Sosok 3 Kepala Daerah yang Larang Study Tour, Ada Dedi Mulyadi hingga Eri Cahyadi - Halaman all - Tribunsolo

TRIBUNSOLO.COM - Study Tour kini menjadi perbincangan hangat.
Apalagi dengan adanya pelarangan yang dilakukan beberapa kepala daerah.
Kini diketahui ada 3 sosok yang melarang study tour ini.
Mereka adalah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Diketahui, Dedi Mulyadi dan Pramono Anung menerapkan kebijakan larangan study tour pada kisaran Februari 2025 lalu.
Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah menerapkan kebijakan ini sejak 2024 silam.
Soal kebijakan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya melarang study tour sejak adanya kasus kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Dia mengatakan, adanya aturan ini membuat sekolah menjadi ramah pada tarif, tentunya terjangkau dan tidak memberatkan wali murid.
"(Menggelar acara) Wisuda saja tidak boleh kok. Kalau kami sudah arahkan, tidak ada wisuda kalau bayar, kecuali (dibayar) komite. Sama dengan study tour," kata Wali Kota Cak Eri ketika dikonfirmasi di Balai Kota Surabaya, Jumat (17/5/2024).
Eri ingin memastikan agar pendidikan bisa terjangkau untuk semua siswa.
"(Larangan) sudah dari dulu. Kebijakannya tidak pernah berubah ya, kami sudah bunyikan," teags mantan ASN Pemkot Surabaya ini.
Baca juga: Viral Rombongan Bus Study Tour Mengalami Kecelakaan di Demak Jateng, Tidak Ada Korban Jiwa
Sementara ini, kebijakan ini juga diterapkan di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menjelaskan alasan utama di balik larangan studi tur siswa sekolah adalah agar tidak membebankan biaya pada orangtua siswa.
“Saya tegaskan kembali ya, yang kami larang itu adalah kegiatan-kegiatan studi tur, kunjungan ilmiah, study industry, kunjungan industri, apapun namanya, yang di dalamnya melakukan pembebanan kepada orang tua siswa,” tegasnya melalui video di Instagram pribadinya.
Menurutnya, biaya studi tur yang sering kali dibebankan sepenuhnya kepada orang tua siswa membuat banyak keluarga terpaksa berutang.

“Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat,” tambahnya.
Selain itu, faktor keselamatan siswa juga menjadi perhatian utama.
Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung juga menerapkan kebijakan yang sama.
Pramono bahkan telah menyiapkan program pengganti study tour.
Salah satu program yang akan didorong oleh Pramono adalah kegiatan menanam mangrove bagi para siswa.

Pramono Anung mengimbau agar sekolah-sekolah di Jakarta mengadakan karya wisata atau study tour di wilayah Jakarta saja.
Menurutnya, Jakarta memiliki banyak destinasi menarik yang dapat dikunjungi oleh para siswa tanpa perlu keluar kota.
“Jakarta tentunya punya kebijakan tersendiri, saya akan lebih menggalakkan agar anak didik Jakarta itu lebih mencintai Jakarta. Jadi saya akan lebih mendorong untuk tetap di Jakarta,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (3/3/2025), melansir dari Kompas.com. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Selain Dedi Mulyadi dan Pramono Anung, Wali Kota Surabaya Cak Eri Ternyata Sudah Larang Study Tour
Tidak ada komentar:
Posting Komentar