Arab tanggal 10 Maret 2025 memperlihatkan situasi Kota Jableh di Suriah yang dikepung selama dua hari oleh sisa-sisa loyalis Bashar Al Assad. 

TRIBUNNEWS.COM – Etnis minoritas Alawite di Suriah dilaporkan meminta Israel untuk menyerang pasukan Presiden Suriah Ahmed Hussein Al Sharaa yang juga dikenal sebagai Abu Mohammad Al Julani.

Permintaan itu disampaikan Alawite setelah terjadi pembunuhan yang menewaskan hampir seribu orang Alawite dalam beberapa hari terakhir.

Kepada media Israel Hayom, sejumlah orang Alawite meminta Israel untuk menyerang pasukan Sharaa.

“Komite ini (pemerintah Suriah) kami tolak. Ini bukan hal yang akan memuaskan kami. Hanya keputusan dari PBB, organisasi HAM, dan negara-negara yang membela rakyat Suriah yang akan diterima,” kata seorang Alawite.

“Mereka pihak yang harus membentuk komite investigasi.”

Menurut dia, Sharaa dan kelompoknya gagal mengurus Suriah. Namun, Sharaa tidak akan mengakuinya.

Dia lalu meminta Israel untuk menyingkirkan Sharaa.

Berita Rekomendasi

“Kami memanggil kalian dan setiap orang. Kami tidak menginginkannya (Sharaa). Singkirkan dia. Ketika kami memutuskan menggelar unjuk rasa untuk menggulingkan rezim Sharaa, mereka mengangkat senjata dan menembaki pengunjuk rasa,” ujarnya.

Dia mengklaim rezim Sharaa adalah rezim korup dan jahat, mirip seperti rezim sebelumnya.

“Rezim Sharaa tak boleh bertahan. Israel harus membela kami dan dengan angkatan udaranya menyerang semua faksi terafiliasi dengan Sharaa di kawasan pantai Suriah, termasuk Latakia, Tartus, dan pinggirannya.”

“Tak ada negara yang menjawab tangisan kami, bahkan orang-orang Rusia, yang sudah berada di negara kami selama bertahun-tahun. Israel satu-satunya negara yang bisa melindungi kami.”

Mengenai Assad, dia mengatakan tidak semua orang Alawite mendukung Assad. Beberapa Alawite terpaksa mendukung Assad karena ancaman.

Dia memperingatkan bahwa pembunuhan di Suriah belumlah akan berakhir.

“Pembunuhan tidak akan berakhir. Setiap hari ada pembunuhan lainnya. Hentikan pembunuhan itu dengan serangan udara kalian, dan kami akan berterima kasih,” katanya.

Lalu, dia menyebut rezim Sharaa menargetkan Alawite, menjatuhkan bom-bom ke desa-desa etnis Alawite.

“Mereka menjarah rumah dan membakar kami hidup-hidup setelah melakukan eksekusi massal dengan tembakan,” ucap dia.

Sementara itu, pejabat keamanan di kawasan pantai Suriah mengklaim malam kemarin sisa-sisa rezim Bashar Al Assad menerima bantuan dari Iran secara tidak langsung.

Dia menyebut unsur-unsur asing berupaya memanfaatkan situasi saat ini guna menyediakan dukungan kepada para militan.

Sharaa berjanji buru pelaku

Pasukan keamanan Suriah diduga telah membunuh banyak warga sipil dari etnis Alawite di Provinsi Latakia.

Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan sudah 162 warga sipil yang dibunuh di sana.

Sharaa berjanji akan menangkap semua pihak yang terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut. Di samping itu, dia juga berjanji akan memburu para loyalis Assad.

SOHR menyebut sebanyak 232 anggota pasukan pemerintah dan 250 pejuang pro Assad tewas dalam pertempuran beberapa hari terakhir.

“Hari ini ketika kita berada pada momen kritis, kita mendapati diri kita menghadapi bahaya baru, upaya yang dilakukan sisa-sisa rezim sebelumnya dan pendukungnya dari luar negeri untuk memicu perselisihan baru dan menyeret negara kita ke dalam perang saudara, bertujuan untuk memecah belah dan menghancurkan persatuan dan stabilitasnya,” kata Sharaa hari Minggu, dikutip dari BBC.

“Kami menegaskan bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban, dengan tegas dan tanpa toleransi, semua pihak yang terlibat dalam banjir darah warga sipil atau melukai rakyat kita,” ujarnya.

Dia menyebut komite independen akan dibentuk untuk menyelidiki kekerasan terhadap warga sipil dan mengidentifikasi pelakunya.

Namun, dia tidak bungkam mengenai tudingan bahwa kekerasan itu dilakukan oleh para pendukungnya.

(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages