Peristiwa,
Mensos Gus Ipul Serahkan Santunan Korban Longsor Jalur Pacet-Cangar

Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi rumah duka korban longsor Pacet-Cangar, Mojokerto. Gus Ipul menyerahkan santunan kepada keluarga korban.
Sidoarjo, tvOnenews.com - Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi rumah duka korban longsor Pacet-Cangar, Mojokerto. Gus Ipul menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Gus Ipul datang didampingi Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing, Bupati Sidoarjo Subandi, Dandim 0816 Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan belasungkawa mendalam dan mendoakan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Kita doakan bersama agar dosa-dosa mereka diampuni, amal ibadah mereka diterima, dan ditempatkan bersama orang-orang saleh serta Rasulullah SAW," ucap Gus Ipul, Mensos.
Gus Ipul juga mengajak keluarga korban untuk tabah dan sabar menghadapi musibah yang tak terduga ini.
"Kita semua tentu tidak menginginkan bencana, tapi ini adalah bagian dari ujian. Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama anak-anak dan cucu korban diberikan kekuatan dan ketabahan," imbuh Gus Ipul.
Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Sosial menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Gus Ipul menyebut masing-masing korban meninggal dunia akan menerima bantuan sebesar Rp15 juta.
"Ini adalah bagian dari bentuk kehadiran negara, khususnya Kementerian Sosial dalam penanganan bencana. Tugas kami ada dua, menyiapkan pengungsian dan logistik, bekerja sama dengan pemerintah daerah," jelasnya.
Gus Ipul juga mengapresiasi kerja sama cepat antara relawan Tagana, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam proses evakuasi. Ia menyebut, dapur umum telah didirikan untuk mendukung logistik evakuasi yang melibatkan ratusan orang setiap harinya.
Gus Ipul menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Menurutnya, tanah longsor sebenarnya memiliki tanda-tanda awal yang bisa dikenali, seperti pergerakan tanah kecil atau perilaku hewan yang tidak biasa.
"Kita harus lebih cermat dan waspada. Meskipun tidak bisa dipastikan kapan bencana terjadi, tapi ada teknologi dan perhitungan yang bisa digunakan untuk prediksi," tegasnya.
Gus Ipul mengajak masyarakat untuk menjadikan musibah ini sebagai pelajaran bersama dalam meningkatkan kesadaran akan potensi bencana di sekitar.
"Kalau kita hidup di daerah rawan bencana entah itu longsor, banjir, atau gunung berapa mari kita bangun kesadaran kolektif agar lebih siap dan waspada," pungkasnya. (khu/far)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar