NTT Diproyeksikan Jadi Sentra Produksi Garam Nasional - Bagian All

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kabupaten Rote Ndao, diproyeksikan menjadi sentra produksi garam nasional.

Separuh kebutuhan garam nasional saat ini, baik untuk kebutuhan pangan maupun farmasi, masih dipenuhi dari impor (ilustrasi). (Foto: Ist.)
IDXChannel – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kabupaten Rote Ndao, diproyeksikan menjadi sentra produksi garam nasional. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Koswara.
Dia menuturkan, upaya menjadikan NTT sebagai sentra garam nasional adalah bagian dari upaya meningkatkan produksi garam nasional menuju swasembada pada 2027. Hal tersebut mengingat saat ini separuh kebutuhan garam nasional, baik untuk kebutuhan pangan maupun farmasi, masih dipenuhi dari impor.
“Ini terjadi karena kualitas garam produksi lokal belum sepenuhnya mampu memenuhi standar industri yang ketat,” ujarnya pada Rabu (21/5/2025).
Koswara mengatakan, dipilihnya Kabupaten Rote Ndao di NTT sebagai sentra produksi garam nasional karena wilayah tersebut memiliki potensi besar dengan curah hujan rendah dan tingkat salinitas tinggi. Pembangunan sentra garam di Rote Ndao rencananya akan menopang kebutuhan industri.
Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, mengaku optimistis pembangunan sentra garam industri di Rote Ndao akan menciptakan lapangan kerja baru. Keberadaan fasilitas tersebut menurutnya juga bakal meningkatkan pendapatan daerah.
"Ini memberikan angin segar bagi masyarakat,” tutur Paulus.
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2025 untuk mendorong percepatan program pembangunan pergaraman nasional dan mencapai swasembada garam pada 2027. Salah satu langkah percepatan adalah dengan menetapkan larangan impor garam secara bertahap untuk beberapa sektor industri.
(Ahmad Islamy Jamil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar