Skip to main content
728

Bakal Jadi Lawan Tanding PL-15 Cina, Rudal Udara ke Udara AIM-174B Resmi Mendapat Julukan "Gunslinger" - Indomiliter

 Dunia Internasional, 

Bakal Jadi Lawan Tanding PL-15 Cina, Rudal Udara ke Udara AIM-174B Resmi Mendapat Julukan "Gunslinger"


Bersama dengan naik pamornya PL-15 di perang Kashmir dan hampir setahun setelah diperkenalkan, rudal udara ke udara jarak jauh ‘reinkarnasi’ AIM-54 Phoenix, yakni AIM-174B secara resmi telah mendapat julukan “Gunslinger.” Nama tersebut dimasukkan di antara kemampuan tempur baru yang tercantum sebagai arsenal jet tempur F/A-18 Super Hornet dalam Naval Aviation Playbook 2025, yang mana rudal udara ke ke udara ini telah ditetapkan secara operasional.

Pemberian julukan AIM-174B dilakukan saat Japan Maritime Self Defense Force – Marine Corps Air Station Iwakuni Friendship Day pada awal Mei 2025. Awalnya terlihat pada Super Hornet yang ditugaskan ke Carrier Air Wing (CVW) 2 selama RIMPAC 2024, AIM-174B kini telah dikirimkan ke CVW 5 yang bermarkas di Marine Corps Air Station (MCAS) Iwakuni, Jepang.

AIM-174B adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh yang juga dikenal sebagai SM-6. Rudal ini memungkinkan F/A-18E/F Super Hornet untuk menyerang pesawat musuh pada jarak yang jauh.

Rudal ini merupakan rudal udara ke udara jarak jauh pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut AS sejak AIM-54 Phoenix dipensiunkan pada tahun 2004, yang menandai kemajuan signifikan dalam kemampuan tempur Penerbangan Angkatan Laut AS.

F/A-18F Super Hornet dilengkapi AIM-174B Gunslinger berdampingan dengan F-35C Lightning II di Marine Corps Air Station (MCAS) Iwakuni.

Seperti yang disebutkan dalam uraian ini, AIM-174B merupakan varian dari Standard Missile (SM)-6, dan khususnya Konfigurasi SM-6 Air Launched Configuration (ALC). Masih belum jelas jenis modifikasi apa yang telah dilakukan pada AIM-174B dibandingkan dengan SM-6, tetapi salah satu yang terlihat jelas adalah tidak adanya pendorong Mk72 yang digunakan oleh SM-6 selama peluncuran dari sistem peluncur vertikal Mark 41 (Mk 41 VLS).

Diproduksi oleh Raytheon, RIM-174 Standard Extended Range Active Missile (ERAM) atau Standard Missile 6 (SM-6) kini diciptakan dalam varian yang diluncurkan di udara (air launched) dan untuk mengejar sasaran di udara. Lantaran diluncurkan dari udara, kode pun berubah dari RIM menjadi “AIM-174B.”

Bila merujuk pada spesifikasi, SM-6 menggunakan airframe rudal SM-2ER Block IV (RIM-156A) yang ditingkatkan dengan pencari radar aktif yang berasal dari rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM. SM-6 atau RIM-174 mampu mencapai kecepatan hingga Mach 3,5 dan rudal ini memiliki jangkauan 130 mil laut (240 kilometer).

Dengan label AIM-174B, maka SM-6 menjelkan sebagai rudal udara ke udara jarak jauh untuk F/A-18 E/F Super Hornet. AIM-174B mampu menjangkau sasaran lebih jauh dari AIM-120 AMRAAM.

Bahkan kabar terbaru menyebut platform peluncuran AIM-174B, dapat terintegrasi dengan E-2D Hawkeye dan jet tempur stealth F-35, temasuk integrasi ke dalam AEGIS dalam arsitektur Naval Integrated Fire Control-Counter Air (NIFC-CA), yang notabene akan memperluas jangkauan keterlibatan Angkatan Laut AS untuk mencegat target terbang seperti yang dilakukan pada varian dasar SM-6.

Dengan beroperasinya AIM-174B, ditambah dengan menghangatnya potensi konflik di Indo Pasifik, maka netizen akan membandingkan kemampuan AIM-174B Gunslinger dengan rudal udara ke udara jarak jauh (beyond visual range) PL-15 buatan Cina yang punya jangkauan 200-300 kilometer. (Gilang Perdana)

Posting Komentar

0 Komentar

728