Industri Galangan Kapal Terus Menggeliat Jawab Keraguan Presiden | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Industri Galangan Kapal Terus Menggeliat Jawab Keraguan Presiden | Sindonews

Share This

 

Industri Galangan Kapal Terus Menggeliat Jawab Keraguan Presiden | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Senin, 03 Februari 2025 - 20:20 WIB

Industri Galangan Kapal...

Pelaku industri galangan kapal Indonesia kembali menyatakan kesiapannya membangun berbagai tipe dan jenis kapal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Foto/Dok

A A A

JAKARTA 

- Pelaku

 industri galangan kapal 

Indonesia kembali menyatakan kesiapannya membangun berbagai tipe dan jenis

kapal 

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah diminta tidak perlu meragukan kemampuan galangan kapal dalam negeri untuk membangun kapal-kapal yang dibutuhkan.

Penegasan itu disampaikan oleh Ketua Umum Institusi Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Anita Puji Utami menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengetahui kondisi industri galangan kapal di Indonesia saat ini banyak yang tidak produksi.

Pemerintah Diminta Prioritaskan Industri Galangan Kapal Nasional

Anita membenarkan, penyataan Prabowo bahwa dock space untuk pembangunan kapal baru pada galangan kapal dalam negeri saat ini banyak yang menganggur akibat sepinya order dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, pelaku industri sudah berinvestasi untuk membeli berbagai fasilitas penunjang, terutama sejak kebijakan asas cabotage diberlakukan sehingga kebutuhan kapal dalam negeri meningkat.

"Untuk mendukung pemerintah dalam menyediakan kapal kebutuhan dalam negeri, galangan kapal nasional mempunyai kapasitas membangun sekitar 900 kapal per-tahun dan 24.000 dock space per-tahun untuk mendukung kegiatan reparasi kapal," kata Anita, dikutip Senin (3/2/2025).

Industri Galangan Kapal Terus Menggeliat Jawab Keraguan Presiden

Di sisi lain, Iperindo sudah mengidentifikasi perkiraan kebutuhan kapal dalam negeri dalam beberapa tahun ke depan. Kapal- kapal tersebut merupakan pesanan kementerian dan lembaga seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertahanan, Bea Cukai, Basarnas, Bakamla dan pemerintah daerah.

Kemudian kapal-kapal kebutuhan BUMN dan anak-anak perusahaannya, seperti PT Pertamina, PT Pelindo, PT PLN, PT Bukit Asam, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Djakarta Lloyd, PT Pelni dan sebagainya. Selain itu adanya kebutuhan untuk angkutan minerba, serta potensi kebutuhan kapal-kapal pesanan swasta melalui program peremajaan kapal berusia di atas 25 tahun, yang jumlahnya cukup besar.

Ia berharap para pimpinan kementerian, lembaga dan BUMN yang memesan kapal, agar mendukung kebijakan Presiden Prabowo untuk memprioritaskan pembangunan kapal pada galangan dalam negeri, dan dikerjakan oleh para putra dan puteri bangsa.

"Pembangunan kapal pada galangan dalam negeri akan memberikan multiflier effect yang luas terhadap sektor ekonomi lainnya dalam rangka mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%," jelas Anita.

Anita menambahkan, galangan kapal merupakan industri padat karya, padat modal dan padat teknologi sehingga jika usaha itu hidup mampu mengurangi angka pengangguran dan mendukung program pengentasan kemiskinan.

Gandeng Kemenhub, BKI Mengedukasi Pemilik Kapal dan Galangan

"Industri galangan juga akan menggerakkan dan menumbuhkan usaha kecil dan menengah di area sekitar galangan kapal," tandasnya.

(akr)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

Benarkah Kapal Nabi...

Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia?

Geger Tarif Trump, Pemerintah...

16 menit yang lalu

Gara-gara Tarif Trump,...

52 menit yang lalu

LPKR Raih Laba Bersih...

1 jam yang lalu

5 Negara yang Memilih...

1 jam yang lalu

Harga Emas Antam Tergelincir...

3 jam yang lalu

Efek Tarif Trump, Harga...

3 jam yang lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here