Sound Horeg Diupayakan Dapat HAKI Meski Berisik, Kemenkum Jatim Sebut Kreativitas Anak Bangsa: Kalau Ada yang Terganggu, Dibina - Tvone - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Sound Horeg Diupayakan Dapat HAKI Meski Berisik, Kemenkum Jatim Sebut Kreativitas Anak Bangsa: Kalau Ada yang Terganggu, Dibina - Tvone

Share This
Responsive Ads Here

 

Sound Horeg Diupayakan Dapat HAKI Meski Berisik, Kemenkum Jatim Sebut Kreativitas Anak Bangsa: Kalau Ada yang Terganggu, Dibina



Jakarta, tvOnenews.com - Sound horeg yang belakangan ini terus ramai digemari sebagai hiburan berbasis audio yang marak di Jawa Timur, mulai mendapat perhatian pemangku kepentingan.

Bahkan, fenomena sound horeg diakui sebagai sebagai karya budaya yang potensial untuk dilindungi secara hukum.

Meski sebagian masyarakat tidak menyukai bahkan mencemooh sound horeg sebagai hiburan yang bising dan merugikan orang lain, tapi ada saja yang menyebut bahwa eksistensinya dinilai penting dalam lanskap seni dan kreativitas lokal.

Sound horeg bahkan diklaim berkembang dari sekadar hiburan rakyat menjadi pertunjukan yang memiliki nilai estetika dan teknis tersendiri.

Kini, hiburan audio dengan sound raksasa yang kian menjamur itu dipertimbangkan untuk mendapatkan pengakuan hukum sebagai wujud apresiasi terhadap inovasi komunitasnya.

Langkah ini diinisiasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur (Kemenkumham Jatim), yang melihat potensi sound horeg sebagai bagian dari kekayaan intelektual yang perlu didaftarkan dan dilindungi.

Melihat besarnya minat masyarakat, Kemenkumham Jatim mendorong agar komunitas sound horeg segera difasilitasi dalam proses pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Perlindungan ini dinilai penting agar karya yang lahir dari kreativitas rakyat tidak diambil alih atau disalahgunakan pihak lain.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Haris Sukamto, menyatakan bahwa desain dan sistem kerja sound horeg mengandung unsur teknis yang memenuhi syarat perlindungan hukum.

“Kan itu ada komponen kesistemannya di sana. Nanti tinggal kita arahkan. Saya akan sowan juga silaturahmi dengan Mas Brewo dan tim komunitas lain bisa ngumpul bareng. Karya-karya itu harus dihargai,” ujar Haris dikutip dari VIVA Jatim, Rabu (23/4/2025).

Sebagai informasi, Sound Horeg merupakan sistem audio besar yang dirancang untuk menghasilkan suara bertenaga tinggi.

Umumnya, perangkat ini dipasang di atas kendaraan atau panggung berjalan dengan susunan speaker yang presisi, sehingga mampu menjangkau pendengar hingga radius yang luas.

Hiburan ini diyakini berawal dari Kota Malang sekitar tahun 2014, dan sejak itu terus berkembang di berbagai daerah di Jawa Timur serta merembet ke Jawa Tengah.

Dalam banyak pertunjukan, sound horeg juga diiringi penari atau atraksi panggung lainnya untuk menciptakan suasana meriah, serta para pendengar yang umumnya turut berjoget di muka sound.

Sound horeg bahkan seolah menjadi hiburan wajib di berbagai agenda masyarakat seperti karnaval, festival desa, hingga parade kesenian.

Eksistensinya yang konsisten menjadikan sound horeg bagian dari identitas budaya Jawa Timur.

Ia juga menegaskan, pentingnya peran pemerintah dalam memberikan pengakuan atas karya masyarakat.

Sound horeg dinilainya sebagai bentuk perpaduan antara kreativitas seni dan keterampilan teknis yang pantas dijaga keberlanjutannya.

Rencana perlindungan hukum ini, diharapkan sound horeg dapat terus tumbuh sebagai kreativitas khas Jawa Timur sekaligus memperkuat posisi budaya lokal di tengah arus globalisasi hiburan, meskipun sebenarnya banyak dinilai sering merugikan orang lain. 

Jika Ada yang Terganggu, Bukan Berarti Dilarang

Jika mau jujur, sebenarnya tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan suara keras dari sound horeg. Tak jarang getaran soun ini bersifat destruktif dan bisa memecahkan kaca hingga meruntuhkan bangunan.

Bahkan, sound horeg sering diputar keliling kampung atau di tengah-tengah pemukiman tanpa mempedulikan hak orang lain untuk mendapatkan ketentraman, terutama jika diputar hingga larut malam atau di lingkungan padat penduduk.

Menanggapi hal itu, Haris menilai solusi bukanlah pelarangan total, melainkan pendekatan persuasif.

“Kalau ada yang terganggu, itu cukup dilakukan pembinaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Haris juga mengungkapkan bahwa permohonan HAKI di Jawa Timur menunjukkan peningkatan signifikan.

Pada triwulan pertama 2025, tercatat 10.333 permohonan, atau naik 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku kreatif yang sadar akan pentingnya perlindungan hukum atas karya mereka, termasuk komunitas sound horeg. (rpi)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages