Kesehatan,
Rutin Minum Air Putih, Kunci Mencegah Penyakit Ginjal dan Gagal Ginjal
/data/photo/2024/03/25/66018d212d39d.jpg)
KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dr. Pringgodigdo Nugroho, mengingatkan bahwa kebiasaan tidak membiasakan diri untuk minum air putih dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Menurut dia, kekurangan cairan dalam tubuh secara kronik dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan ginjal.
"Bisa (berakibat penyakit ginjal) tapi bukan secara langsung karena secara jangka panjang biasanya karena kekurangan cairan yang kronik," ujar Pringgodigdo dalam jumpa pers World Kidney Day 2025 di Jakarta, dikutip dari Antara pada Rabu (12/3/2025).
Baca juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronik yang Perlu Diwaspadai
Prabowo Beri Tugas Baru Untuk AHY, Apa Itu?
Pringgodigdo menjelaskan bahwa kekurangan cairan yang parah bisa mengganggu fungsi ginjal secara bertahap.
Kekurangan cairan dalam tubuh, lanjutnya, bisa memicu sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi yang mengakibatkan peradangan hingga pembentukan batu ginjal.
"Biasanya bertahap gejalanya dan melalui penyakit yang lain misalnya jadi risiko infeksi berulang karena kekurangan cairan, salurannya berisiko infeksi. Kemudian ada batu ginjal karena kekurangan cairan jadi zat-zat pembentuk batu tinggi sehingga terjadi batu ginjal itu melalui hal tersebut," jelasnya lebih lanjut.
Baca juga: Penyakit Autoimun Tidak Menular, Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya
Selain itu, Pringgodigdo juga menyoroti semakin maraknya penyakit ginjal pada generasi muda.
Penyakit ini tidak hanya dipengaruhi oleh gaya hidup, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor imun yang berperan penting dalam perkembangan penyakit ginjal.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Penyakit Ginjal Kronis (PGK), yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara progresif.
Ginjal manusia memiliki jutaan unit penyaring yang disebut nefron. Ketika sebagian nefron rusak, fungsi ginjal akan digantikan oleh nefron yang masih sehat.
Namun, jika kerusakan terus berlanjut, seluruh nefron bisa terganggu, dan akhirnya mengakibatkan gagal ginjal.
Baca juga: Ginjal Sehat: Pentingnya Rutin Cek Fungsi Ginjal bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi
Menurut Pringgodigdo, tantangan utama dalam menangani PGK adalah sifat penyakit yang sering tidak terdeteksi sampai fungsi ginjal tinggal 10 persen dari kapasitas normal.
Penyakit ginjal ini bersifat irreversible atau tidak dapat sembuh sepenuhnya, namun bisa diperlambat perkembangannya jika terdeteksi sejak dini.
"Oleh karena itu, semakin dini sebenarnya semakin baik sehingga menjadi kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan, yaitu pemeriksaan darah dan urine, supaya tidak berlanjut menjadi gagal ginjal," tutupnya.
Perhatian terhadap kesehatan ginjal dan kebiasaan hidup sehat, termasuk rutin minum air putih, menjadi langkah preventif penting untuk menghindari penyakit ginjal yang dapat berisiko tinggi bagi kesehatan.
Baca juga: Batu Ginjal Disebabkan oleh Apa? Berikut 9 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.[FULL] Benny K Harman DPR: Pengadilan Jadi Tempat Transaksi Jual Beli Keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar