Libatkan 125 Pesawat, India dan Pakistan Bertempur dalam Pertarungan Udara Terbesar Sejak PD II - PAGE ALL : Okezone News - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Libatkan 125 Pesawat, India dan Pakistan Bertempur dalam Pertarungan Udara Terbesar Sejak PD II - PAGE ALL : Okezone News

Share This
Responsive Ads Here

 Dunia Internasional , Konflik India Pakistan ,

Libatkan 125 Pesawat, India dan Pakistan Bertempur dalam Pertarungan Udara Terbesar Sejak PD II - PAGE ALL : Okezone News

jet_tempur_rafale_angkatan_udara_india-u2sG_large

Libatkan 125 Pesawat, India dan Pakistan Bertempur dalam Pertarungan Udara Terbesar Sejak PD II

JAKARTA – Pesawat tempur India dan Pakistan dilaporkan terlibat dalam salah satu pertempuran udara (dogfight) terbesar sejak Perang Dunia Kedua. Pertempuran ini merupakan bagian dari eskalasi konflik antara kedua negara yang semakin memanas baru-baru ini. Menurut sumber keamanan Pakistan, pertempuran itu melibatkan sekira 125 jet tempur dari kedua belah pihak dan berlangsung selama lebih dari satu jam.

Jika jumlah pesawat terkonfirmasi, ini akan menjadikannya salah satu pertempuran udara terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Pertempuran yang dilaporkan tersebut terjadi pada Rabu, (7/5/2025) ketika India melancarkan Operasi Sindoor untuk menyerang apa yang disebutnya sebagai “fasilitas teroris” di wilayah Kashmir yang dikendalikan Pakistan.

“Pertempuran sengit” yang pecah saat itu adalah salah satu "pertarungan terbesar dan terpanjang dalam sejarah penerbangan terkini," kata seorang sumber keamanan senior Pakistan kepada CNN. Islamabad mengklaim menembak jatuh setidaknya lima jet tempur India dalam insiden tersebut.

Klaim mengenai pertempuran tersebut masih belum dapat diverifikasi, namun beberapa pihak telah mengonfirmasi bahwa beberapa pesawat india kemungkinan memang telah ditembak jatuh.

Sebanyak 125 jet tempur terlibat dalam pertempuran udara selama satu jam, dengan kedua belah pihak terbatas pada wilayah udara mereka sendiri saat rudal jarak jauh saling ditembakkan pada jarak melampaui 100 mil, menurut laporan CNN.

Pilot India beberapa kali melakukan serangan ke sasaran, sementara Pakistan mengeluarkan peringatan di area yang diyakini berisiko untuk meminimalkan korban sipil. Tidak ada pihak yang melintasi perbatasan, kata sumber itu, mengutip bentrokan 2019 ketika seorang pilot India ditembak jatuh, ditangkap di Pakistan, dan diarak-arak di televisi—insiden memalukan yang tidak ingin diulangi oleh militer dari kedua belah pihak, demikian dilansir Newsweek.

Pertempuran udara-ke-udara atau dogfight telah menjadi salah satu bagian dalam peperangan sejak pesawat tempur digunakan, terutama pada awal abad ke-20. Pertempuran semacam ini telah menentukan beberapa momen paling penting dalam sejarah militer modern.

Sejarah Pertempuran Udara di Perang Dunia Kedua

Pertempuran udara mencapai puncaknya pada Perang Dunia Kedua meskipun Pertempuran Udara St. Mihiel pada 1918 dalam Perang Dunia Pertama melibatkan 500 pesawat Jerman dan hampir 1.500 pesawat Sekutu, menurut daftar 10 pertempuran udara terbesar dalam sejarah militer versi Universitas Norwich.

Puncak dari pertempuran tersebut adalah Pertempuran Kursk pada Juli dan Agustus 1943, saat Nazi Jerman menerjunkan 2.000 pesawat untuk menghadapi 2.792 pesawat yang dikerahkan Rusia. Pertempuran ini terjadi di saat pasukan Rusia membalikkan keadaan dalam Perang Dunia Kedua yang pada akhirnya berujung pada kekelahan Nazi Jerman.

Pertempuran Inggris pada 1940 merupakan momen penting lainnya bagi penggunaan kekuatan udara dengan kekuatan Inggris yang lebih kecil, yakni 675 orang, mampu melawan kekuatan Jerman yang berjumlah hingga 2.800 orang dan dalam prosesnya membantu mencegah invasi Nazi ke Inggris.

Pertempuran Laut Filipina tahun 1944 mengukuhkan superioritas udara Amerika Serikat, dengan pesawat tempur berbasis kapal induk menjatuhkan ratusan pesawat Jepang dalam kekalahan yang dijuluki "Penembakan Kalkun Besar di Mariana". Sekira 1.000 pesawat Amerika bertempur dengan sekitar 700 pesawat Jepang.

Pertempuran udara pascaperang umumnya terjadi dalam skala yang lebih kecil, tetapi juga signifikan.

Titik balik pertempuran udara terjadi pada "Kamis Hitam" tahun 1951, selama Perang Korea, yang menyingkap kecepatan brutal dan mematikannya pertempuran udara era Perang Dingin. Sekira 30 MiG-15 dengan tanda Korea Utara dan China, meskipun diawaki oleh pilot Soviet, menunjukkan keunggulan mereka melawan pasukan Amerika yang beberapa kali lebih besar.

Pada 1982, Israel menunjukkan ketepatan taktis yang luar biasa dalam Operasi Mole Cricket 19 di Lembah Beqaa di Lebanon, menghancurkan sebagian besar pesawat Suriah tanpa menderita satu pun kerugian. Universitas Norwich memperkirakan kekuatan Israel berjumlah 90 pesawat dan 100 pesawat Suriah.

Juga di Timur Tengah, Pertempuran El Mansoura pada 1973, antara Mesir dan Israel, berlangsung kurang dari satu jam dan melibatkan hingga 164 pesawat Israel dan 62 pesawat Mesir. Israel menderita kerugian yang lebih besar dalam hal rencana, menurut Universitas Norwich, meskipun kemudian berbalik pada Perang Timur Tengah 1973.

(Rahman Asmardika)

Lihat juga: Ferry Irawan di Mata Elma Theana: Lembut, Gak Pernah Kasar

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages