Sisi Lain Program MBG: Surga Lapangan Kerja hingga Dongkrak Ekonomi - Bisnis Liputan
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5091919/original/044662600_1736743963-d1f76dc5-3903-4eaf-ad5a-b20ba5bfc009.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta Program MBG Dinilai Punya Potensi Mendorong Pertumbuhan EkonomiProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu agenda unggulan Presiden Prabowo Subianto dinilai memiliki potensi besar dalam mendongkrak perekonomian nasional.
Hal ini disampaikan oleh Pengamat dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Tumiran. Menurutnya, selain memberikan manfaat langsung bagi tumbuh kembang generasi muda, program ini juga berpeluang menciptakan ekosistem ekonomi baru.
“Kita harus dukung Presiden Prabowo yang sedang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. MBG bukan hanya soal makanan bergizi, tapi juga harus menjadi pemicu tumbuhnya ekonomi baru,” ujar Tumiran ditulis, Jumat (23/5/2025).
Penciptaan Lapangan Kerja
Tumiran menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG membutuhkan banyak komponen pendukung, seperti bahan pangan, alat masak, serta perlengkapan penyajian.
Kebutuhan tersebut bisa membuka lapangan kerja baru jika seluruhnya dipenuhi dari produksi dalam negeri. Di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), program ini bisa menjadi solusi untuk menyerap tenaga kerja.
Syangkan Kebijakan Kemendag
Siswa SD Negeri Kelapa Lima saat mendapat program makan bergizi gratis . (Istimewa)... Selengkapnya
Namun sayangnya, ia menyoroti rencana Kementerian Perdagangan yang justru akan membuka keran impor food tray tanpa persyaratan izin, yang dinilai kontraproduktif dengan semangat kemandirian ekonomi.
Padahal, industri dalam negeri telah mampu memproduksi hingga 82 juta food tray untuk mendukung program ini.
“Jangan sampai kebijakan impor malah melemahkan industri lokal yang sudah siap,” tegasnya.
Dorongan untuk Libatkan Industri Nasional Secara Maksimal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4940488/original/067378800_1725884847-Makan_Gratis_5.jpeg)
Pembiasaan Makan Bergizi Gratis di SD Negeri Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Senin, (09/9/2024).... Selengkapnya
Lebih jauh, Tumiran mendorong kementerian terkait agar lebih aktif dalam memfasilitasi pertumbuhan industri pendukung program MBG.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan agar peluang ekonomi ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Jika semua kebutuhan program MBG—mulai dari bahan makanan hingga peralatan makan—disuplai oleh industri lokal, maka berbagai sektor akan ikut tumbuh.
“Petani, produsen karton, plastik, sendok, dan tisu dalam negeri bisa berkembang. Ini peluang nyata untuk memperkuat ekonomi nasional. Kenapa harus kita serahkan ke luar negeri?” pungkasnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar