Peristiwa
Akhir Tragis Lansia Pensiunan BUMN Tinggal Sendiri di Kontrakan Bantul, Kini Tewas karena Kebakaran - Halaman all - Tribunnews


TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis menimpa seorang lanjut usia (lansia) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berinisial SW (68).
Ia tewas dalam kebakaran yang melanda sebuah rumah kontrakan di Perumahan Trimulyo, Blok D2, Dusun Kembangsongo, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, pada Jumat (23/5/2025) malam.
SW yang menghuni rumah tersebut ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Korban merupakan pensiunan karyawan BUMN asal Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY, yang diketahui tinggal seorang diri.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.45 WIB dan pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melihat kepulan asap tebal dari rumah korban.
Salah seorang saksi yang tinggal bersebelahan langsung memberi tahu tetangga lain dan berinisiatif untuk mendobrak pintu yang terkunci.
Namun nahas, korban ditemukan sudah dalam posisi terlentang di dalam rumah dengan kondisi tubuh mengalami luka bakar dan lebam.
“Korban tinggal sendiri dan diketahui sering mengumpulkan botol-botol bekas air mineral di dalam rumahnya,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Sabtu (24/5/2025), dilansir TribunJogja.com.
Baca juga: Sosok Nenek Korban Tewas Kebakaran di Cirebon, Semasa Muda Dikenal sebagai Pedagang Sayur
Warga sempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya sebelum petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat tim damkar tiba, api sudah berhasil dipadamkan oleh warga, meski asap masih mengepul di dalam rumah.
Kebakaran itu bukan hanya merenggut nyawa, melainkan juga mengakibatkan kerugian material.
Satu unit sepeda listrik, satu sepeda motor bebek, dan seikat uang tunai ikut hangus terbakar.
Berdasarkan pemeriksaan awal tim identifikasi Polres Bantul dan petugas medis dari Puskesmas Jetis, korban SW mengalami luka bakar di bagian kepala atas serta lebam di pundak kanan.
Diduga kuat, korban SW meninggal dunia akibat kehabisan oksigen setelah menghirup asap pekat dari pembakaran sampah plastik di dalam rumah.
Jenazah korban pun diserahkan kepada pihak keluarga pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 01.05 WIB, setelah menjalani visum luar di RS Bhayangkara Kalasan.
Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan sudah membuat surat pernyataan resmi.
Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
Sejumlah barang bukti, seperti tas berisi dokumen pribadi korban, dan tiga unit ponsel, juga telah diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP).
Dugaan sementara penyebab kebakaran yakni mengarah pada akumulasi sampah di dalam rumah yang memicu timbulnya api dan asap mematikan.
Petugas lantas mendalami kemungkinan lain sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut.
Nenek Tewas Kebakaran
Sebelumnya, kebakaran yang menewaskan seorang lansia juga terjadi di Blok Kedung Gondang, RT 18 RW 04, Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (16/5/2025) dini hari.
Korbannya, seorang nenek bernama Mudarini (70) yang ditemukan tewas dalam kondisi tertelungkup di depan pintu kamar.
Kepala Desa Bode Lor, Rofi’i mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi secara cepat sekitar pukul 01.30 WIB saat sebagian besar warga sedang terlelap tidur.
“Jadi memang kejadiannya dini hari tadi pukul 01.30 WIB. Di mana, waktu itu masyarakat lagi dalam kondisi terlelap tidur. Kejadian juga termasuk singkat,” ujar Rofi’i saat diwawancarai di TKP, Jumat pagi, dilansir TribunJabar.id.
Nenek Mudarini ditemukan dalam posisi tergeletak di depan pintu kamar yang diduga sempat berusaha keluar menyelamatkan diri.
“Kalau melihat sudah berupaya berusaha keluar dari kamarnya dan posisi meninggal sudah membuka pintu, artinya di depan pintu kamar,” jelas Rofi’i.
Diketahui bahwa korban tinggal seorang diri, karena anaknya sudah berkeluarga dan tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Adapun dalam peristiwa ini, ledakan dari kulkas diduga turut membangunkan warga sekitar.
“Oh ya, jadi ledakan itu timbulnya dari kulkas, karena memang hawa panas. Sehingga ada letusan kulkas itu yang membuat membangunkan warga sekitar. Sontak ketika keluar rumah sudah melihat api membesar,” papar Rofi’i.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan DPKP Kabupaten Cirebon, Eno Sudjana mengaku bahwa pihaknya menerima laporan pada pukul 01.29 WIB dan langsung menerjunkan satu regu dari Pos Damkar Sektor Weru.
“Setelah mendapat laporan, satu regu dari Pos Jaga Damkar Sektor Weru langsung diberangkatkan pukul 01.32 WIB dan tiba di lokasi pukul 01.46 WIB. Saat tiba, api masih membesar dan langsung dilakukan upaya pemadaman,” tutur Eno.
Karena besarnya api, tim Damkar Weru pun meminta bantuan dari Damkar Sektor Sumber.
Pemadaman api kemudian selesai sekitar pukul 02.40 WIB dan ditemukan satu korban jiwa.
“Tim menemukan satu korban jiwa dengan posisi tertelungkup di kamar kedua, tepat di depan pintu kamar,” ungkapnya.
Diduga, api berasal dari korsleting listrik di ruang tengah dan menghanguskan seluruh isi rumah dengan luas sekitar 6x13 meter persegi.
Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Pantauan di TKP, barang-barang seperti motor, kulkas, dan kasur di rumah korban ikut hangus terbakar.
Puing bangunan yang diketahui sudah cukup tua dan banyak bagian dari kayu lapuk pun tampak menjadi abu.
Sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah Nenek Mudari tiba di rumah duka menggunakan mobil ambulans dari RS Gunung Jati.
Suasana haru pun menyelimuti penyambutan jenazah oleh keluarga dan warga.
Jenazah korban kemudian langsung disalatkan dan dimakamkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kebakaran di Bantul Tewaskan Seorang Lansia yang Tinggal Seorang Diri
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Hanif Suryo) (TribunJabar.id/Eki Yulianto)
0 Komentar