Anggota Komisi I DPR PDIP Kecam Penyerangan KKB ke Komnas HAM: Ini Brutal, Pemerintah Harus Tegas

Kompas.tv - 29 April 2025, 14:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan atau PDIP, TB Hasanuddin mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap rombongan Komnas HAM Perwakilan Papua.
Insiden tersebut dianggap sebagai bentuk kejahatan serius yang tidak bisa ditoleransi.
Ia menilai tindakan KKB ini sudah melewati batas dan membahayakan upaya penegakan hukum serta perlindungan hak asasi manusia di Papua.
"Ini jelas tindakan brutal yang mengancam kerja lembaga negara. Pemerintah harus bertindak tegas," ujar Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).
Baca Juga: Cerita Mencekam Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua yang Ditembaki KKB Saat Pencarian Iptu Tomi
Menurutnya, rombongan Komnas HAM sedang menjalankan tugas negara yang dilindungi undang-undang.
Sehingga serangan tersebut bukan hanya serangan terhadap individu, tapi juga terhadap wibawa negara.
Ia meminta TNI-Polri meningkatkan pengamanan dan melakukan langkah hukum tegas terhadap pelaku.
"Kita tidak boleh membiarkan ini berulang. Perlindungan terhadap petugas negara, termasuk Komnas HAM adalah prioritas," katanya.
Hasanuddin juga menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif di Papua, yaitu dengan menggabungkan pendekatan keamanan, sosial, dan dialog.
Namun, ia menegaskan, kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan KKB harus dilawan secara tegas berdasarkan hukum.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey, bersama rombongan ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan pencarian dan rekonstruksi hilangnya Kasat Reskrim Polres Bintuni Iptu Tomi Marbun, di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni.
Peristiwa terjadi pada Minggu (27/4/2025) pagi, sekitar pukul 07.10 WIT.
Frits menceritakan pengalaman mencekam yang dialaminya tersebut.
Baca Juga: Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua saat Ditembaki KKB, Pelaku Lepaskan 4 Tembakan
"Tadi pagi, karena ini hari Minggu, kami siap-siap untuk ibadah sehingga saya diminta untuk mimpin ibadah, sehingga jam 6.00 setelah saya bangun pagi, lalu saya turun ke sungai, ada empat anggota itu mengawal saya ke sungai untuk MCK (mandi cuci kakus)," tutur Frits dalam Kompas Petang KompasTV, Minggu.
Setelah MCK, insiden penembakan itu terjadi.
"Tepatnya jam 7.10, lalu dari seberang sungai, kami ditembak, kami ada lima orang, saya ditambah empat anggota kepolisian," terang Frits.

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Sumber : Kompas TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar