Sambat Perajin Rancak Gamelan di Wonogiri, Pesanan Masih Lesu Sejak Covid-19 - Tribunsolo

Perajin Rancak Gamelan di Wonogiri
Sambat Perajin Rancak Gamelan di Wonogiri, Pesanan Masih Lesu Sejak Covid-19
Perajin rancak gamelan atau kayu yang dijadikan alas gamelan di Wonogiri mengaku usai dihantam pandemi Covid-19 pesanan dari konsumen belum bangkit.
Tribun Solo / Erlangga Bima
PESANAN LESU. Pembuatan rancak gamelan di tempat Eko Wiyono di Lingkungan Jatibedug Kelurahan Punduhsari Kecamatan Manyaran, Wonogiri, Sabtu (26/4/2025). Perajin rancak gamelan atau kayu yang dijadikan alas gamelan di Wonogiri mengaku usai dihantam pandemi Covid-19 pesanan dari konsumen belum bangkit.
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Perajin rancak gamelan atau kayu yang dijadikan alas gamelan di Wonogiri mengaku usai dihantam pandemi Covid-19 pesanan dari konsumen belum bangkit.
Salah satu perajin rancak gamelan di Lingkungan Jatibedug Kelurahan Punduhsari Kecamatan Manyaran, Eko Wiyono, mengatakan pesanan rancak gamelan masih sepi usai pandemi.
Baca juga: Asal-usul Desa Ngombakan di Polokarto Sukoharjo, Dikenal sebagai Sentra Perajin Ciu
Bahkan menurutnya kebijakan efisiensi juga berpengaruh terhadap pesanan rancak gamelan ditempatnya masih sepi. Sebab, kebanyakan pesanan datang dari instansi.
"Belakangan ini juga, empat bulanan ini. Anggaran kan ada efisiensi. Kebanyakan dari dinas. Kalau perorangan sulit mengcover," katanya.
Eko mengatakan sebelum adanya pandemi, pesanan di tempatnya cukup ramai. Dalam sebulan, dirinya bisa menerima 10-15 set pesanan rancak gamelan.
Di tempatnya, satu set rancak gamelan bahan kayu mahoni untuk laras slendro dan pelog dihargai Rp 17,5 juta hingga 22,5 juta.

Baca juga: Cenderaloka: Platform Jual Beli Produk Kerajinan dan UMKM Langsung dari Perajin Lokal
Hal itu berubah usai adanya pandemi. Sejak April 2020 pesanan mulai sepi, hingga saat ini menurutnya pesanan belum kembali normal.
"Sejak April 2020 itu sepi. Sebelumnya triwulan pertama setiap tahun sudah banyak kerjaan, eksekusi April," katanya.
Saat ini, untuk mendapat pesanan untuk 1-2 set perbulan saja menurutnya sudah sulit. Selain itu, pesanan untuk set lengkap juga turun.
"Itupun pethil-pethilan disatukan. Yang cari satu set kan kebanyakan instansi," katanya.
(*)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 1:36
Remaining Time 1:36
Â

IDF Nyamar Jadi Warga Sipil Gagal Selamatkan Tawanan Israel hingga Bunuh Komandan Militer Palestina

Jokowi Terkekeh Disinggung Bakal Cabut Laporan Laporan Roy Suryo Cs Jika Hasil Ijazah Terbukti Asli

Duel Anak Vs Ayah, Ray Rangkuti Soroti Peluang Jokowi Saingi Kaesang untuk Dapatkan Kursi Ketum PSI

Suami Jurnalis Najwa Shihab Meninggal Dunia Sempat Alami Stroke hingga Pendarahan Otak

Donald Trump Sedih Joe Biden Divonis Alami Kanker Prostat Stadium 4, Doakan Lekas Sembuh dan Sukses

Alasan Ono Surono Tolak Program Barak Militer Ala KDM, Dukung Langkah KPAI: Picu Pelanggaran

Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ketua PBNU Gus Ulil Ungkap Penyebab Ibrahim Sjarief Tutup Usia

Penjagaan Ketat Propam saat Jokowi Tiba di Bareskrim Polri untuk Diperiksa soal Laporan Ijazah Palsu

Tangis Haru KDM Pecah saat Peluk Siswa Pendidikan Karakter Berubah Sikap Positif di Barak Militer

Prabowo Ganti Desain Striping dan Warna Pesawat Kepresidenan RI hingga Rutin Pakai Pesawat Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar