7 Pernyataan Prabowo Usai Pertemuan Bilateral dengan Presiden Macron, Bahas Berbagai Hal - News Liputan6
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5235088/original/052833800_1748409853-20250528-Momen_Akrab-AFP_3.jpg)
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.
Diperbarui 29 Mei 2025, 11:30 WIBUsai upacara penyambutan, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di ruang kerja kepresidenan, Istana Merdeka Jakarta, Rabu (28/5/2025). (Ludovic MARIN/AFP)
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025. Presiden Prancis Emmanuel Macron tampak didampingi istrinya, Brigitte Macron.
Presiden Prabowo dan Presiden Macron pun melakukan pertemuan bilateral. Usai melakukan pertemuan bilateral, Prabowo meyakini Indonesia dan Prancis dapat memberikan sumbangan untuk menjaga stabilitas geopolitik dan geoekonomi ditengah ketidakpastian dunia.
"Saya menyambut baik pertemuan hari ini karena keadaan geopolitik internasional dengan geoekonomi penuh dengan ketidakpastian. Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geoekonomi," ujar Presiden Prabowo saat pertemuan bilateral, Rabu 28 Mei 2025.
Dia menyampaikan hubungan dipolomatik Indonesia-Prancis telah terjalin selama 75 tahun. Prabowo menyebut hubungan bilateral Indonesia-Prancis selama ini dilandasi kerja sama politik yang kuat dan kokoh.
Selain itu, Prabowo menegaskan Indonesia siap mengakui Israel apabila Israel mengakui Palestina sebagai negara. Prabowo menyampaikan Indonesia juga akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel asalkan Palestina diakui.
"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Prabowo usai pertemuan bilateral.
Berikut sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025 dihimpun Tim News Liputan6.com:
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5234966/original/070606700_1748406682-presiden-macron-datang-ribuan-personil-gabungan-siap-jaga-candi-borobudur-8cae96.jpg)
1. Bahas Kondisi Geopolitik dan Geoekonomi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5236002/original/048208200_1748475921-IMG-20250529-WA0037.jpg)
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.
Prabowo meyakini Indonesia dan Prancis dapat memberikan sumbangan untuk menjaga stabilitas geopolitik dan geoekonomi ditengah ketidakpastian dunia.
"Saya menyambut baik pertemuan hari ini karena keadaan geopolitik internasional dengan geoekonomi penuh dengan ketidakpastian. Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geoekonomi," jelas Prabowo saat pertemuan bilateral.
Dia menyampaikan hubungan dipolomatik Indonesia-Prancis telah terjalin selama 75 tahun. Prabowo menyebut hubungan bilateral Indonesia-Perancis selama ini dilandasi kerja sama politik yang kuat dan kokoh.
"Berakar pada saling menghormati dan prinsip-prinsip yang kita anut bersama, yaitu kedaulatan kemerdekaan menghormati hak-hak asasi manusia dan demokrasi," ujarnya.
Prabowo menuturkan masih banyak potensi kerja sama yang dikembangkan antara Indonesia-Perancis. Dia mengaku terhormat bisa menerima dan menyambut kunjungan Presiden Macron ke Indonesia.
"Di tengah kemitraan kita yang terus berkembang, masih banyak potensi yang bisa kita gali dan peluang baru yang perlu kita manfaatkan," tutur dia.
"Selamat datang di Indonesia, terima kasih atas kehormatan besar diberikan kepada kami dengan kunjungan Yang Mulia," sambung Prabowo.
2. Tegaskan Indonesia Siap Akui Israel jika Palestina Diakui sebagai Negara Merdeka
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235087/original/096374700_1748409852-20250528-Momen_Akrab-AFP_1.jpg)
Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia siap mengakui Israel apabila Israel mengakui Palestina sebagai negara. Prabowo menyampaikan Indonesia juga akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel asalkan Palestina diakui.
"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Prabowo.
Dalam pertemuan itu, Prabowo mengatakan Indonesia memandang two state solution dapat mengakhiri konflik Israel-Palestina. Prabowo menekankan kemerdekaan bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian.
"Saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian two state solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar," jelas Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo menyadari perlunya mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat. Untuk itu, dia mengungkapkan Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian.
"Di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," kata Prabowo.
"Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut," sambung Presiden Prabowo Subianto.
3. Sebut Prancis Dukung Kemerdekaan Palestina
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235089/original/016969800_1748409854-20250528-Momen_Akrab-AFP_6.jpg)
Lalu, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas soal isu Palestina saat melakukan pertemuan tersebut. Menurut dia, Prancis terus mendukung kemerdekaan negara Palestina.
"Salah satu hal yang sangat penting dalam pembahasan saya dengan Presiden Macron adalah apa yang disampaikan oleh Presiden Macron tentang kehendak Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina," ucap Prabowo.
"Dimana Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka," sambungnya.
Menurut dia, Prancis akan terus mendesak gencatan senjata di jalur Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh.
Prabowo mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk mendorong two state solution untuk perdamaian di Timur Tengah.
"Kami juga mendukung rencana Perancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT, Konferensi Tingkat Tinggi di bulan Juni mendatang guna mendorong penyelesaian Two State Solution dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah," terang dia.
4. Akui Diundang Presiden Macron ke Bastille Day
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5234871/original/019877800_1748404091-20250528-Prabowo_Terima_Macron-AFP_7.jpg)
Presiden Prabowo Subianto mendapat undangan langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadiri Bastille Day atau Hari Nasional Prancis pada 14 Juli 2025. Prabowo diundang Presiden Macron sebagai tamu kehormatan.
"Saya dapat undangan langsung dari beliau (Presiden Macron), saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka yaitu 14 Juli yang mereka sebut hari Bastille," kata Prabowo.
"Itu hari revolusi Prancis yang mulainya berdirinya Republik Prancis yang modern. Saya terima kasih undangan tersebut," sambungnya.
Selain itu, Presiden Macron mengundang kontingen dari TNI untuk ikut defile dalam Bastille Day. Prabowo pun meminta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk menyiapkan kontingen terbaik.
"Beliau juga undang kontingen dari TNI untuk ikut dalam defile sana. Jadi Menteri Pertahanan, siapkan yang terbaik," ujarnya.
Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Presiden Macron atas undangan tersebut. Pasalnya, Prabowo mengaku dirinya sebelumnya hanya menyaksikan parade Bastille Day dari pinggir jalan.
"Ini saya sampaikan, terima kasih Presiden Macron karena dulu kalau acara itu kalau saya di Paris saya nontonnya dari pinggir jalan. Terima kasih sekarang saya bisa naik ke podium bersama Presiden," tuturnya.
Prabowo pun menyampaikan terima kasih atas kunjungan Presiden Macron ke Indonesia. Sebab, Presiden Macron merupakan kepala negara pertama dari Uni Eropa yang melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sejak Prabowo menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2024.
"Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan kita yang kuat antara dua negara kita. Sekali lagi terima kasih kunjungan kehormatan ini," ucap Prabowo.
5. Indonesia-Prancis Sepakati Deklarasi Visi Menuju 100 Tahun Hubungan Diplomatik
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235326/original/017815700_1748417463-WhatsApp_Image_2025-05-28_at_14.26.04.jpeg)
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sepakat mendeklarasikan visi bersama menuju 100 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.
Prabowo menyampaikan hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang strategis.
"Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis," kata Prabowo.
Adapun kunjungan Presiden Macron ke Indonesia dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Indonesia-Prancis juga memiliki hubungan kemitraan strategis yang diluncurkan pada 2011.
"Kunjungan kenegaraan ini juga memiliki suatu makna khusus karena ini tepat dengan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia - Prancis. Juga antara kedua negara sudah ada hubungan yang lebih khusus lagi yaitu kemitraan strategis yang telah kita luncurkan pada tahun 2011," terang Prabowo.
Prabowo menyampaikan Indonesia-Prancis meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan. Hal ini dikarenakan Indonesia dan Prancis sama-sama memiliki tradisi budaya yang kuat.
"Sebagai negara yang sama-sama memiliki tradisi budaya yang kuat, kami juga meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia-Prancis sebagai pedoman bagi kerja sama di berbagai bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial," tutur Prabowo.
6. Harap Jumlah Mahasiswa Indonesia Belajar Kedokteran di Prancis Meningkat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235638/original/019021500_1748426516-20250528_124523_0_.jpg)
Presiden Prabowo Subianto mendorong kolaborasi antara Indonesia dan Prancis di sektor pendidikan. Dia berharap jumlah mahasiswa Indonesia yang dapat kuliah sains, teknologi, dan kedokteran di Prancis dapat meningkat.
"Di bidang pendidikan kami mendorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan dan juga kami telah mengajukan kepada pihak Prancis untuk bisa kita tingkatkan jumlah mahasiswa dan mahasiswi kita untuk belajar sains, engineering dan kedokteran," kata Prabowo.
Dia menyampaikan hubungan kerja sama Indonesia-Prancis di bidang transisi energi, ketahanan pangan, makan bergizi gratis semakin erat. Prabowo dan Presiden Macron juga membahas bidang budaya, ekonomi kreatif, hingga transportasi.
"Di berbagai bidang, di sektor budaya, ekonomi kreatif kami juga meningkatkan hubungan kita. Di bidang transportasi antar-kota dan transportasi kota kita juga berterima kasih partisipasi Prancis," ujarnya.
Selain itu, Prabowo dan Presiden Macron sepakat untuk terus saling koordinasi dalam menegakkan penghormatan terhadap hukum internasional. Prabowo mengungkapkan Prancis mendukung Palestina merseka dan menyerukan gencatan senjata di Gaza.
"Salah satu hal yang sangat penting dalam pembahasan saya dengan Presiden Macron adalah apa yang disampaikan oleh Presiden Macron tentang kehendak Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina, di mana Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka," tutur dia.
"Juga, Prancis akan terus mendesak segera berlakunya penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh," sambung Prabowo.
7. Sebut Prancis Salah Satu Mitra Utama RI dalam Modernisasi Alutsista
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5235323/original/063530500_1748417421-WhatsApp_Image_2025-05-28_at_14.26.03.jpeg)
Selain itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan. Termasuk, dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi.
"Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista pertahanan," kata Prabowo.
Dia menyampaikan pertemuan Indonesia-France Defence Dialogue ke-11 di Jakarta pada April 2025 yang mencatatkan hasil positif. Selain itu, Prabowo mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam latihan militer bersama yang digelar di oleh Prancis untuk menjaga stabilitas kawasan.
"Partisipasi Indonesia dalam latihan Angkatan Laut La Perouse sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan," ujarnya.
Prabowo mengundang Presiden Macron untuk meninjau pendidilan dan pelatihan tentara Indonesia di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah pada Kamis, 29 Mei 2025. Menurut dia, Indonesia-Prancis berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
"Kita akan meneruskan kerja sama pertahanan yang meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia kita," ucap Prabowo.
Sementara di bidang ekonomi, Indonesia-Prancis sepakat mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Prabowo meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Dan kami terima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD," tutup Prabowo.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4791529/original/080392700_1712034888-Infografis_SQ_Pertemuan_Menhan_Prabowo_dengan_Presiden_China_Xi_Jinping.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar