Sandal, HP, hingga Kursi Roda: Ini 8 Barang Jamaah Haji Sering Tertinggal di Madinah - Halaman all - Tribun-timur - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Sandal, HP, hingga Kursi Roda: Ini 8 Barang Jamaah Haji Sering Tertinggal di Madinah - Halaman all - Tribun-timur

Share This
Responsive Ads Here

 

Sandal, HP, hingga Kursi Roda: Ini 8 Barang Jamaah Haji Sering Tertinggal di Madinah - Halaman all - Tribun-timur

BARANG-TERTINGGAL-Kasi-Linjam-Madinah-M-Slamet-menunjukkan-kursi-roda-milik

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH – Barang tertinggal menjadi persoalan umum saat musim haji. 

Jamaah kerap lupa membawa barang saat pindah hotel atau beribadah.

Di Masjid Nabawi, sandal, handphone, dan kaos menjadi barang paling sering tertinggal. 

Perpindahan jamaah dari Madinah ke Mekah juga memicu hal serupa.

Di Hotel Mirage Taiba, petugas menemukan banyak barang saat melakukan sweeping kamar.

“Kami dapat dua plastik besar berisi sandal, kaos, makanan, dan air minum,” kata Asep Saepullah, petugas akomodasi di Sektor 5, Daker Madinah.

Menurutnya, fenomena ini terjadi setiap musim haji. 

Barang yang tertinggal umumnya kecil dan ringan.

Berikut delapan barang yang paling sering tertinggal jamaah haji:

Sandal


Kaos atau pakaian dalam


Air minum kemasan


Tas tangan atau kresek


Kursi roda


Handphone dan charger


Koper dan pakaian bersih


Jam tangan dan perhiasan kecil


Makanan atau obat-obatan pribadi


Kasi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Madinah, M. Slamet, menyebut Masjid Nabawi sebagai lokasi rawan barang tertinggal.

“Banyak yang kita temukan di Masjid Nabawi, di area salat dan wudu,” jelasnya.

Petugas linjam sektor khusus juga ditempatkan untuk membantu pencarian barang di kawasan tersebut.

Di hotel, barang banyak tertinggal saat proses pendorongan jamaah ke Mekah.

“Saat pendorongan, jamaah sering terburu-buru dan lupa mengecek barang,” tambahnya.

Untuk menanganinya, linjam menerapkan sistem pelacakan lintas sektor. 

Barang yang ditemukan akan didata berdasarkan embarkasi, lalu dibagikan ke grup WhatsApp sektor terkait.

Jika jumlah barang sedikit, dapat langsung diambil. 

Jika banyak, sektor harus menyiapkan kendaraan pengangkut.

Barang yang tidak diklaim akan diamankan hingga akhir musim haji. 

Jika tak diambil, bisa diwakafkan atau dibawa pulang ke Indonesia.

Slamet mengimbau jamaah tetap tenang jika kehilangan barang.

“Laporkan saja ke linjam, ketua rombongan, atau petugas sektor,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memberi tanda pada barang pribadi, seperti nama, nomor kloter, embarkasi, dan nama hotel.

“Ini akan sangat membantu petugas dalam pelacakan,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages