Dunia Internasional
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Minggu, 04 Mei 2025 - 10:59 WIB
Kubu oposisi Jerman mendesak NATO diganti dengan aliansi keamanan baru yang melibatkan Rusia dan Amerika Serikat. Foto/The Strategy Bridge
- Kubu oposisi Jerman mendesak
NATO(North Atlantic Treaty Organization) diganti dengan aliansi keamanan baru yang melibatkan
Rusiadan Amerika Serikat (AS). Alasannya blok militer Barat itu tidak memiliki masa depan.
Salah satu pemimpin Die Linke (Partai Kiri) Jan van Aken menyampaikan desakan itu dalam sebuah wawancara dengan
Die Zeityang diterbitkan pada hari Sabtu (3/5/2025).
Jan van Aken mengatakan partainya terus mendukung platform nasionalnya tahun 2011, yang menyerukan agar Jerman keluar dari NATO dan membantu menciptakan sistem keamanan kolektif yang baru.
Baca Juga: Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir Jika Diinvasi Barat
"Kami tidak pernah ingin menghapus NATO tanpa pengganti tetapi menggantinya dengan sistem keamanan kooperatif," katanya ketika ditanya apakah Jerman dan sekutu Eropa-nya dapat mempertahankan diri tanpa dukungan AS.
Dia mengusulkan model baru yang mirip dengan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), dengan fokus pada pemeliharaan perdamaian dan pertahanan bersama.
“Sesuatu seperti OECD 2.0. Sebuah aliansi perdamaian dan pertahanan, bersama dengan Rusia dan AS. Namun tentu saja, jika kita ingin membangunnya kembali, itu pasti akan membutuhkan sepuluh tahun lagi langkah-langkah membangun kepercayaan. NATO akan tetap ada selama itu, tetapi tidak lagi memiliki masa depan,” paparnya.
Van Aken juga menyerukan penarikan pasukan dan senjata nuklir AS yang ditempatkan di Jerman.
“Ya, dan mereka harus membawa senjata nuklir mereka,” katanya, seraya mencatat bahwa persediaan senjata nuklir di Prancis dan Inggris sudah lebih dari cukup.
Politisi itu menegaskan bahwa visi Eropa yang didemiliterisasi tetap menjadi pusat agenda partainya. “Tentu saja saya ingin hidup di negara tanpa tentara. Anda tidak?” katanya.
Bulan lalu, Jerman meluncurkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina, termasuk kendaraan, roket pertahanan udara, dan howitzer. Kanselir baru Jerman Friedrich Merz telah mengindikasikan dukungan untuk memasok rudal jelajah Taurus kepada Ukraina—senjata yang mampu menyerang jauh ke wilayah Rusia.
Partai Sosial Demokrat, yang tengah mengadakan pembicaraan koalisi dengan Partai Kristen Demokrat pimpinan Merz, telah menentang langkah tersebut karena dianggap sebagai eskalasi yang tidak perlu.
Moskow telah memperingatkan bahwa pengiriman rudal tersebut akan membuat Jerman terlibat langsung dalam perang, dengan alasan bahwa pasukan Ukraina tidak dapat mengoperasikan rudal Taurus tanpa bantuan personel Jerman.
(mas)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar