Dunia Internasional
Pemimpin Aksi Palestina Ditangkap, Trump: Banyak Lagi yang Akan Ditangkap

Washington DC
-
PresidenAmerika Serikat(AS)Donald Trumpmengatakan bahwa penangkapan pemimpinaksi protes pro-Palestinadi Universitas Columbia merupakan "penangkapan pertama dari banyak penangkapan yang akan datang".
"Kita mengetahui ada lebih banyak mahasiswa di Columbia dan universitas lainnya di seluruh negara ini yang terlibat dalam aktivitas pro-teroris, antisemitisme, anti-Amerika, dan pemerintahan Trump tidak akan menoleransinya," tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, seperti dilansirAFP, Selasa (11/3/2025).
Otoritas imigrasi AS baru saja menangkap Mahmoud Khalil yang disebut sebagai pemimpin aksi pro-Palestina di Universitas Columbia yang menentang perang Israel di Jalur Gaza. Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menyebut Khalil ditangkap pada Minggu (9/3) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan DHS bahwa Khalil "memimpin aktivitas terkait Hamas, sebuah organisasi teroris". Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal tuduhan tersebut.
DHS dalam pernyataannya menyebut langkah penangkapan itu dilakukan "untuk mendukung perintah eksekutif Presiden Trump yang melarang antisemitisme, dan dalam koordinasi dengan Departemen Luar Negeri".
Sosok Khalil menjadi wajah paling menonjol dari gerakan protes di universitas-universitas AS yang marak tahun lalu sebagai bentuk perlawanan terhadap perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.
Menurut Student Workers of Columbia Union, Khalil merupakan "seorang lulusan (Universitas) Columbia baru-baru ini dari Palestina dan kepala negosiator untuk kamp solidaritas Gaza musim semi lalu". Dia disebut memegang green card dan berstatus penduduk tetap AS ketika ditangkap.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ribuan orang telah menandatangani petisi yang menyerukan pembebasan Khalil.
Trump, dalam pernyataannya, mengancam akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap para demonstran kampus lainnya, yang beberapa di antaranya dia tuduh tanpa bukti sebagai "agitator bayaran", atau "penghasut bayaran".
"Kita akan menemukan, menangkap, dan mendeportasi para simpatisan teroris ini dari negara kita -- tidak akan pernah kembali lagi," tegasnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar