Dunia Internasional, Konflik India Pakistan
China Ternyata Diuntungkan Perang India-Pakistan, Pembuktian Kemampuan yang Bisa Bikin AS Khawatir

Kompas.tv - 10 Mei 2025, 17:28 WIB

BEIJING, KOMPAS.TV - Perang India-Pakistan yang semakin di depan mata ternyata bakal memberikan keuntungan bagi China.
China diyakini bakal menjadikan perang India-Pakistan sebagai pembuktian kekuatan jet tempurnya.
Unjuk kemampuan tersebut diyakini bisa membuat rival China, Amerika Serikat (AS) khawatir.
Baca Juga: Ketegangan India–Pakistan Memanas! Serangan Rudal Tewaskan Warga Sipil
Jet tempur yang dimaksud adalah jet tempur buatan China, J-10 Vigorous Dragon.
J-10 Vigorous Dragon buatan Perusahaan Penerbangan Chengdu, merupakan jet tempur yang dipakai oleh militer Pakistan.
Jet tempur tersebut digunakan militer Pakistan dalam konflik dengan India.
Seiring munculnya bukti, termasuk pilot Pakistan dalam varian terbaru J-10 Vigorous Dragon mungkin menembak jatuh jet Rafale buatan Prancis milik India, meski belum meyakinkan, membuat saham Chengdu melonjak lebih dari 40 persen dalam dua hari.
Pengamat pun menilai bahwa China akan menggunakan perang ini sebagai iklan untuk jet tempurnya.
“Tak ada iklan yag lebih baik dibandingkan situasi perang sebenarnya,” ujar Yun Sun, Spesialis untuk Urusan Militer China dari Pusat Stimson di Washington DC dikutip dari Financial Times, Jumat (9/5/2025).
“Ini menjadi kejuatan yang menyenangkan bagi China. Hasilnya sungguh mencengangkan,” ujarnya.
Sementara India dan Pakistan mungkin terlibat dalam pertempuran terdalam mereka pada beberapa dekade.
Konflik tersebut merupakan tempat pengujian bagi peralatan penting bagi persaingan yang berbeda, yaitu antara China dan juga aliansi Barat yang dipimpin AS.
Menurut perkiraan Institut Penelitian Perdamaian dan Institut Internasional untuk Studi Strategis Stockholm, sekitar 81 persen peralatan militer Pakistan berasal dari China.
Jumlah tersebut termasuk lebih dari separuh pesawat tempur, dan pesawat serangan ke darat yang berkekuatan 400 pesawat.
Hal itu mencerminkan persahabatan yang tak lekang waktu, yang dipupuk China sejak 1960-an, dengan Pakistan, yang mencoba melindungi dari dari India.
Menurut Pakar Hubungan Pakistan-China di Yayasan Marshall Jerman, Andrew Small, materi yang disediakan China untuk Pakistan telah berimbang seiring meningkatnya industri pertahanan Beijing.
“Selain kerja sama dalam persenjataan nuklir dan rudal balistik, banyak dari apa yang dipasok China dulunya adalah barang-barang kelas bawah, tank, artileri dan senjata ringan,” ujar Small.
“Namun kini Pakistan menjadi ajang pamer bagi beberapa kemampuan baru China,” ucapnya.
Sementara itu, India telah muncul sebagai importir senjata terbesar di dunia karena kekayaan dan ambisi regionalnya.
Selama dekade terakhir, negara ini telah beralih dari ketergantungan pada pemasok Rusia ke AS, Prancis dan Israel untuk hampir setengah dari pembeliannya baru-baru ini.
Baca Juga: Perang Drone Dimulai, Rivalitas India-Pakistan Masuki Fase Berbahaya Baru
Termasuk jet tempur canggih, pesawat angkut, dan pesawat nirawak tempur dan pengintai.
“Ini adalah aspek global paling penting. Ini adalah pertama kalinya peralatan militer China diuji terhadap peralatan Barat yang canggih,” ujar dosen Studi Asia Selatan di Universitas Yale, Sushant Singh.
“Kapan pun dan bagaimana ini berakhir, neraca akan memberi tahu kita apa yang akan terjadi di Taiwan, dan ke arah mana perusahaan pertahanan Barat harus bergerak untuk melawan biaya rendah, dan kemampuan teknologi tinggi yang telah ditunjukkan oleh China,” ucapnya.

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
Sumber : Financial Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar