Sebanyak 42 Unit Dinanti Indonesia Tetapi Pabrikan Jet Tempur Rafale Malah Berniat Bikin Pabrik di Negara Ini - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Dassault Aviation telah menyatakan minatnya untuk mendirikan fasilitas Perawatan, Perbaikan, dan Perombakan (MRO) di India.
Lokasi yang dipiliha yakni area di dekat Bandara Internasional Noida, Jewar (DXN).
Pengumuman tersebut datang dari Otoritas Pengembangan Industri Jalan Tol Yamuna (YEIDA) pada hari Selasa, (15/4/2025).
Fasilitas yang diusulkan bertujuan untuk melayani pesawat militer dan sipil.
Dassault Aviaton juga berencana untuk membuat Centre of Excellence untuk menyediakan pendidikan dan kesempatan magang terkait penerbangan.
"Kami akan mengevaluasi proposal tersebut dan telah memulai komunikasi dengan Dassault untuk menilai kebutuhan lahan mereka," kata Arun Vir Singh, selaku CEO YEIDA, seperti dikutip dari laman aviationa2z.com, Kamis (17/4/2025).
Dassault Aviation berencana untuk mendirikan fasilitas MRO di area seluas 1.365 hektare yang ditujukan untuk fase kedua proyek Bandara Internasional Noida (DXN).
Area ini telah ditetapkan sebagai hub penerbangan yang mencakup rencana pembangunan Centre of Excellence.
Baca Juga:
Perusahaan Prancis itu bermaksud mendirikan pusat pengembangan keterampilan di Uttar Pradesh, bekerja sama dengan kementerian pengembangan keterampilan dan pertahanan.
"Mereka berencana untuk mendirikan MRO sipil dan militer. Mereka berencana untuk menawarkan silabus aeronautika di sekolah menengah atas, tingkat menengah dan tingkat pascasarjana, diploma terampil selama dua hingga tiga tahun," jelas Singh.
Dassault Aviation bermaksud menciptakan universitas khusus yang berfokus pada operasi MRO.
Para profesional terlatih dari lembaga tersebut kemudian akan bekerja di fasilitas MRO mereka.
Menurut penelitian yang dikutip oleh pejabat YEIDA, industri MRO India bernilai USD 1,7 miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan mencapai $7 miliar pada tahun 2030.
Pemerintah Uttar Pradesh telah memperkenalkan kebijakan khusus untuk menarik bisnis MRO, menawarkan subsidi dan menyederhanakan proses untuk mendirikan fasilitas semacam itu di negara bagian tersebut.
Para pejabat mengantisipasi bahwa pendirian fasilitas MRO dan Centre of Excellence akan memperkuat ekonomi regional dan menciptakan peluang kerja dalam sektor penerbangan.
YEIDA telah meminta informasi terperinci dari Dassault Aviation tentang kebutuhan lahan spesifik mereka untuk memfasilitasi alokasi ruang yang sesuai untuk proyek tersebut.
Pengembangan itu merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk membangun ekosistem penerbangan di sekitar Bandara Internasional Noida (DXN) yang akan datang.
Alhasil memposisikan kawasan tersebut sebagai pusat kegiatan kedirgantaraan, termasuk manufaktur, pemeliharaan, dan pelatihan.
Melansir laman Aviation Week, fasilitas Dassault Aviation yang direncanakan di dekat Bandara Internasional Noida (DXN) merupakan investasi yang signifikan bagi sektor kedirgantaraan India yang sedang berkembang.
Baca Juga:
Perkembangan ini menunjukkan beberapa tren utama.
Pertama, India muncul sebagai pusat penerbangan penting di Asia.
Kedua, Uttar Pradesh secara aktif menarik investasi asing dengan kebijakan yang ditargetkan seperti subsidi MRO.
Ketiga, dorongan strategis untuk mengembangkan kemampuan penerbangan sipil dan militer secara bersamaan.
Penekanan pada penciptaan universitas keterampilan khusus menunjukkan pengakuan atas potensi tenaga kerja India tetapi juga mengakui kesenjangan keterampilan saat ini dalam peran penerbangan khusus.
Proyek ini kemungkinan akan menciptakan efek berantai pada ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja berketerampilan tinggi, dan berpotensi menarik perusahaan kedirgantaraan tambahan ke wilayah tersebut, mengubah Jewar dari daerah pertanian menjadi pusat teknologi dan penerbangan.
Dassault Aviation sendiri merupakan produsen jet tempur Rafale yang laris manis di pasaran.
Ada banyak negara yang memesan Rafale, termasuk Indonesia.
Indonesia diketahui telah memesan 42 unit Rafale dalam kesepakatan yang diumumkan pada 2022 lalu.
Diperkirakan Rafale pesanan Indonesia tiba pertama kali di Tanah Air pada 2026 mendatang.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar