SBY: Titiek Puspa, Maestro Sepanjang Zaman dan Pahlawan lewat Nada
/data/photo/2025/04/11/67f88ad78bbfd.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana duka menyelimuti rumah almarhumah Titiek Puspa di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), datang secara langsung untuk melayat.
Dalam kesempatan itu, SBY memberikan penghormatan terakhir kepada sang maestro yang telah mengisi perjalanan bangsa dengan nada hingga puisi.
"Hari ini kita kehilangan putri bangsa, sosok yang jasanya luar biasa. Kita mengenal Ibu Titiek Puspa sebagai seniman, budayawan, penyanyi, tokoh bangsa, dan maestro dalam dunia musik," ujar SBY dalam sambutannya, dikutip dari tayangan Kompas TV.
Momen Wapres Gibran Nyeker Selepas Antar Jenazah Titiek Puspa
Baca juga: SBY Melayat Titiek Puspa, Suasana Haru Menyelimuti Rumah Duka
Menurut SBY, kontribusi Titiek Puspa tidak terbatas oleh waktu. Ia menilai almarhumah figur penting dalam lintas generasi, menyuarakan nilai kemanusiaan, kedamaian, dan kecintaan terhadap alam melalui lagu-lagunya yang abadi.
"Beliau menjadi duka kesenian dan kebudayaan dalam segala zaman. Dari era Presiden Soekarno hingga masa saya mengemban amanah, almarhumah terus berkarya dan memberi pesan kepada bangsa lewat lagu-lagu yang penuh makna," kata SBY.
SBY menegaskan bahwa pesan-pesan Titiek Puspa seolah menjadi pedoman bagi bangsa. Ia menyebutnya sebagai bentuk kepahlawanan yang tak selalu diukur dari medan tempur, tetapi dari kontribusi nyata yang membangun kesadaran dan nilai-nilai luhur masyarakat.
"Almarhumah seolah mengajar bangsanya untuk mencintai kedamaian, mencintai alam semesta ciptaan Allah SWT. Ini adalah suri teladan yang luar biasa," kata SBY.
Baca juga: SBY Sebut Titiek Puspa Musisi 8 Presiden Indonesia
Tak hanya di Indonesia, menurut SBY, duka atas kepergian Titiek Puspa juga dirasakan secara luas.
Ia memandang Titiek sebagai pahlawan kebudayaan yang telah memenuhi syarat dan tanggung jawab sebagai simbol inspiratif bagi generasi bangsa.
"Dengan kontribusi dan pesan-pesan yang beliau sampaikan, beliau jelas memenuhi syarat sebagai pahlawan sejati," ucap SBY.
Baca juga: Momen Titiek Puspa Bernyanyi di Acara SBY meski Suara Tinggal "Seperempat"
Titiek Puspa wafat pada Kamis (10/4/2025) dalam usia 87 tahun karena sakit.
Ia dikenal sebagai “Penyanyi Istana Negara” era Presiden Soekarno dan telah berkarya selama lebih dari enam dekade.
Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengenang ibunya sebagai sosok yang selalu ingin memberi manfaat bagi sesama, terutama melalui seni.
Baca juga: Momen Titiek Puspa Bernyanyi di Acara SBY meski Suara Tinggal Seperempat
“Sepanjang mengenal ibu saya, 65 tahun saya belajar menjadi anaknya Titiek Puspa, beliau itu orang yang harus bermanfaat bagi sesama dalam bentuk berkesenian atau lainnya,” kata Petty.
Petty juga mengungkap bahwa sang ibunda telah mempersiapkan dirinya secara spiritual sebelum berpulang.
“Beliau sudah sering mengatakan kepada saya dan adik saya, dalam bahasa Jawa: Gusti Allah monggo kulo dipundhut (Silakan saya diambil),” ucapnya lirih.
Jenazah Titiek Puspa dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat siang, usai shalat Jumat, tepatnya di Blok AA 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Wapres Gibran Melayat ke Rumah Duka Titiek Puspa di Pancoran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar