-

telah mengerahkan pasukan permanen, yang mencakup 4.800 tentara dan 200 staf sipil, ke Lithuania yang berdekatan dengan

Ini menjadi pertama kalinya bagi Berlin dalam mengirim pasukan ke negara lain sejak Perang Dunia II.

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengunjungi Lithuania Pada 22 Mei lalu untuk meresmikan brigade tempur guna membantu melindungi wilayah sisi timur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dalam kunjungannya, Merz didampingi oleh Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius. Upacara tersebut secara resmi menandai pembentukan brigade lapis baja.

Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Merz mengatakan, "Keamanan sekutu Baltik juga merupakan keamanan kita."

Baca Juga: Jadi Musuh Rusia, Sekutu Eropa Bakal Rugi Rp16.457 Triliun Jika AS Keluar dari NATO

Dia bahkan meminta sekutu untuk memperluas upaya guna memperkuat pertahanan Eropa terhadap Rusia. Dengan memperkuat militernya, Berlin telah memberi isyarat kepada sekutu untuk lebih berinvestasi dalam keamanan, kata Merz, seperti dikutip CNN, Minggu (25/5/2025).

Presiden Lithuania Gitanas Nauseda menyebutnya sebagai "hari bersejarah", karena ini adalah pertama kalinya brigade Jerman ditempatkan di luar wilayahnya dalam jangka panjang setelah tahun 1940-an.

Pasukan Jerman di Lithuania

Jerman telah mengerahkan pasukannya di Lithuania, yang berbatasan dengan Kaliningrad milik Rusia dan Belarusia, sekutu utama Moskow.

Dengan brigade barunya, mereka bertujuan untuk keterlibatan yang lebih dalam di negara tersebut, tempat mereka pertama kali mulai memindahkan pasukan pada tahun 2017.

Itu telah menjadi pekerjaan yang sedang berlangsung selama lebih dari setahun. Kemudian diperluas menjadi "staf aktivasi", yang mencakup 250 orang, selama musim gugur lalu.

Brigade Lapis Baja ke-45, unit tempur berat terbaru Jerman, memiliki kekuatan total sekitar 5.000 personel, termasuk 4.800 tentara dan 200 staf sipil. Itu diperkirakan akan mencapai kapasitas penuhnya pada tahun 2027.

Pada hari Kamis lalu, puluhan helikopter militer terlihat menderu di langit di atas alun-alun katedral pusat di Vilnius.

Kanselir Merz menyoroti Jerman yang berinvestasi besar-besaran pada angkatan bersenjata.

Setelah invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, mantan Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara tentang peningkatan pengeluaran pertahanannya ke target NATO sebesar 2% dari PDB. Dia bahkan meresmikan dana khusus sebesar USD113 miliar untuk memodernisasi Bundeswehr.

Pada bulan Januari, Lithuania meningkatkan anggaran pertahanannya dari sedikit di atas 3% menjadi sekitar 5% hingga 6% dari PDB, dimulai pada tahun 2026.

(mas)