Kesehatan,
Diare Ternyata Dapat Menular, Ini 3 Penyebabnya
KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa diare merupakan gangguan pencernaan yang dapat menular?
Sebagaimana diketahui, diare dapat terjadi pada siapa saja, dari anak-anak hingga orang lanjut usia atau lansia.
Menurut MedlinePlus, diare umumnya ditandai dengan kondisi saat seseorang bisa buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari. Saat diare, tinja atau feses cenderung encer.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Diare
Trump Peringatkan Netanyahu Tak Serang Iran di Tengah Negosiasi Nuklir
Selain membuat seseorang harus bolak-balik ke toilet, diare juga menyebabkan beberapa keluhan lain, yaitu:
- nyeri dan kram perut
- lemas dan pusing
- sakit kepala
- kulit terasa kering
Secara umum, diare disebabkan karena keracunan atau intoleransi makanan, obat-obatan tertentu, flu perut, penyakit celiac, hingga penyakit radang usus (IBD).
Faktor-faktor tersebut umumnya tidak menyebabkan diare yang menular. Namun, ada kondisi yang membuat diare menjadi penyakit yang menular, apa itu?
Baca juga: Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa diare merupakan penyakit atau gangguan pencernaan yang dapat ditularkan dari satu orang ke individu lain.
Ada tiga hal yang menyebabkan diare dapat menular, yaitu virus, bakteri, atau parasit yang terkandung pada feses penderita.
Tiga hal yang terkandung dalam feses itu dapat mengontaminasi tangan, makanan, air, toiler, hingga alat makan dan akhirnya menyebabkan kita tertular diare.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Virus
Virus adalah penyebab paling umum dari diare yang dapat ditularkan antar manusia. Sebagai contoh, ketika seseorang lalai mencuci tangan usai menggunakan toilet lalu menyentuh permukaan yang biasa digunakan umum.
Menurut MedlinePlus dan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), jenis virus yang menyebabkan diare meliputi:
- norovirus
- rotavirus (pada anak-anak)
- influenza
Bakteri
Bakteri penyebab diare umumnya tersebar saat seseorang menelan makanan yang terkontaminasi. Menurut NIDDK, ada 4 jenis bakteri yang menyebabkan penularan diare, yaitu:
Baca juga: Second Shot at Love Episode 5, Han Geum Ju Mulai Serius Berhenti Minum
- Campylobacter
- Escherichia coli ( E.coli )
- Salmonella
- Shigella
Parasit
Penularan diare karena parasit memang terbilang jarang jika dibandingkan dengan virus atau bakteri. Namun, NIDDK menyebutkan 3 jenis parasit yang menyebabkan diare menular, yaitu:
- Cryptosporidium enteritis
- Entamoeba histolytica
- Giardia lamblia
Diare umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari karena sistem kekebalan tubuh manusia. Hal penting yang perlu kita lakukan ialah mencukupi kebutuhan air dan istirahat cukup.
Dilansir dari Health, untuk mengatasi rasa tak nyaman di perut, Anda dapat mengonsumsi makanan bertekstur lunak. Anda juga perlu konsumsi cairan elektrolit agar tidak dehidrasi.
Jika kondisi tak kunjung membaik, Anda disarankan segera ke dokter. Terlebih, apabila mengalami keluhan-keluhan lain, meliputi:
- Tinja berdarah atau berwarna hitam.
- Sangat jarang buang air kecil atau bibir dan kulit sangat kering.
- Demam dengan suhu di atas 38,9 derajat celcius.
- Merasakan nyeri perut atau dubur.
Baca juga: Cara Mudah Meringankan Diare
Cara mencegah penularan diare
Untuk melindungi diri sendiri dari penularan diare, kita dapat melakukan beberapa cara pencegahan berikut:
- Menjaga jarak dari penderita.
- Menghindari menyentuh permukaan yang biasa digunakan setelah orang selesai dari toilet.
- Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama setelah dari toilet, sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan setelah makan, setelah memegang benda atau hewan, dan usai beraktivitas.
- Rajin membersihkan toilet dengan disinfektan
- Minum air yang sudah diproses
- Memasak daging, unggas, atau seafood hingga matang
- Selalu memantau kebersihan tempat penyimpanan pangan, seperti kulkas, lemari, dan meja makan.
Netanyahu Klaim Pasukannya Tewaskan Pemimpin Hamas Mohammed Sinwar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar