Sosok Hanif Faisol Nurofiq Menteri Lingkungan Hidup Hentikan Paksa Tambang Pemicu Banjir di Jabar - Halaman all - Tribun-timur

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Hanif Faisol Nurofiq Menteri Lingkungan Hidup.
Hanif Faisol Nurofiq menghentikan paksa usaha pemicu bencana di Cijeruk dan Sukabumi, Jawa Barat.
Hanif Faisol Nurofiq menemukan sejumlah pelanggaran termasuk ketiadaan dokumen lingkungan.
"Kegiatan pembangunan tanpa izin dan tanpa kajian lingkungan bukan hanya bentuk kelalaian administratif, tetapi juga ancaman nyata terhadap keselamatan warga dan keberlanjutan lingkungan hidup," ujar Hanif dalam pernyataan diterima di Jakarta, Minggu.
Dalam kunjungan ke dua lokasi bencana di Cijeruk dan Sukabumi pada Sabtu lalu, 22 Maret 2025, pihaknya verifikasi lapangan.
Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran serius yang berkontribusi terhadap bencana banjir, longsor, dan degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menemukan, dua kegiatan usaha teridentifikasi sebagai penyebab utama kerusakan lereng dan meningkatnya debit air bercampur sedimen ke sungai.
PT Bahana Sukma Sejahtera (BSS) yang membuka lahan seluas 40 hektare untuk ekowisata yang membangun jalan sepanjang 1,5 km tanpa dokumen lingkungan maupun izin usaha.
PT Amoda (Awan Hills) yang membangun hotel kabin di area lereng curang tanpa persetujuan lingkungan.
Total area bukaan lahan mencapai 1,35 hektare, dengan indikasi kuat terjadinya longsor di beberapa titik yang berdekatan dengan mata air Sungai Cibadak.
Di Sukabumi, KLH juga menemukan sejumlah pelanggaran, khususnya pada kegiatan pertambangan dan peternakan skala besar, termasuk CV Java Pro Tam yang tidak beroperasi sejak 2022 tapi meninggalkan lahan bekas tambah seluas 4,74 hektare tanpa reklamasi,.
CV Duta Lima dengan temuan lapangan menunjukkan aktivitas pengolahan dilakukan tanpa dokumen dan persetujuan lingkungan.
KLH juga menemukan PT Japfa Comfeed dengan lahan peternakan ayam seluas 60 hektare dan telah membangun 32 kandang aktif.
Meskipun telah mengantongi beberapa izin, perusahaan ini belum memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan pengelolaan limbah B3 belum sepenuhnya sesuai ketentuan.
Sosok
Dr Hanif Faisol Nurofiq, S. Hut., M.P. merupakan Menteri Lingkungan Hidup dalam Kabinet Merah Putih yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pria yang akrab disapa Hanif itu juga seorang birokrat dan sosok di balik inisiatif Revolusi Hijau, program penghijauan di era Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Sebelum diangkat menjadi Menteri Lingkungan Hidup, Hanif merupakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Hanif merupakan sosok yang memiliki dedikasi tinggi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dan berikut profil Hanif Faisol Nurofiq.
Kehidupan Pribadi
Hanif lahir di Bojonegoro, Jawa Timur pada 21 Maret 1971. Saat ini, dia berusia 53 tahun.
Pendidikan
Semasa kecil, Hanif mengenyam pendidikan di SD Negeri Kadipaten 2 Bojonegoro, SMP Negeri 1 Bojonegoro, dan SMA Negeri 1 Bojonegoro.
Hanif diketahui pindah ke kota lain setelah memasuki masa kuliah, ia melanjutkan pendidikan sarjana di pendidikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Tak hanya puas di situ, ia pun melanjutkan studi S2-nya di fakultas dan kampus yang sama. Namun untuk pendidikan Doktornya, Hanif memutuskan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Karier
Kementerian Lingkungan Hidup bukanlah lingkungan baru bagi Hanif, ia memulai karirnya sebagai forest ranger atau wirawana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kalimantan Selatan pada 1993.
Karirnya semakin terlihat saat ia ditunjuk menjadi Kepala Resort Pengelolaan Hutan (KRPH) dan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu sejak 2014- 2016.
Di tahun yang sama ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengangkatan tersebut dilakukan berdasarkan penilaian dari Tim Penilai Akhir yang saat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Rekam jejaknya di birokrat LHK sudah cukup panjang. Ia dikenal sebagai tokoh di balik inisiatif Revolusi Hijau, sebuah program penghijauan yang dicanangkan oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor.
Berkat idenya itu ia dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.
Tidak hanya itu, dedikasi Hanif juga terlihat dalam mengembangkan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2THI) juga mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar, dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Hari Pers Nasional 2020 di Kalsel.
Hingga akhirnya tahun 2020, ia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Ditjen PKTL, sebelum akhirnya memimpin direktorat jenderal tersebut.
Berikut rangkuman perjalanan karier Hanif Faisol Nurofiq:
- Ikatan dinas di Departemen Kehutanan, program forest ranger atau wirawana KLHK
- Staf data di Kalimantan Selatan (1993)
- Kepala Resort Pemangkuan Hutan di Pulau Laut Utara, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Baru (1995-1997)
- Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Sungai Kupang, Kalimantan Selatan (1997-1999)
- Kepala BPKH Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (1999-2000)
- Kepala Urusan Peredaran Hasil Hutan di Cabang Dinas Kehutanan Sungai Kupang (2000-2007)
- Kepala Seksi Pemasaran Hasil Hutan Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu (2007-2010)
- Kepala Bidang Pemolaan Hutan (2010-2012)
- Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu (2012-2014)
- Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu (2014-2016)
- Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (2016-2020)
- Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK (2020-2023)
- Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) KLHK (2023-2024).
Penghargaan
Kenaikan pangkat luar biasa dari Gubernur Kalimantan Selatan atas kerja keras di bidang kehutanan (2019). (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar