Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:52 WIB

Hingga 12 Maret 2025, realisasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp710,5 miliar dengan total penerima manfaat sebanyak 2.053.248 orang. Foto/Dok

A A A

JAKARTA

- Pemerintah terus mendorong pelaksanaan program

Makan Bergizi Gratis (MBG)

yang menjadi salah satu program prioritas di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hingga 12 Maret 2025,

realisasi anggaran

program ini telah mencapai Rp710,5 miliar dengan total penerima manfaat sebanyak 2.053.248 orang.

Teken MoU dengan Indonesia, Estonia Tawarkan Gerbang Kolaborasi ke Uni Eropa

"Realisasi per 12 Maret pencairan anggaran mencapai Rp710,5 miliar," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Maret 2025, Kamis (13/3/2025).

Program MBG sendiri memiliki pagu anggaran sebesar Rp71 triliun dengan target penerima mencapai 17,9 juta orang. Kelompok sasaran utama mencakup 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil.

Pramono Sebut Program Sarapan Gratis Bukan untuk Menyaingi MBG

Hingga pertengahan Maret, penerima manfaat program ini tersebar di berbagai kategori, di antaranya:

- Anak Pra-SD: 111.127 orang

- Santri di Pondok Pesantren: 10.681 orang

- Siswa SD/MI: 912.023 orang

- Siswa SLB: 4.548 orang

- Siswa SMP/MTs: 578.465 orang

- Siswa SMA/MA/SMK: 424.145 orang

- Ibu Menyusui: 2.613 orang

- Balita: 7.811 orang

- Ibu Hamil: 1.835 orang

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah telah mengoperasikan 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum di berbagai daerah. Keberadaan SPPG ini memastikan bahwa makanan bergizi yang diberikan kepada para penerima memenuhi standar gizi yang ditetapkan.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintahan Prabowo untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. Program ini juga diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan serta meningkatkan produktivitas generasi muda Indonesia.