Jelang Pemberangkatan Haji, Perdokhi Ingatkan Jemaah Jaga Kesehatan - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi), Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R., MARS, AIFO–K mengingatkan pentingnya persiapan fisik bagi jemaah haji yang akan berangkat mulai 2 Mei 2025 mendatang.
Menurutnya, ibadah haji bukan hanya soal spiritual, tapi juga ujian berat secara fisik.
“Jemaah reguler kita ini jumlahnya besar, lebih dari 221 ribu orang, sisanya adalah jemaah haji khusus. Mereka harus sadar, bahwa haji adalah ibadah yang sangat berat fisiknya. Trigger-nya justru saat tiba di Arab Saudi, karena kondisi lingkungan yang sangat berbeda,” ujar dr. Syarief dalam acara Workshop Tenaga Dokter Haji Khusus yang digelar Perdokhi di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
Dirinya menyebut, faktor lingkungan seperti cuaca panas, perbedaan budaya dan bahasa, hingga aktivitas fisik tinggi selama ibadah bisa menjadi pemicu munculnya masalah kesehatan.
Hal ini terutama bagi jemaah dengan komorbid seperti hipertensi.
“Kalau di rumah hipertensi-nya terkontrol, bisa jadi di sana jadi tidak terkontrol. Kenapa? Karena capek, makan tidak teratur, tidur kurang, dan aktivitas berlebihan,” katanya.
Menurut Syarief, banyak jemaah yang tidak terbiasa bergerak aktif dalam keseharian.
Dirinya menyarankan agar sejak jauh hari jemaah mulai melatih fisik, misalnya dengan berjalan kaki rutin di lingkungan rumah atau masjid.
“Manasik itu bukan cuma doa-doa dan teori. Tapi juga harus ada manasik fisik. Jalan kaki bareng-bareng, pelan-pelan tapi konsisten, biar daya tahan tubuh terbentuk,” jelasnya.
Tak hanya itu, edukasi kesehatan harus terus diperkuat di semua level, mulai dari puskesmas hingga pusat. Terutama bagi jemaah reguler, yang menurutnya masih kurang kesadaran dalam hal menjaga kesehatan.
“Kalau ONH Plus biasanya sudah paham, tinggal diingatkan. Tapi yang reguler perlu dicontohkan langsung, karena kadang cuma dikasih tahu ya nggak jalan juga,” katanya.
Dr. Syarief juga mengingatkan pentingnya memperhatikan perlengkapan pribadi, seperti alas kaki, tas, hingga pakaian.
Menurutnya, banyak kasus kaki lecet hingga cedera parah karena jemaah langsung tawaf tanpa alas kaki, atau membawa beban berlebihan.
“Lansia bawa tas berat, padahal sudah osteoporosis, bisa langsung cedera. Jangan sampai itu terjadi,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari upaya monitoring kesehatan jemaah, Syarief juga memperkenalkan “Alfiat Smart Ring”, perangkat digital berbentuk cincin yang terhubung ke ponsel pintar.
“Fitur ini bisa mendeteksi tanda-tanda kelelahan, bahkan sebelum jemaah benar-benar drop. Kalau ada potensi lelah, alat akan kasih peringatan atau getar di ponsel,” jelasnya.
Dengan teknologi ini, ia berharap kesehatan jemaah bisa lebih terpantau dan terhindar dari kejadian gawat darurat.
“Goal-nya, ketika tiba waktu keberangkatan, jemaah sudah siap secara mental dan fisik. Dan tentu, bisa menunaikan ibadah dengan selamat dan mabrur,” pungkasnya.
Cincin pintar dikembangkan secara khusus oleh dr Syarief berdasarkan hasil riset terkait kesehatan jamaah.
Dalam hal ini, dia bekerjasama dengan Pendiri Masjid Sejuta Pemuda, Ustaz Anggy F. Sulaiman.
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Anggy menjelaskan, berbicara terkait kesehatan dan ibadah haji merupakan sebuah kewajiban.
"Dan kami, selaku penyedia fasilitas teknologi, tentunya ingin berkontribusi dalam mewujudkan ketenangan yang paling purna dalam beribadah," ujar dia.
Menurut Ustadz Anggy, teknologi ini bukan hanya sebatas tentang kesehatan fisik, tapi juga menjadi rumah bagi jamaah untuk mendapatkan kenyamanan dan ketenangan dalam beribadah.
"Selain diagnosa-diagnosa secara medis yang sifatnya preventif, kita juga punya fitur komuniti, kita juga punya fitur yang menggabungkan antara spiritual dengan health tracking," ucap Ustadz Anggy.
Baca juga: Penerapan Murur dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 Akan Diperluas, Ini Kata Dirjen PHU Kemenag
Dengan kolaborasi SHL dengan Afiat Smart Ring ini, dia pun berharap kedepannya tidak hanya bisa menjalankan ibadah secara sempurna, tapi juga bisa mengkoneksikan seluruh entitas kaum muslim dalam kepentingan menjalankan kewajiban kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar