Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional, 

Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky | Halaman Lengkap

alt-logo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Selasa, 15 April 2025 - 07:20 WIB

Trump: Jutaan Orang...

Presiden AS Donald Trump salahkan Presiden Rusia Vladimir Putin, mantan Presiden AS Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang Moskow-Kyiv. Foto/Screenshot video Fox News

A A A

WASHINGTON 

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan tiga orang atas

 perang Rusia-Ukraina, 

yang menurutnya telah menyebabkan jutaan orang tewas.


Seruan Setop Perang Gaza Meluas di Israel, Puluhan Ribu Teken Petisi termasuk Mantan PM Ehud Barak

Ketiga orang yang dimaksud Trump adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, mantan Presiden AS Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Trump, yang terlibat pertengkaran publik yang panas dengan Zelensky enam minggu lalu di Oval Office Gedung Putih, mengatakan bahwa Zelensky dan Biden sama bersalahnya dengan Putin—yang memerintahkan invasi Februari 2022.

Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO

Politisi Partai Republik itu mengatakan kepada wartawan: "Ada jutaan orang tewas karena tiga orang."

"Sebut saja Putin nomor satu, tetapi sebut saja Biden, yang tidak tahu apa yang sedang dilakukannya, nomor dua, dan Zelensky," kata Trump saat bertemu dengan Presiden El Salvador Nayib Bukele yang sedang berkunjung ke Gedung Putih pada hari Senin, yang dilansir AFP, Selasa (15/4/2025).

Trump kemudian menggandakan serangan verbalnya terhadap Zelensky.

"Dia selalu ingin membeli rudal," katanya, meremehkan upaya pemimpin Ukraina tersebut untuk memperkuat pertahanan negaranya melawan invasi Rusia.

"Ketika Anda memulai perang, Anda harus tahu bahwa Anda dapat memenangkan perang," kata Trump.

"Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda, dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal," sindir Trump.

Hubungan antara Trump dan Zelensky telah tegang sejak presiden AS mengejutkan dunia dengan membuka pembicaraan dengan Rusia pada bulan Februari.

Menjelang pertengkaran mereka yang disiarkan televisi pada tanggal 28 Februari, Trump berulang kali menggemakan pokok pembicaraan Moskow—menyalahkan Ukraina atas perang tersebut dan menyebut Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan umum."

Zelensky sejak itu mencoba memperbaiki keadaan, termasuk mengirim delegasi ke Washington minggu lalu untuk membahas kesepakatan mineral yang diminta Trump, yang akan memberi AS akses istimewa ke sumber daya alam Ukraina.

Trump bersikeras bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina adalah mungkin, meskipun Ukraina menuduh bahwa Moskow mengulur waktu.

"Saya ingin menghentikan pembunuhan, dan saya pikir kita melakukannya dengan baik dalam hal itu. Saya pikir Anda akan segera memiliki beberapa proposal yang sangat bagus," kata Trump.

Komentar Trump muncul meskipun ada serangan mematikan Rusia di kota Sumy, Ukraina, pada hari Minggu, yang menurut Kyiv, menewaskan sedikitnya 35 orang. Versi Rusia, serangannya tersebut menewaskan 60 komandan Ukraina dan NATO.

Presiden Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan di Sumy tersebut adalah "kesalahan" tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Zelensky telah mendesak Trump untuk mengunjungi Ukraina guna lebih memahami kehancuran yang disebabkan oleh invasi Rusia.

(mas)

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

21 Orang Tewas Akibat...

21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia

4 Alasan Australia Sangat...

11 menit yang lalu

Australia Protes ke...

56 menit yang lalu

Panglima Militer Israel...

2 jam yang lalu

Siapa Syekh Mishary?...

2 jam yang lalu

Uni Eropa Larang Calon...

4 jam yang lalu

Pasukan Elite Israel...

4 jam yang lalu

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages