Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Haji pinfo pinfo9

    Sandal, HP, hingga Kursi Roda: Ini 8 Barang Jamaah Haji Sering Tertinggal di Madinah - Halaman all - Tribun-timur

    3 min read

     

    Sandal, HP, hingga Kursi Roda: Ini 8 Barang Jamaah Haji Sering Tertinggal di Madinah - Halaman all - Tribun-timur

    TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH – Barang tertinggal menjadi persoalan umum saat musim haji. 

    Jamaah kerap lupa membawa barang saat pindah hotel atau beribadah.

    Di Masjid Nabawi, sandal, handphone, dan kaos menjadi barang paling sering tertinggal. 

    Perpindahan jamaah dari Madinah ke Mekah juga memicu hal serupa.

    Di Hotel Mirage Taiba, petugas menemukan banyak barang saat melakukan sweeping kamar.

    “Kami dapat dua plastik besar berisi sandal, kaos, makanan, dan air minum,” kata Asep Saepullah, petugas akomodasi di Sektor 5, Daker Madinah.

    Menurutnya, fenomena ini terjadi setiap musim haji. 

    Barang yang tertinggal umumnya kecil dan ringan.

    Berikut delapan barang yang paling sering tertinggal jamaah haji:

    Sandal


    Kaos atau pakaian dalam


    Air minum kemasan


    Tas tangan atau kresek


    Kursi roda


    Handphone dan charger


    Koper dan pakaian bersih


    Jam tangan dan perhiasan kecil


    Makanan atau obat-obatan pribadi


    Kasi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Madinah, M. Slamet, menyebut Masjid Nabawi sebagai lokasi rawan barang tertinggal.

    “Banyak yang kita temukan di Masjid Nabawi, di area salat dan wudu,” jelasnya.

    Petugas linjam sektor khusus juga ditempatkan untuk membantu pencarian barang di kawasan tersebut.

    Di hotel, barang banyak tertinggal saat proses pendorongan jamaah ke Mekah.

    “Saat pendorongan, jamaah sering terburu-buru dan lupa mengecek barang,” tambahnya.

    Untuk menanganinya, linjam menerapkan sistem pelacakan lintas sektor. 

    Barang yang ditemukan akan didata berdasarkan embarkasi, lalu dibagikan ke grup WhatsApp sektor terkait.

    Jika jumlah barang sedikit, dapat langsung diambil. 

    Jika banyak, sektor harus menyiapkan kendaraan pengangkut.

    Barang yang tidak diklaim akan diamankan hingga akhir musim haji. 

    Jika tak diambil, bisa diwakafkan atau dibawa pulang ke Indonesia.

    Slamet mengimbau jamaah tetap tenang jika kehilangan barang.

    “Laporkan saja ke linjam, ketua rombongan, atau petugas sektor,” ujarnya.

    Ia juga menekankan pentingnya memberi tanda pada barang pribadi, seperti nama, nomor kloter, embarkasi, dan nama hotel.

    “Ini akan sangat membantu petugas dalam pelacakan,” tandasnya. (*)

    Sumber: Tribun Timur
    Komentar
    Additional JS