Trump Ancam Aksi Militer terhadap Iran, Khamenei Bilang Gini - detik - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Trump Ancam Aksi Militer terhadap Iran, Khamenei Bilang Gini - detik

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

Trump Ancam Aksi Militer terhadap Iran, Khamenei Bilang Gini

Teheran 

-

Pemimpin tertinggi IranAyatollah Ali Khamenei, menyebut ancaman Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya "tidak akan memberikan hasil apa pun". Hal ini menanggapi Presiden Donald Trump yang memperingatkan kemungkinan aksi militer untuk mendorong Teheran berunding soal program nuklirnya.

"Orang Amerika seharusnya mengetahui bahwa ancaman tidak akan memberikan hasil apa pun saat menghadapi Iran," tegas Khamenei dalam pidato tahunannya untuk memperingati Nowruz, Tahun Baru Persia, seperti dilansir AFP, Jumat (21/3/2025).

Khamenei mengatakan bahwa AS "dan pihak-pihak lainnya seharusnya mengetahui jika mereka melakukan sesuatu yang merugikan bangsa Iran, mereka akan mendapat tamparan keras".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengirimkan surat kepada Khamenei pada 7 Maret lalu, yang isinya mendesak perundingan dengan Iran membahas program nuklir negara tersebut dan memperingatkan kemungkinan aksi militer terhadap Teheran jika dia menolak.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataan pada Kamis (20/3) waktu setempat menyebut surat dari Trump itu "lebih merupakan ancaman". Namun dia juga mengatakan bahwa surat itu tampaknya menawarkan peluang.

Araghchi menambahkan bahwa Teheran sedang mempertimbangkan tanggapan yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Laporan media AS, Axios, yang mengutip seorang pejabat AS dan sumber-sumber lainnya menyebut surat dari Trump itu menetapkan "batas waktu dua bulan untuk mencapai kesepakatan nuklir baru".

Tidak disebutkan secara pasti soal tanggal dimulai atau berakhirnya batas waktu dua bulan tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Khamenei sebelumnya menolak tawaran Trump untuk berunding, dan menuduh Presiden AS itu berupaya menipu opini publik global dengan menggambarkan Washington bersedia berunding dan Teheran tidak mau terlibat.

Trump yang memulai masa jabatan keduanya pada Januari lalu, telah memberlakukan kembali kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran. Pada masa jabatan pertamanya, Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir penting antar Iran dan negara-negara besar dunia.

Dia juga memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Teheran.

Iran menuduh Trump melakukan pendekatan kontradiktif, dan berulang kali mengesampingkan perundingan langsung dengan AS di bawah tekanan. Araghchi menegaskan Teheran "jelas tidak akan berunding secara langsung saat menghadapi tekanan, ancaman, dan sanksi yang meningkat".

Simak juga Video 'Trump Bersiap Bubarkan Departemen Pendidikan AS':

(nvc/ita)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages