Terima Kunjungan Menteri Arab Saudi, Erick Thohir Bahas Kerja Sama Sektor Tambang hingga EBT

Jakarta, VIVA – Menteri BUMN, Erick Thohir, menggelar pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim bin Abdullah al-Khorayef, guna membahas sejumlah kerja sama sektor bisnis Arab Saudi dengan BUMN RI.
Melalui unggahan di Instagram @erickthohir, Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu Bandar bin Ibrahim juga mengajak Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Bin Abdullah H. Amodi, serta beberapa delegasi pemerintah Arab Saudi lain untuk mendampinginya.
"Bertemu dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral dari Kerajaan Arab Saudi, His Excellency Bandar bin Ibrahim, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia - H.E. Mr. Faisal Bin Abdullah H. Amodi, dan delegasi Arab Saudi," kata Erick dalam unggahan di Instagram @erickthohir, Rabu, 16 April 2025.
Menteri BUMN, Erick Thohir, saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Sejumlah sektor BUMN yang ditawarkan Erick kepada Menteri Bandar, antara lain adalah untuk bekerja sama dengan BUMN dari sektor pertambangan, infrastruktur, hingga energi terbarukan.
Erick menegaskan, Arab Saudi merupakan rekan strategis Indonesia, sehingga dalam pertemuan ini kedua pihak akan mendorong peningkatan ekonomi melalui kerja sama kedua negara.
"BUMN sektor pertambangan, infrastruktur, komunikasi, perbankan dan energi baru terbarukan menjadi prioritas diskusi dan kerja sama yang akan dilakukan," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Bandar Al-Khorayef juga telah menyambangi Kementerian Perindustrian dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia. Kedatangan Al-Khorayef ke Kemenperin yang turut disambut Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin itu, dilakukan untuk membahas soal keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang dalam bidang energi antarkedua negara.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin mengungkapkan, pertemuan yang dijalin dengan Al-Khorayef itu berfokus pada upaya penguatan kerja sama Indonesia-Arab Saudi, utamanya dalam pengembangan hilirisasi dan transformasi industri pertambangan.
"Indonesia dan Arab Saudi berada di titik penting dalam mendefinisikan ulang ekonomi mineral. Di MIND ID, kami meyakini bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari kekayaan mineral kita," kata Maroef dalam keterangannya, Rabu, 16 April 2025.
"Hal itu tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk mempercepat inovasi dan keberlanjutan global," ujarnya.

BPKH Serahkan 152,4 Juta SAR untuk Living Cost Haji 2025, Setiap Jemaah Dapat Segini
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) secara resmi menyerahkan banknotes (uang tunai) dalam mata uang Saudi Arabian Riyal (SAR) kepada Arab Saudi.
VIVA.co.id
15 April 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar