Gepeng Marak saat Libur Lebaran di Kota Madiun, Pengamen Pocong Diamankan Satpol PP - Radar Madiun
KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun - Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Madiun meningkat selama libur Lebaran.
Keberadaan gelandangan, pengemis (gepeng), hingga pengamen jalanan mulai menjamur di sejumlah titik kota, memicu keresahan masyarakat.
Satpol PP dan Damkar Kota Madiun pun bergerak cepat.
Razia dilakukan secara intensif untuk menertibkan para gepeng yang dinilai mengganggu ketertiban dan keindahan kota.
Mereka yang terjaring langsung diamankan, didata, lalu dipulangkan ke daerah asal.
’’Mayoritas bukan warga Madiun. Rata-rata dari luar kota,’’ ujar Kabid Penegakan Perundang-Undangan Satpol PP Kota Madiun Yanu Budhilarto, kemarin (31/3).
Yanu menyebut fenomena tersebut kerap muncul saban Lebaran.
Kali ini, pihaknya mengamankan lima orang, terdiri atas pengamen dan pengemis, termasuk sosok pengamen yang berdandan ala pocong di simpang empat PGA.
’’Semua kami bawa ke kantor untuk didata dan dibina. Selanjutnya kami koordinasikan dengan Dinsos,’’ jelasnya.
Menurutnya, lonjakan PMKS selama musim libur tak hanya mengganggu kenyamanan warga dan wisatawan, tapi juga merusak estetika kota.
Apalagi, banyak dari mereka yang beraksi di simpang jalan strategis dan pusat keramaian. ’’Kami intensifkan patroli demi menjaga ketertiban umum,’’ imbuhnya.
Yanu pun mengimbau warga agar tidak ragu melapor bila menemukan keberadaan PMKS yang meresahkan.
’’Kami ingin Kota Madiun tetap menjadi kota yang aman, nyaman, dan tertib selama Lebaran,’’ pungkasnya. (her)

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun - Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Madiun meningkat selama libur Lebaran.
Keberadaan gelandangan, pengemis (gepeng), hingga pengamen jalanan mulai menjamur di sejumlah titik kota, memicu keresahan masyarakat.
Satpol PP dan Damkar Kota Madiun pun bergerak cepat.
Razia dilakukan secara intensif untuk menertibkan para gepeng yang dinilai mengganggu ketertiban dan keindahan kota.
Mereka yang terjaring langsung diamankan, didata, lalu dipulangkan ke daerah asal.
’’Mayoritas bukan warga Madiun. Rata-rata dari luar kota,’’ ujar Kabid Penegakan Perundang-Undangan Satpol PP Kota Madiun Yanu Budhilarto, kemarin (31/3).
Yanu menyebut fenomena tersebut kerap muncul saban Lebaran.
Kali ini, pihaknya mengamankan lima orang, terdiri atas pengamen dan pengemis, termasuk sosok pengamen yang berdandan ala pocong di simpang empat PGA.
’’Semua kami bawa ke kantor untuk didata dan dibina. Selanjutnya kami koordinasikan dengan Dinsos,’’ jelasnya.
Menurutnya, lonjakan PMKS selama musim libur tak hanya mengganggu kenyamanan warga dan wisatawan, tapi juga merusak estetika kota.
Apalagi, banyak dari mereka yang beraksi di simpang jalan strategis dan pusat keramaian. ’’Kami intensifkan patroli demi menjaga ketertiban umum,’’ imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar