Sekutu Trump Diam-Diam Jalin Komunikasi dengan Oposisi Ukraina, Upaya Dongkel Zelenskyy? - Kompas Tv - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Sekutu Trump Diam-Diam Jalin Komunikasi dengan Oposisi Ukraina, Upaya Dongkel Zelenskyy? - Kompas Tv

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional,

Sekutu Trump Diam-Diam Jalin Komunikasi dengan Oposisi Ukraina, Upaya Dongkel Zelenskyy?

Kompas.tv - 7 Maret 2025, 04:10 WIB

sekutu-trump-diam-diam-jalin-komunikasi-dengan-oposisi-ukraina-upaya-dongkel-zelenskyy

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Empat politikus senior sekutu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menjalin komunikasi rahasia dengan oposisi Ukraina belakangan ini.

Komunikasi ini dilakukan saat Trump berupaya memulai perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina.

Seorang pakar kebijakan luar negeri Partai Republikan yang berbicara dalam kondisi anonim melaporkan, sekutu Trump berkomunikasi dengan pemimpin oposisi Ukraina, Yulia Tymoshenko.

Komunikasi ini dikonfirmasi oleh tiga anggota parlemen Ukraina.

Tymoshenko merupakan pentolan partai pendahulu Volodymyr Zelenskyy, Petro Poroshenko. Aliansi politik Porosehnko kalah dari Zelenskyy dalam Pilpres Ukraina 2019 lalu.

Baca Juga: Menlu AS Sebut Konflik Ukraina Perang Proksi antara Rusia dan AS: Ini Harus Diakhiri

Pakar Republikan menyampaikan, komunikasi antara perwakilan Trump dan oposisi Ukraina membahas kemungkinan pilpres di negara itu.

Ukraina menunda pemilu hingga waktu yang tidak ditentukan karena menerapkan darurat militer.

Kubu Trump disebut yakin Zelenskyy akan kalah dalam pemilu karena masyarakat Ukraina dianggap lelah dengan perang.

Namun, berdasarkan survei terbaru, Zelenskyy masih menjadi figur politik paling populer di negara itu.

"Orang-orang Poroshenko dan Yulia berbicara dengan kubu Trump, memosisikan diri sebagai pihak yang lebih mudah diajak kerja sama. Dan orang-orang itu bersedia menyetujui banyak hal yang tidak disetujui Zelenskyy," kata pakar Republikan tersebut dikutip Politico, Kamis (6/3/2025).

Hubungan Trump dan Zelenskyy meruncing usai keduanya terlibat debat kusir di Gedung Putih pada pekan lalu.

Sebelumnya, Donald Trump mengkritik Zelenskyy sebagai "diktator tanpa pemilu" usai memprotes langkah AS yang berunding dengan Rusia tanpa melibatkan Ukraina.

Petro Poroshenko telah merilis klarifikasi usai komunikasi dengan kubu Trump bocor ke media.

Mantan presiden Ukraina itu menyatakan pertemuan ini sebatas terkait perdamaian di negara itu.

Poroshenko mengaku masih berpinsip menolak pemilu saat perang berkecamuk. 

"Esensi dari pembicaraan kami dengan perwakilan Amerika hanya berdasarkan dua prinsip, mengutamakan keamanan dan perdamaian melalui kekuatan, khususnya terkait senjata, intelijen, sanksi terhadap Rusia, dukungan finansial, kelentingan demokrasi, dan pesatuan lintas-Atlantik," kata Porosehnko.

Berbagai pihak menilai pemilu tidak mungkin diselenggarakan di Ukraina ketika perang berlangsung.

Pasalnya, banyak pemilih yang menjalani wajib militer di garis depan atau mengungsi ke luar negeri.

Baca Juga: Efek Kebijakan Imigrasi Trump: Seorang WNI Dideportasi dari AS, Tiga Diproses Hukum

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini

Sumber : Kompas TV


Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages