Kementan Sebut Harga Ayam Hidup di Indonesia Sedang Terpuruk - Kontan - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Kementan Sebut Harga Ayam Hidup di Indonesia Sedang Terpuruk - Kontan

Share This
Responsive Ads Here

 

Kementan Sebut Harga Ayam Hidup di Indonesia Sedang Terpuruk



logo-putih
Kementan Sebut Harga Ayam Hidup di Indonesia Sedang Terpuruk

ILUSTRASI. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Ditjen PKH Kementan mengatakan jika saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak berada di bawah HAP (Harga Acuan Pembelian).

Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - CIKARANG Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengatakan jika saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak berada di bawah HAP (Harga Acuan Pembelian).

Ia mengatakan jika penurunan harga ayam hidup ini disebabkan karena produksinya yang sangat bagus sehingga terjadi oversupply.

"Bukan terpuruk karena produksinya kurang bagus, justru karena produksinya sangat bagus, maka harganya yang terpuruk," ungkap Agung di pabrik PT Malindo Feedmill Tbk, Kamis (18/4).

Agung juga mengatakan jika keberadaan pasokan ayam dan telur di Indonesia saat ini sudah surplus. Sehingga, ini seharusnya bisa menjadi peluang Indonesia sebagai pemasok produk ungas dunia.

Baca Juga: Pasokan Normal, Bapanas Yakin Harga Cabai Bakal Stabil Dua Minggu ke Depan

"Kami sampaikan bahwa saat ini untuk produk ungas, baik daging ayam maupun telur Indonesia sudah surplus. Bukan hanya Swasembada, kita sudah surplus," tegasnya.

TRANSPORTASI

Jelang Paskah, 76.258 kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Menuju Bandung

Ada pun, Agung mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari cara untuk memperbaiki harga ayam hidup di tingkat peternak agar tak lagi terperosok.

Salah satu cara ialah mendorong pemerintah untuk mengajak industri unggas lokal bekerja sama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan sejak Januari lalu.

Agung menjelaskan jika saat ini program MBG sudah membantu penyerapan daging ayam dan telur dari peternak lokal. Hanya saja, masih belum keseluruhan dapur beroperasi sehingga penyerapan daging ayam dan telur belum maksimal.

"Tentu (MBG) sudah menyerap. Bayangkan saja tadi perhitungannya, satu dapur itu kurang lebih 57 ton per tahun. Ini kalau kita hitung dari Januari sampai dengan April ini bisa dikalkulasikan. Tetapi karena memang jumlahnya masih belum banyak, dan juga kami produksinya di tingkat peternak agak melebihi dari kebutuhan, maka kita saat ini agak berlebih," jelasnya.

Baca Juga: Kementerian Pertanian Sebut Peta Jalan Asuransi Pertanian Punya Dampak Positif

Selanjutnya: Pikat Wisatawan, Kota Ini Ganti Nama Bandara Jadi Hello Kitty

Menarik Dibaca: Petir Tanpa Hujan Terjadi di Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (19/4) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages