Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Minyak Perang Dagang Rusia Vladimir Putin

    Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka - Sindo news

    8 min read

     Dunia Internasional 

    Putin Kena Imbas Perang Dagang, Seret Minyak Rusia ke Jalur Neraka

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 21 April 2025 - 10:12 WIB

    Putin Kena Imbas Perang...

    Minyak Ural Rusia baru saja merosot lebih rendah dari patokan harga minyak yang telah ditetapkan dalam anggaran. FOTO/iStock

    A A A

    JAKARTA 

    - Rusia dianggap beruntung saat Trump melancarkan perang tarif di seluruh dunia. Namun, keberuntungan itu palsu lantaran minyak Rusia ikut terseret ke jalur neraka yang dipicu perang dagang.


    Pengembang Bangun Hunian Usung Konsep Modern Luxury Living, Sasar Keluarga Muda dan Profesional

    Minyak Ural Rusia baru saja merosot di bawah USD55 per barel nyaris turun USD20 lebih rendah dari patokan harga minyak yang telah ditetapkan dalam anggaran negara. Sekitar sepertiga pendapatan negara Rusia berasal dari minyak dan gas.

    Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat

    Lubang itu adalah luka yang menganga jika harga terus turun maka defisit anggaran dapat berlipat ganda tahun ini. Analis J.P. Morgan mengatakan bahwa meskipun Rusia terputus dari sebagian besar pasar global, kebijakan perdagangan Trump masih akan tetap menghantam Rusia. Mereka menyebutnya sebagai “tsunami” yang langsung menuju Moskow.

    Rusia tidak hanya bergantung pada minyak untuk mendapatkan uang tunai. Kremlin bergantung pada minyak untuk bertahan hidup. Pada 1980-an jatuhnya harga minyak telah menghancurkan Uni Soviet.

    Pada 1999, ketika Putin menjadi perdana menteri, kenaikan harga minyak menolongnya. Seluruh permainan kekuasaannya berdiri di atas fondasi dan saat ini, fondasi itu sedang goyah.

    Industri minyak memompa lebih dari sekedar bahan bakar. Industri ini juga mengangkat sektor-sektor lain. Ketika minyak sedang bagus, pabrik-pabrik baja berkembang, lokasi konstruksi berkembang pesat, dan seluruh kota tetap bertahan. Namun, ketika minyak turun semua yang terkait dengannya juga turun.

    Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS

    Reaksi berantai itulah yang oleh para ekonom disebut sebagai efek berganda. Dilansir dari Cryptopolitan, Tim Trump mengetahui bahwa minyak adalah titik lemah Rusia. Pemerintahannya mengisyaratkan sejak awal bahwa mereka akan menekan produksi AS dan Saudi untuk menurunkan harga.

    Utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg mengatakan apabila minyak jatuh ke USD45 per barel dapat mendorong Putin untuk menghentikan perang. Saat Trump akhirnya merilis daftar tarif global barunya, Rusia bahkan tidak ada di dalamnya, namun itu bukanlah hadiah.

    (nng)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Akhiri Perang Ukraina,...

    Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia

    Canggih, Perusahaan...

    10 menit yang lalu

    Bidik Pasar Singapura,...

    22 menit yang lalu

    Indonesia dan USTR Intensif...

    40 menit yang lalu

    Wamen PKP Fahri Hamzah...

    45 menit yang lalu

    Elnusa Petrofin Gelar...

    1 jam yang lalu

    Meluruskan Persepsi...

    2 jam yang lalu

    Komentar
    Additional JS