Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah
Israel dan Hamas Dilaporkan Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Jum'at, 30 Mei 2025 - 07:06 WIB
Israel dan Hamas dilaporkan sepakat gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza, Palestina. Foto/Anadolu
-
Israeldan
Hamasdilaporkan telah sepakat untuk gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata terbaru ini merupakan usulan Amerika Serikat (AS).
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan kesiapannya untuk menerima peta jalan (roadmap) yang disajikan oleh utusan khusus AS Steve Witkoff selama pertemuan dengan keluarga sandera yang masih ditawan Hamas di Gaza.
Media-media Arab kemudian melaporkan bahwa Hamas juga telah menerima kesepakatan untuk membebaskan sandera Israel yang tersisa yang ditahan di daerah kantong Palestina itu dengan imbalan gencatan senjata sementara.
Baca Juga: PM Netanyahu Klaim Israel Berhasil Bunuh Panglima Perang Hamas Mohammed Sinwar
Surat kabar Haaretz mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa usulan Washington tersebut mencakup pembebasan 10 sandera yang masih hidup dan pengembalian 18 jenazah yang ditahan di Gaza oleh Hamas selama seminggu. Sebagai gantinya, pemerintah Netanyahu dilaporkan akan menyetujui gencatan senjata selama 60 hari.
The Jerusalem Post
mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Hamas memiliki keberatan terhadap rencana Washington, dan melihatnya menguntungkan Israel. Kelompok perlawanan Palestina tersebut waspada terhadap fakta bahwa AS tidak akan memberikan jaminan gencatan senjata sementara selama 60 hari akan diperpanjang menjadi permanen.
Perkembangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya serangan Israel terhadap Gaza dalam beberapa hari terakhir, termasuk gelombang serangan udara baru dan serangan darat besar-besaran dengan nama sandi "Operation Gideon’s Chariots (Operasi Kereta Perang Gideon)".
Netanyahu telah berulang kali menegaskan bahwa aksi militer Israel tidak akan berhenti sampai Hamas benar-benar dikalahkan.
Dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, negosiasi antara kedua pihak yang bertikai telah berlangsung selama beberapa waktu di Doha, meskipun sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Eskalasi saat ini dimulai pada Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya. Menurut otoritas Palestina, kampanye militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berikutnya telah merenggut nyawa lebih dari 50.000 penduduk Palestina di Gaza.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata AS untuk Gaza sebelum dikirim ke kelompok Hamas.
Menurutnya, Presiden Donald Trump dan utusan khusus Steve Witkoff mengajukan proposal tersebut kepada Hamas setelah Israel menandatanganinya.
"Saya juga dapat mengonfirmasi bahwa diskusi tersebut terus berlanjut, dan kami berharap gencatan senjata di Gaza akan terjadi sehingga kami dapat memulangkan semua sandera," kata Leavitt, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/5/2025).
Ketika ditanya apakah Hamas telah menerima proposal tersebut, dia berkata, "Sejauh pengetahuan saya tidak."
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar