Skip to main content
728

Luhut Pastikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tetap Jalan, Tunggu Perpres Halaman all - Kompas

 

Luhut Pastikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tetap Jalan, Tunggu Perpres Halaman all - Kompas

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tetap berjalan. Hal ini disampaikan Luhut saat menghadiri pertemuan bilateral di Beijing, Kamis (23/5/2025).

Ia menyebut kelanjutan proyek tersebut saat ini masih menunggu penyusunan regulasi yang tepat, terutama dalam bentuk peraturan presiden (perpres).

“Tadi kita bicarakan. Masalahnya ada di kita karena aturannya belum selesai. Itu saja, simpel. Tapi kalau perpres sudah ada, kita akan mulai bicara soal joint study,” kata Luhut, dikutip dari Antara, Sabtu (24/5/2025).

Baca juga: Bertemu Ketua CPPCC China, Pimpinan MPR Bahas Kerja Sama Kereta Cepat

[FULL] Momen Prabowo Saksikan Penandatanganan MoU Indonesia-China Senilai Rp 162 T

Luhut mengungkapkan, dirinya telah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk turut mengawal penyusunan perpres tersebut.

“Perpres harus segera keluar karena sedang ditunggu pihak China. Kalau sudah selesai, baru kita masuk ke tahap joint study yang pasti hasilnya akan lebih baik dibanding proyek Jakarta-Bandung,” ucapnya.

Belajar dari Pengalaman Whoosh

Luhut juga mengakui bahwa pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh masih menyisakan sejumlah kekurangan.

“Kita tidak mencari siapa yang salah, tapi belajar dari kesalahan. Saya juga dulu terlibat dalam proyek itu,” ujarnya.

Baca juga: Update Proyek Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya, Masih Tahap Diskusi

Seperti diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya merupakan bagian dari pengembangan jaringan kereta cepat nasional.

Proyek ini telah masuk dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa pemerintah masih mengkaji secara menyeluruh proyek besar tersebut.

“Pemerintah harus benar-benar menghitung dan mempelajari proyek ini dengan cermat,” ujar AHY.

Senada, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tidak boleh membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 6,06 Juta di 2024

Pertimbangkan Kereta Semi Cepat

Pemerintah saat ini masih mempertimbangkan berbagai opsi teknologi untuk proyek tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan kereta berkecepatan menengah (middle-speed train) sebagai alternatif dari kereta berkecepatan tinggi (high-speed train).

Keputusan akhir akan didasarkan pada daya serap pasar, kelayakan investasi, dan hasil studi kelanjutan yang saat ini masih berlangsung.

Kementerian Perhubungan juga tengah mengkaji kembali hasil studi yang pernah dilakukan oleh Jepang terkait opsi pembangunan kereta semi cepat di rute ini.

Baca juga: Tiket Kereta Cepat Whoosh Diskon 20 Persen, Pesan Melalui WhatsApp

Potensi Rute dan Waktu Tempuh

Sebagai perpanjangan dari trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung, proyek Jakarta-Surabaya ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dari 10 jam menjadi sekitar 3,5 jam melalui jalur darat.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini sedang menyusun prastudi kelayakan untuk proyek ini.

Setidaknya ada tiga jalur yang telah dipertimbangkan, yakni lintas selatan, lintas tengah, dan lintas utara.

Baca juga: Pemprov Jakarta Siapkan Rp 98 Miliar untuk Normalisasi Ciliwung

Pertama, lintas selatan rute Bandung-Surabaya melalui Kroya dan Yogyakarta. Jaraknya 629,5 km dengan 13 stasiun yang dapat ditempuh 180 menit.

Kedua, lintas tengah rute Bandung-Surabaya melalui Cirebon dan Purwokerto. Jaraknya 679,2 km melalui 15 stasiun dengan waktu tempuh 193 menit.

Ketiga, lintas utara dari Bandung ke Surabaya melalui Cirebon dan Semarang dengan panjang 642 km melewati 14 stasiun. Waktu tempuhnya 184 menit.

Selain mempersingkat waktu tempuh, pemerintah juga menargetkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan lebih ekonomis dibanding tarif Whoosh Jakarta-Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

PM China Li Qiang Ke Indonesia Bawa Proyek Rp 162 Triliun, untuk Apa Saja?

Posting Komentar

0 Komentar

728