Boeing Masih Ngotot Ingin Jual F-15EX Ke Indonesia Padahal Jelas-Jelas Kebijakan Amerika InI Bisa Melemahkan Ekonomi Indonesia - Zona Jakarta - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Boeing Masih Ngotot Ingin Jual F-15EX Ke Indonesia Padahal Jelas-Jelas Kebijakan Amerika InI Bisa Melemahkan Ekonomi Indonesia - Zona Jakarta

Share This
Responsive Ads Here

 

Boeing Masih Ngotot Ingin Jual F-15EX Ke Indonesia Padahal Jelas-Jelas Kebijakan Amerika InI Bisa Melemahkan Ekonomi Indonesia - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Kebijakan kenaikan tarif pungutan yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump tampaknya akan mempegaruhi pembelian jet tempur F-15EX.

Menurut Bulgarian Military, pada 15 April 2025, dalam artikel berjudul "Tarif 32% Trump membahayakan kesepakatan jet tempur F-15EX Indonesia."

Menyebut bahwa, Kesepakatan untuk menjual 24 unit jet tempur canggih ke Indonesia, mitra utama AS di Asia Tenggara.

Mengalami ketidakpastian karena ketegangan perdagangan baru mengancam akan menggagalkan negosiasi yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif sebesar 32 persen atas impor Indonesia.

Merupakan bagian dari kebijakan perdagangan timbal balik yang lebih luas yang ditujukan untuk mengatasi ketidakseimbangan yang dirasakan.

Tarif tersebut, yang menargetkan tekstil, elektronik, dan barang-barang lain dari Indonesia, telah membayangi kesepakatan F-15EX, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tekanan ekonomi dapat menghambat atau menggagalkannya sepenuhnya.

Bagi Boeing, yang sudah bergulat dengan tantangan produksi dan tekanan keuangan, taruhannya tinggi.

Baca Juga:

Tidak hanya untuk kontrak ini tetapi juga untuk kedudukannya yang lebih luas di kawasan yang penting bagi kepentingan strategis AS.

Kesepakatan itu, jika dirampungkan, akan menjadikan Indonesia sebagai pembeli internasional pertama F-15EX, sebuah kemenangan bagi Boeing dan sinyal hubungan pertahanan AS-Indonesia yang semakin erat.

Namun, kesepakatan itu tetap berupa nota kesepahaman, bukan kontrak yang mengikat, sehingga masih ada ruang untuk penundaan atau perubahan.

Menurut keterangan tersebut, tarif yang diumumkan di Taman Mawar Gedung Putih tersebut menargetkan negara-negara dengan surplus perdagangan.

Indonesia terancam gagal membeli jet tempur F-15EX meski Boeing membutuhkan penjualan ke Indonesia.

Dengan Indonesia menghadapi pungutan sebesar 32 persen untuk mengimbangi apa yang diklaim pemerintah sebagai bea masuk yang tinggi atas barang-barang AS, seperti 30 persen atas etanol Amerika.

Indonesia mengekspor barang senilai 23,28 miliar dollar AS ke AS pada tahun 2023, termasuk minyak kelapa sawit, elektronik, dan pakaian, yang menjadikannya mitra dagang yang signifikan.

Tarif tersebut mengancam akan menaikkan biaya bagi industri-industri ini, yang berpotensi melemahkan ekonomi Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto, yang berbicara di Jakarta beberapa hari setelah pengumuman tersebut, menggambarkan perdagangan global sebagai dalam kekacauan karena kebijakan ekonomi terbesar di dunia, menurut Associated Press.

Baca Juga:

Menteri ekonomi utamanya, Airlangga Hartarto, mengisyaratkan keinginan untuk bernegosiasi daripada membalas, sebuah langkah pragmatis mengingat PDB Indonesia sebesar 1,4 triliun dollar AS dibandingkan dengan PDB AS sebesar 27,7 triliun dollar AS.

Bagi negara yang berencana untuk menghabiskan miliaran dolar untuk pertahanan, tekanan ekonomi dapat mengalihkan prioritas dari akuisisi mahal seperti F-15EX.

Posisi Boeing dalam situasi genting, perusahaan ini telah menghadapi turbulensi selama bertahun-tahun, mulai dari kecelakaan 737 MAX hingga gangguan rantai pasokan dan pemogokan buruh.

Divisi pertahanannya, yang mencakup F-15EX, telah menjadi kekuatan penstabil, tetapi kehilangan penjualan internasional yang besar akan menyakitkan.

Indonesia sendiri sebelumnya telah menyatakan ketertarikannya dengan jet tempur F-15EX buatan Boeing tersebut.

Menurut Defense News, pada 21 Agustus 2023, dalam artikel "Indonesia Menandatangani Nota Kesepahaman F-15EX."

Mengungkapkan bahwa, Boeing menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia untuk 24 jet F-15EX Eagle II.

Sebuah langkah yang menjanjikan untuk memperkuat hubungan antara Washington dan Jakarta sekaligus memperkuat pertahanan negara kepulauan tersebut.

***

Indonesia terancam gagal membeli jet tempur F-15EX meski Boeing membutuhkan penjualan ke Indonesia.

ZONAJAKARTA.com - Kebijakan kenaikan tarif pungutan yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump tampaknya akan mempegaruhi pembelian jet tempur F-15EX.

Menurut Bulgarian Military, pada 15 April 2025, dalam artikel berjudul "Tarif 32% Trump membahayakan kesepakatan jet tempur F-15EX Indonesia."

Menyebut bahwa, Kesepakatan untuk menjual 24 unit jet tempur canggih ke Indonesia, mitra utama AS di Asia Tenggara.

Mengalami ketidakpastian karena ketegangan perdagangan baru mengancam akan menggagalkan negosiasi yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif sebesar 32 persen atas impor Indonesia.

Merupakan bagian dari kebijakan perdagangan timbal balik yang lebih luas yang ditujukan untuk mengatasi ketidakseimbangan yang dirasakan.

Tarif tersebut, yang menargetkan tekstil, elektronik, dan barang-barang lain dari Indonesia, telah membayangi kesepakatan F-15EX, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tekanan ekonomi dapat menghambat atau menggagalkannya sepenuhnya.

Bagi Boeing, yang sudah bergulat dengan tantangan produksi dan tekanan keuangan, taruhannya tinggi.

Baca Juga:

Tidak hanya untuk kontrak ini tetapi juga untuk kedudukannya yang lebih luas di kawasan yang penting bagi kepentingan strategis AS.

Kesepakatan itu, jika dirampungkan, akan menjadikan Indonesia sebagai pembeli internasional pertama F-15EX, sebuah kemenangan bagi Boeing dan sinyal hubungan pertahanan AS-Indonesia yang semakin erat.

Namun, kesepakatan itu tetap berupa nota kesepahaman, bukan kontrak yang mengikat, sehingga masih ada ruang untuk penundaan atau perubahan.

Menurut keterangan tersebut, tarif yang diumumkan di Taman Mawar Gedung Putih tersebut menargetkan negara-negara dengan surplus perdagangan.

Halaman:
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages