Bobby Nasution: Sumut Daerah Paling Tinggi Kasus TPPO
/data/photo/2025/05/01/68137d2e6cc52.jpg)
MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyebut Sumut menjadi daerah tertinggi dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Menurut Bobby, salah satu penyebabnya adalah lantaran jumlah angkatan kerja di Sumut yang juga tinggi.
“Kita tahu angkatan kerja di Sumut dan tingkat nasional sangat tinggi. Oleh karena itu, hal ini yang menjadikan Provinsi Sumut menjadi daerah paling tinggi tindak pidana perdagangan orang atau TPPO," ujar Bobby dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).
Baca juga: Larang Study Tour Siswa SMA-SMK Sumut, Bobby: Sistem Diperbaiki
Industri Otomotif Masuk Zona Resesi, Picu Gelombang PHK
Mantan Wali Kota Medan ini lalu mencontohkan bahwa baru-baru ini pemerintah pusat memulangkan korban TPPO dari Myanmar, dan korban TPPO dari Sumut yang terbanyak.
"Yang dipulangkan dari Myanmar ke Indonesia ada 500 lebih dan 100 lebih dari Sumut. Ada yang kembali secara pribadi, ada yang kita kembalikan melalui Provinsi Sumut,” katanya.
Baca juga: Bobby Temukan Anggaran Aneh di Pemprov Sumut, Tusuk Gigi Rp 100 Juta
Bobby mengatakan untuk mengantisipasi banyak korban TPPO, pihaknya akan lebih memperhatikan skill dari angkatan kerja di Sumut.
Bobby meminta dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas PTSP, dan Dinas Tenaga Kerja, untuk menyiapkan lokasi tenaga kerja unggul agar bisa bekerja di luar negeri.
"Kemudian, meningkatkan lapangan kerja, baik di Sumut maupun di luar negeri, agar para pekerja bisa memperoleh peluang kerja baik di Sumut dan di daerah lainnya," ungkapnya.
Di sisi lain, dia juga meminta seluruh unsur pekerja, keamanan, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga iklim investasi di Provinsi Sumut.
Apalagi saat ini sedang terjadi perang ekonomi secara global, yang berdampak terhadap perekonomian Indonesia, termasuk di Sumut.
“Kita tahu dinamika geopolitik, dinamika global sedang panas-panasnya, bukan perang senjata yang sedang dilakukan tingkat dunia, tapi perang ekonomi. Tentunya perang ekonomi ini berdampak pada Indonesia dan Sumut," ujarnya.
"Karena itu, kita semua di sini harus menjaga iklim investasi, sama-sama memastikan investasi yang masuk di Sumut bisa berjalan dengan baik dan mulus, tanpa adanya gangguan,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Kucing Prabowo, Bobby Kertanegara Hadir di PetFest 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar