Tips
6 Benda yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Pemutih Halaman all - Kompas
/data/photo/2023/06/07/64805e9e90277.jpg)
KOMPAS.com - Pemutih adalah bahan pembersih yang efektif dalam menghilangkan noda, mencerahkan kain putih, serta mendisinfeksi permukaan.
Namun, pemutih juga mengandung bahan kimia yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan serius, jika digunakan pada barang-barang tertentu.
Melansir The Spruce, Minggu (20/4/2025), berikut adalah beberapa benda yang tidak boleh dibersihkan dengan pemutih.
Baca juga: 4 Tips Mencuci Kaos Kaki Putih Tanpa Pemutih
Penyebab Nissan Grand Livina Tertabrak KRL di Bogor, Ban Mobil Selip Saat Melintas Rel
Permukaan kayu

Ilustrasi furnitur kayu.
Pemutih dapat merusak permukaan kayu dengan mengubah warna alami kayu dan menghilangkan lapisan pelindungnya.
Kayu adalah material alami yang sangat sensitif terhadap bahan kimia kuat seperti pemutih. Jika digunakan pada furnitur kayu atau lantai kayu, pemutih dapat menyebabkan kayu tampak pudar, kering, dan mudah rusak.
Selain itu, pemutih dapat menyebabkan kayu kehilangan kilau alaminya dan memengaruhi struktur kayu itu sendiri, sehingga mempercepat kerusakan.
Baca juga: 5 Tips Memutihkan Pakaian yang Menguning Tanpa Pemutih
Permukaan batu alam
Batu alam seperti marmer, granit, dan ubin batu sangat rentan terhadap pemutih karena sifatnya yang berpori.
Pemutih dapat merusak lapisan pelindung pada batu alam dan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan.
Marmer dan granit, yang sering digunakan di dapur, sangat mudah mengalami kerusakan akibat pemutih karena permukaannya yang lebih sensitif terhadap bahan kimia keras.
Sebagai gantinya, gunakan sabun cuci piring ringan yang dicampur dengan air untuk membersihkan permukaan batu alam.
Baca juga: 7 Permukaan dan Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Pemutih
Logam

Ilustrasi wajan stainless steel.
Pemutih tidak disarankan untuk digunakan pada logam karena dapat menyebabkan oksidasi dan karat.
Pemutih bereaksi dengan logam, seperti aluminium, tembaga, bahkan stainless steel, dan akan mempercepat proses karatan.
Bahan kimia dalam pemutih dapat menyebabkan logam memudar atau berubah warna, yang membuatnya tampak rusak dan berkarat.
Baca juga: Cara Membersihkan Toilet dengan Pemutih hingga Kinclong
Kulit
Meskipun kulit bukan material yang sangat halus seperti kain, pemutih tetap dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Pemutih dapat mengeringkan dan mengubah warna kulit, merusak tekstur serta kelembutannya.
Selain itu, pemutih dapat menyebabkan kulit menjadi rapuh dan mudah pecah atau retak, yang membuat kulit lebih cepat rusak.
Baca juga: Jangan Membersihkan Kasur dengan Pemutih, Ini Bahayanya
Permukaan yang dicat

Ilustrasi mengecat furnitur kayu.
Pemutih sangat efektif untuk menghilangkan noda, tetapi tidak disarankan untuk digunakan pada permukaan yang dicat.
Penggunaan pemutih pada dinding atau furnitur yang dicat dapat menyebabkan cat terkelupas, warna memudar, dan lapisan cat menjadi rusak.
Untuk membersihkan permukaan yang dicat, lebih baik menggunakan deterjen ringan yang dicampur dengan air hangat.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Pemutih pada Pakaian, Gunakan Cuka
Saluran pembuangan
Meskipun pemutih dikenal sebagai bahan kimia yang efektif untuk membersihkan dan mendisinfeksi, pemutih tidak ideal untuk membersihkan saluran pembuangan.
Meskipun bisa membantu menghilangkan bau dan beberapa noda, pemutih tidak ampuh untuk membuka saluran yang tersumbat.
Selain itu, pemutih yang dituangkan langsung ke dalam saluran pembuangan bisa merusak pipa dan lingkungan, terutama jika digunakan dalam jumlah banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.China "Rangkul" Vietnam-Malaysia-Kamboja Lawan Tarif Trump: Kita Tidak Bisa Tunduk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar