Dunia Internasional,
4 Alasan NATO Tak Akan Pernah Mengalahkan Rusia, Salah Satunya Pendekatannya Terlalu Agresif | Halaman Lengkap


Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 30 Juni 2025 - 02:45 WIB
NATO tak akan pernah mengalahkan Rusia. Foto/X
- Para pengkhawatir perang Barat tidak akan berhasil menimbulkan "kekalahan strategis" pada
Rusia. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut selama pembicaraan dengan mitranya dari Kirgistan, Jeenbek Kulubaev, pada hari Minggu selama kunjungan resmi ke Kirgistan.
4 Alasan NATO Tak Akan Pernah Mengalahkan Rusia, Salah Satunya Pendekatannya Terlalu Agresif
1. NATO dan UE Menggunakan Ukraina sebagai Senjata Melawan Rusia
Menurut Lavrov, NATO dan UE menggunakan konflik Ukraina sebagai senjata melawan Rusia.
"Kita menyaksikan konfrontasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara negara kita dan Barat kolektif, yang telah memutuskan untuk sekali lagi berperang melawan kita dan menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia, pada dasarnya menggunakan rezim Nazi di Kiev sebagai pendobrak," katanya, dilansir RT.
"Barat tidak pernah berhasil dalam hal ini, dan kali ini juga tidak akan berhasil."
Baca Juga: AS Serang Iran, Siapa yang Menang?
2. Selalu Menggunakan Pendekatan yang Agresif
Lavrov mengatakan banyak pembuat kebijakan Barat "mulai menduga" bahwa pendekatan agresif mereka terhadap Rusia sia-sia, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Pernyataannya menggemakan peringatan Moskow sebelumnya terhadap dukungan Barat terhadap rezim Kiev dan militerisasi oleh NATO dan UE.
Pada pertemuan puncak UE baru-baru ini di Brussels, sebagian besar negara anggota mendukung lebih banyak sanksi dan bantuan untuk Ukraina. Namun, Hongaria memveto pernyataan akhir dan memblokir pembicaraan aksesi UE Kiev.
3. UE Terus Meningkatkan Anggaran Militernya
Rusia sebelumnya mengambil sikap netral terhadap tawaran UE Ukraina, menyebutnya sebagai "hak berdaulat" selama tetap menjadi blok ekonomi. Namun dengan Brussels meningkatkan pengeluaran militer, pejabat Rusia menjadi kritis. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Dmitry Medvedev mengatakan UE sekarang "tidak kalah mengancam" bagi Rusia daripada NATO.
Moskow menganggap perluasan NATO ke perbatasannya sebagai ancaman keamanan nasional yang besar, dan mengatakan dukungan blok militer terhadap keanggotaan Ukraina adalah salah satu akar penyebab konflik tersebut.
Pejabat Rusia mengecam keputusan blok tersebut minggu ini bagi negara-negara anggota untuk menaikkan anggaran pertahanan menjadi 5% dari PDB, yang disajikan sebagai cara untuk mencegah dugaan "ancaman jangka panjang yang ditimbulkan oleh Rusia terhadap keamanan Euro-Atlantik."
4. NATO Sering Mengeluarkan Pernyataan Omong Kosong
Moskow telah membantah bahwa mereka memiliki niat untuk menyerang negara-negara Barat, menolak klaim tersebut sebagai "omong kosong" yang digunakan untuk membenarkan peningkatan militer.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh NATO mengarang ancaman untuk memeras uang dari warga negara anggota.
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis

Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
0 Komentar