Skip to main content
728

Mahmoud Abbas Setujui Peta Jalan untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Palestina di Lebanon | Sindonews

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah

Mahmoud Abbas Setujui Peta Jalan untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Palestina di Lebanon | Halaman Lengkap

logo-apps-sindo

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 08:59 WIB

Mahmoud Abbas Setujui...

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) bertemu Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri pada 22 Mei 2025, di Ain al-Tineh, Beirut. Foto/Mohammad Yassine/LOrient Today

BEIRUT 

- Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyetujui kerangka kerja untuk melucuti senjata faksi-faksi Palestina di Lebanon selama perjalanan tiga harinya ke negara itu.

Setelah bertemu dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun pada hari Rabu (21/5/2025), pernyataan bersama yang dirilis di akun X kepresidenan Lebanon mengatakan, “Ada komitmen oleh kedua belah pihak terhadap prinsip bahwa semua senjata di negara itu harus dikontrol oleh otoritas negara."

"Mereka menyatakan keyakinan mereka bahwa era senjata di luar otoritas negara Lebanon telah berakhir," papar bunyi pernyataan itu.

Awal bulan ini, sumber-sumber Palestina dan Lebanon mengatakan kepada Middle East Eye bahwa kunjungan Abbas terkait erat dengan pelucutan senjata faksi-faksi Palestina di Lebanon.

Pada hari Jumat, sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar Lebanon Al-Akhbar bahwa selama perjalanan itu, Abbas telah meyakinkan Aoun bahwa "waktu untuk senjata telah berakhir," dengan Abbas dilaporkan juga mengatakan ia mendukung "mekanisme apa pun yang diputuskan negara Lebanon untuk menyerahkannya".

Surat kabar Lebanon L'Orient Le Jour melaporkan proses pelucutan senjata akan dimulai pada pertengahan Juni.

Tahap pertama akan dimulai di kamp pengungsi Beirut di Bourj al-Barajneh, Shatila, dan Mar Elias. Kemudian, pada awal Juli, proses tersebut akan dimulai di Lembah Bekaa dan di utara.

Tahap ketiga, yang tidak dikaitkan dengan garis waktu, akan berlangsung di kamp pengungsi lain di selatan.

Langkah untuk melucuti senjata faksi-faksi tersebut dipandang sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk membentuk kembali lanskap politik Lebanon di tengah kemunduran militer Hizbullah yang relatif menyusul serangan Israel yang memenggal sebagian besar kepemimpinannya pada tahun 2024.

Sejak menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Lebanon telah menghadapi tekanan yang semakin besar dari AS untuk melucuti senjata kelompok-kelompok bersenjata dan pada hari Minggu, Aoun mengatakan kepada saluran Mesir ON TV bahwa, "Monopoli senjata harus berada di tangan negara."

Tentara, imbuhnya, telah membongkar enam kamp pelatihan militer Palestina, tiga di Bekaa, satu di selatan Beirut, dan dua di utara, serta menyita senjata.

Kelompok perlawanan Palestina tetap aktif di kamp pengungsian Lebanon karena pemindahan paksa yang bersejarah dan marginalisasi politik yang sedang berlangsung.

Setelah pembentukan Israel pada tahun 1948 dan perang Arab-Israel berikutnya, sekitar 750.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka, dan banyak yang mencari perlindungan di Lebanon.

Seiring berjalannya waktu, kelompok-kelompok seperti Fatah, dan kemudian Hamas dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina, telah membangun kehadiran di kamp-kamp tersebut untuk melanjutkan perlawanan mereka terhadap Israel.

Pengungsi Palestina di Lebanon masih ditolak hak-hak sipil dasar, termasuk akses ke banyak profesi dan hak untuk memiliki properti.

Dengan kesempatan yang terbatas, beberapa orang bergabung dengan faksi bersenjata untuk perlindungan, mata pencaharian, atau perwakilan politik.

Baca juga: Israel Mengebom Para Penjaga Bantuan Gaza saat Diserang Penjarah Antek Zionis

(sya)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

Iklan - Scroll untuk melanjutkan

wa-channel

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

Klik Disini 

untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Infografis

AS Butuh Rp15.919 Triliun...

AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya

Posting Komentar

0 Komentar

728