Dunia Internasional,
Jet Tempur Sangar yang Baru Dikirim ke Angkatan Udara Rusia Juga Berpeluang Dimiliki Indonesia 11 Unit - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - United Aircraft Corporation (UAC) telah mengirimkan sejumlah baru jet tempur multiperan Su-35 ke militer Rusia.
Jet tempur generasi 4++ tersebut menyelesaikan semua pengujian pabrik dan evaluasi operasional sebelum dipindahkan ke Angkatan Udara Rusia.
Su-35S dirancang untuk mencapai superioritas udara dan menyerang target darat dan laut pada jarak jauh, dalam berbagai kondisi cuaca, dan selama operasi siang dan malam.
CEO UAC Vadim Badekha mengatakan UAC mengirimkan jet tempur berdasarkan jadwal produksi 2025.
"Pabrik-pabrik kami memenuhi target yang ditetapkan oleh perintah pertahanan negara," kata Badekha, seperti dilaporkan laman nation.com.pk, Selasa (13/5/2025).
"Kami juga memperluas infrastruktur produksi untuk mendukung pengiriman di masa mendatang," tambahnya.
Perusahaan itu juga mengatakan sejumlah tambahan pesawat Su-35, Su-34, dan Su-57 saat ini sedang diproduksi.
Su-35 sendiri merupakan jet tempur yang terkait erat dengan Indonesia.
Indonesia sudah sepakat untuk membeli 11 unit Su-35 dari Rusia.
Baca Juga:
Namun sayang transaksi tersebut harus terkendala oleh berbagai alasan, termasuk ancaman sanksi CAATSA dari AS.
Alhasil kini status kesepakatan Su-35 Indonesia harus ditangguhkan, tetapi belum dibatalkan.
Rusia pun masih berharap bahwa Indonesia akan melanjutkan kesepakatan itu di masa mendatang.
Su-35 tetap menjadi aset utama dalam strategi modernisasi kekuatan udara Rusia, dan penempatannya diharapkan dapat memperkuat kesiapan tempur Angkatan Udara Rusia di berbagai domain operasional.
Su-35 Rusia adalah varian yang sangat ditingkatkan dari Su-27 Rusia yang berkecepatan tinggi dan berkemampuan tinggi.
Ia adalah sebuah pesawat yang menggabungkan kemampuan seperti teknologi penargetan fidelitas tinggi pencarian dan pelacakan inframerah, serta kemampuan peperangan elektronik (EW), yang sebanding dengan yang ditemukan pada F/A-18 dan F-22 Raptor.
Su-35 juga menggunakan radar Passive Electronically Scanned Array, sebuah sistem yang pada dasarnya melacak dan "mendengarkan" ancaman tanpa memancarkan tanda-tandanya sendiri dan memberikan lokasinya.
Beberapa penelitian terbaik dan terinci yang tersedia tentang Su-35 dikumpulkan dalam buku terbitan tahun 2020 berjudul Famous Russian Aircraft, yakni Sukhoi Su-27 and 30/33/34/35.
Baca Juga:
Teks ini, sebagaimana dikutip dari Warrior Maven pada tahun 2024, menjelaskan bagaimana radar canggih dapat melacak target udara pada jarak hingga 250 mil dan secara bersamaan melacak sebanyak delapan target sekaligus.
Ini tampaknya mirip dengan radar Active Electronically Scanned Array milik F-15 EX, yang juga melacak beberapa target di saat yang sama.
Buku Rusia tersebut menambahkan bahwa Su-35 direkayasa dengan bahan penyerap radar di lokasi ujung depan tertentu seperti saluran masuk mesin dan kompresor.
Su-35 juga dilengkapi radar aperture sintetis.
Menariknya, Su-35 terdaftar oleh World Defence sebagai pesawat yang memiliki rasio daya dorong terhadap berat tertinggi di dunia yaitu 1,30.
***
ZONAJAKARTA.com - United Aircraft Corporation (UAC) telah mengirimkan sejumlah baru jet tempur multiperan Su-35 ke militer Rusia.
Jet tempur generasi 4++ tersebut menyelesaikan semua pengujian pabrik dan evaluasi operasional sebelum dipindahkan ke Angkatan Udara Rusia.
Su-35S dirancang untuk mencapai superioritas udara dan menyerang target darat dan laut pada jarak jauh, dalam berbagai kondisi cuaca, dan selama operasi siang dan malam.
CEO UAC Vadim Badekha mengatakan UAC mengirimkan jet tempur berdasarkan jadwal produksi 2025.
"Pabrik-pabrik kami memenuhi target yang ditetapkan oleh perintah pertahanan negara," kata Badekha, seperti dilaporkan laman nation.com.pk, Selasa (13/5/2025).
"Kami juga memperluas infrastruktur produksi untuk mendukung pengiriman di masa mendatang," tambahnya.
Perusahaan itu juga mengatakan sejumlah tambahan pesawat Su-35, Su-34, dan Su-57 saat ini sedang diproduksi.
Su-35 sendiri merupakan jet tempur yang terkait erat dengan Indonesia.
Indonesia sudah sepakat untuk membeli 11 unit Su-35 dari Rusia.
Baca Juga:
Namun sayang transaksi tersebut harus terkendala oleh berbagai alasan, termasuk ancaman sanksi CAATSA dari AS.
Alhasil kini status kesepakatan Su-35 Indonesia harus ditangguhkan, tetapi belum dibatalkan.
Rusia pun masih berharap bahwa Indonesia akan melanjutkan kesepakatan itu di masa mendatang.
Su-35 tetap menjadi aset utama dalam strategi modernisasi kekuatan udara Rusia, dan penempatannya diharapkan dapat memperkuat kesiapan tempur Angkatan Udara Rusia di berbagai domain operasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar