Spanyol akan Larang Perdagangan Senjata dengan Israel

Spanyol akan Larang Perdagangan Senjata dengan Israel | Sindonews

Dunia Internasional,Konflik Timur tengah

Spanyol akan Larang Perdagangan Senjata dengan Israel | Halaman Lengkap

Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:30 WIB

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berpidato di parlemen. Foto/Frederic Esteve

MADRID

- Parlemen Spanyol mengambil langkah signifikan dengan menyetujui proposal untuk mempertimbangkan larangan perdagangan senjata dengan Israel. Langkah ini sejalan dengan sentimen Eropa yang berkembang dan meningkatnya tekanan pada Israel untuk mengakhiri kelaparan penduduk Gaza dan menghentikan genosida yang telah berlangsung lebih dari 18 bulan.

Pada Selasa malam, Parlemen Spanyol memberikan suara mendukung mosi yang diajukan partai-partai kiri dan nasionalis.

Proposal tersebut menganjurkan pelarangan penjualan senjata ke negara-negara yang terlibat dalam genosida, termasuk Israel secara eksplisit.

Tindakan parlemen ini mengikuti seruan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada hari Senin. Sanchez mendesak agar Israel dikecualikan dari acara-acara budaya internasional, seperti Kontes Lagu Eurovision, dengan alasan agresi yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Ia membandingkannya dengan pengecualian Rusia dari acara-acara tersebut setelah invasinya ke Ukraina.

Berbicara di konferensi di Madrid, Sanchez, sosialis dan kritikus lama kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki, menyatakan, "Kita tidak dapat membiarkan standar ganda, bahkan dalam budaya."

Ia menjelaskan, “Saya yakin tidak ada yang terkejut tiga tahun lalu ketika Rusia diminta menarik diri dari kompetisi internasional setelah invasinya ke Ukraina dan tidak berpartisipasi, misalnya, dalam Kontes Lagu Eurovision. Oleh karena itu, Israel juga tidak boleh berpartisipasi.”

Pada akhir April, pemerintah Spanyol mengumumkan pemutusan kontrak sepihak untuk pembelian amunisi dari perusahaan Israel.

Pemerintah menegaskan mereka tidak akan memberikan lisensi impor untuk amunisi Israel, dengan menyatakan keputusan itu dibuat “atas alasan yang berkaitan dengan kepentingan publik.”

Menunjukkan tinjauan yang lebih luas tentang kerja sama militer dengan Israel, pemerintah Spanyol mengklarifikasi pada saat itu bahwa mereka sedang melakukan studi hukum tentang implikasi dari pemutusan kontrak.

Pemerintah juga menekankan Spanyol tidak membeli atau menjual senjata apa pun kepada perusahaan Israel sejak 7 Oktober 2023, dan menegaskan kebijakan ini akan terus berlanjut.

Pemerintah Spanyol semakin memperkuat pendiriannya dengan menegaskan semua kesepakatan senjata yang ditandatangani dengan perusahaan Israel sebelum 7 Oktober 2023, tidak akan dilaksanakan.

Hal ini menggarisbawahi penolakannya terhadap kerja sama militer apa pun dengan Israel setelah genosida di Gaza.

Tahun lalu, Perdana Menteri Pedro Sanchez telah meminta masyarakat internasional menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Menanggapi pengakuan Madrid terhadap negara Palestina, Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan keputusan yang melarang konsulat Spanyol di Yerusalem untuk menyediakan layanan bagi warga Palestina.

Lebih jauh, Sanchez telah mendesak negara-negara anggota Uni Eropa mendukung permintaan Spanyol menangguhkan perjanjian perdagangan bebas antara blok tersebut dan Israel, dengan mengutip tindakan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.

Pada bulan November 2024, pemerintah Spanyol juga melarang dua kapal, yang diyakini membawa senjata dan perlengkapan militer ke Israel, untuk berlabuh di pelabuhannya.

Dengan dukungan Amerika Serikat yang tanpa syarat, Israel melanjutkan perang genosida di Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 175.000 korban (tewas dan terluka), sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Lebih dari 11.000 orang masih hilang di bawah reruntuhan.

(sya)

Iklan - Scroll untuk melanjutkan