Campakkan Dolar AS, 44 Negara Kepincut Agenda Dedolarisasi | Sindonews,
DUNIA INTERNASIONAL
Campakkan Dolar AS, 44 Negara Kepincut Agenda Dedolarisasi | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 30 Mei 2025 - 20:57 WIB
Sejumlah negara menyelaraskan diri dengan agenda dedolarisasi yang diprakarsai oleh aliansi BRICS. FOTO/The Independent
- Sebanyak 44 negara menyelaraskan diri dengan agenda dedolarisasi yang diprakarsai oleh aliansi BRICS. Blok yang beranggotakan 11 negara ini menulis ulang kebijakan-kebijakan perdagangan untuk menguntungkan ekonomi dan mata uang nasional mereka sambil mengabaikan dolar AS.
Pergeseran terhadap greenback semakin cepat karena negara-negara berkembang membawa investasi kembali ke negara asalnya. Negara-negara berkembang memutuskan hubungan dengan investasi keuangan yang berbasis di AS seperti obligasi dan mengakumulasi emas dan mata uang lokal dalam cadangan devisa mereka.
Baca Juga: Negara Ini Resmi Larang Peredaran Dolar AS, Transaksi Wajib Gunakan Mata Uang Lokal
Kebijakan-kebijakan ekonomi Gedung Putih telah menyebabkan kesulitan keuangan yang ekstrem di negara-negara berkembang. Dari tarif yang diprakarsai Trump hingga perang dagang dan dominasi global, negara-negara berkembang berpihak pada BRICS karena blok ini memajukan agenda dedolarisasi.
AS kini berdiri sendiri di panggung global karena bahkan Uni Eropa, yang merupakan sekutu dekatnya, sedang mempertimbangkan euro untuk bertransaksi. Beberapa pemimpin secara terbuka menyerukan untuk mengurangi ketergantungan pada USD dan fokus pada aset-aset Eropa.
Vietnam menjadi negara terbaru yang menunjukkan ketertarikannya pada agenda dedolarisasi BRICS pada 2025. Dikutip dari Watcher Guru, sebanyak 44 negara tertarik dengan ekspansi BRICS dan secara resmi mengambil bagian dalam kebijakan dedolarisasi. Negara-negara yang tergabung dalam BRICS ingin meruntuhkan dominasi dolar AS dan menggantinya dengan mata uang lokal.
KTT ke-17 mendatang di Rio de Janeiro menandakan seberapa cepat proses ini akan terbentuk. BRICS menegaskan, tujuan jangka panjang aliansi ini adalah untuk mempercepat proses dedolarisasi dan mengakhiri supremasi dolar AS. Dilaporkan bahwa lebih banyak negara dapat bergabung dengan aliansi ini, termasuk negara-negara Asia dan negara-negara dari kawasan Afrika.
Baca Juga: Daya Tarik Dolar AS Meredup, Ternyata Ini Sebabnya
Negara-negara berkembang ingin menggunakan BRICS sebagai batu loncatan untuk secara resmi meluncurkan roadmap dedolarisasi di negara mereka masing-masing. Mereka akan mendapatkan dukungan dari Bank Pembangunan Baru (NDB), yang dapat menyalurkan pinjaman dalam mata uang lokal untuk pembangunan infrastruktur.
(nng)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan