Dunia Internasional,
8 Negara Penerima Bantuan AS Terbesar, 2 Dipasok Senjata Terbanyak | Halaman Lengkap


Israel mendapat bantuan terbesar dari AS. Foto/idf/x
- Amerika Serikat (AS) telah lama dikenal sebagai negara donor terbesar di dunia dalam hal bantuan luar negeri. Tujuan utama dari bantuan ini tidak hanya bersifat kemanusiaan, tetapi juga erat kaitannya dengan kebijakan luar negeri dan kepentingan geopolitik Amerika.
Melalui berbagai bentuk bantuan ekonomi, militer, dan kemanusiaan, Amerika Serikat berupaya memperkuat aliansi strategis, menahan pengaruh negara-negara saingan seperti Rusia dan China, serta mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan stabilitas global.
Beberapa negara menjadi penerima utama bantuan luar negeri dari AS, baik karena posisi strategis mereka, kebutuhan mendesak, maupun ikatan historis dan ideologis dengan Washington.
Negara-negara Penerima Bantuan Terbesar
1. Israel
Israel merupakan salah satu penerima bantuan terbesar dari Amerika Serikat, dengan jumlah mencapai sekitar USD3,3 miliar per tahun, sebagian besar dalam bentuk bantuan militer.
Bantuan ini merupakan wujud dari hubungan historis dan strategis antara kedua negara. Amerika memandang Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah, terutama dalam menjaga keseimbangan kekuatan melawan negara-negara Arab yang cenderung berseberangan dengan kepentingan AS.
Selain itu, dukungan politik dalam negeri Amerika terhadap Israel sangat kuat, terutama dari kelompok lobi pro-Israel yang berpengaruh di Kongres.
Bantuan ini memungkinkan Israel mengembangkan dan mempertahankan keunggulan militernya di kawasan, sekaligus memperkuat industri pertahanan Amerika karena sebagian besar dana digunakan untuk membeli perlengkapan militer buatan AS.
2. Ukraina
Ukraina menjadi penerima bantuan luar negeri yang melonjak tajam sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Amerika Serikat telah mengalokasikan lebih dari USD75 miliar untuk membantu Ukraina dalam berbagai bentuk, mulai dari bantuan militer, kemanusiaan, hingga dukungan ekonomi dan pembangunan institusi.
Tujuan utama bantuan ini adalah untuk menahan ekspansi Rusia, menjaga kedaulatan Ukraina, serta mempertahankan stabilitas dan nilai-nilai demokrasi di Eropa Timur.
Selain itu, bantuan kepada Ukraina menjadi sinyal kuat bagi NATO dan negara-negara sekutu bahwa Amerika tetap berkomitmen terhadap keamanan kawasan.
Meski demikian, kebijakan ini juga memicu perdebatan di dalam negeri Amerika mengenai prioritas pengeluaran negara.
3. Afghanistan
Afghanistan, sebelum penarikan pasukan Amerika pada 2021, adalah salah satu penerima bantuan luar negeri terbesar.Selama dua dekade pendudukan militer AS sejak 2001, Amerika menggelontorkan lebih dari USD145 miliar dalam bentuk bantuan pembangunan kembali.
Dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur, sistem pendidikan, layanan kesehatan, dan memperkuat pasukan keamanan Afghanistan.
Salah satu tujuan utama dari bantuan ini adalah menciptakan negara demokratis yang stabil dan mencegah tumbuhnya kembali kelompok ekstremis seperti Taliban dan Al-Qaeda.
Namun, efektivitas bantuan ini banyak dikritik karena tingginya tingkat korupsi dan kegagalan membangun institusi yang kuat.
Ketika Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021, banyak pihak menilai proyek rekonstruksi tersebut sebagai kegagalan besar dalam sejarah kebijakan luar negeri AS.
4. Mesir
Mesir juga merupakan penerima bantuan utama, dengan rata-rata sekitar USD1,3 miliar per tahun.
Sebagian besar bantuan ini bersifat militer dan merupakan bagian dari perjanjian damai antara Mesir dan Israel yang difasilitasi Amerika Serikat pada 1979.
Amerika berkepentingan menjaga stabilitas politik Mesir karena negara ini memiliki peran penting di Timur Tengah serta menguasai Terusan Suez, jalur perdagangan vital dunia.
Bantuan ini memungkinkan Mesir mempertahankan kekuatan militernya dan menjadi mitra penting AS dalam memerangi ekstremisme dan menjaga perdamaian regional.
Namun demikian, bantuan ini juga menuai kritik karena dianggap memperkuat pemerintahan otoriter yang menekan kebebasan sipil.
5. Yordania
Yordania menerima sekitar USD1,2 miliar per tahun, menjadikannya salah satu penerima terbesar di kawasan.
Amerika Serikat melihat Yordania sebagai sekutu penting yang relatif stabil di tengah gejolak Timur Tengah.
Selain itu, Yordania telah menampung jutaan pengungsi dari Suriah, Irak, dan Palestina, sehingga bantuan ini juga bertujuan untuk membantu pengelolaan krisis kemanusiaan.
Bantuan tersebut membantu menjaga stabilitas ekonomi dan sosial Yordania serta memperkuat kapasitas militernya.
Keberlanjutan bantuan ini mencerminkan pentingnya Yordania sebagai mitra dalam strategi regional Amerika.
6. Pakistan
Pakistan juga menjadi negara penerima bantuan signifikan, terutama pasca serangan 11 September 2001.
Amerika telah menyalurkan lebih dari USD33 miliar kepada Pakistan sejak 2001, sebagian besar dalam bentuk bantuan militer untuk mendukung operasi anti-terorisme.
Amerika memandang Pakistan sebagai sekutu penting dalam memerangi kelompok ekstremis di kawasan, khususnya di wilayah perbatasan dengan Afghanistan.
Meskipun demikian, hubungan kedua negara kerap diwarnai ketegangan karena tudingan Pakistan bermain dua kaki, yakni menerima bantuan dari AS sembari memberi ruang bagi Taliban.
Di sisi lain, bantuan ekonomi yang diberikan juga digunakan untuk membangun infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan, meskipun banyak laporan yang menyebutkan tingginya tingkat korupsi sebagai hambatan utama.
7. Ethiopia
Ethiopia, salah satu negara terbesar di Afrika, menerima bantuan luar negeri dari Amerika dalam jumlah yang cukup signifikan, mencapai hampir USD1 miliar per tahun.
Bantuan ini terutama digunakan untuk menangani krisis kemanusiaan, seperti kekeringan, kelaparan, serta penanganan kesehatan masyarakat termasuk program HIV/AIDS.
Amerika berkepentingan menjaga stabilitas Ethiopia karena posisinya yang strategis di kawasan Tanduk Afrika, yang kerap menjadi medan konflik dan migrasi.
Bantuan ini juga merupakan bagian dari upaya AS untuk menyaingi pengaruh China yang semakin kuat di Afrika melalui investasi dan pinjaman infrastruktur.
8. Kenya, Nigeria, Irak, dan Haiti
Negara-negara lain seperti Kenya, Nigeria, Irak, dan Haiti juga menerima bantuan dalam jumlah besar, meskipun tidak sebesar negara-negara yang telah disebutkan di atas.
Amerika Serikat memberikan bantuan kepada negara-negara ini untuk berbagai tujuan, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan sistem kesehatan, dukungan pemilu, serta penanganan krisis akibat bencana alam atau konflik.
Misalnya, di Haiti, bantuan AS sangat penting dalam penanganan pasca-gempa bumi dan epidemi kolera.
Sementara di Nigeria dan Kenya, fokus utama adalah pengendalian penyakit seperti HIV dan malaria serta penanggulangan ekstremisme.
Secara keseluruhan, kebijakan bantuan luar negeri Amerika Serikat mencerminkan perpaduan antara kepentingan kemanusiaan dan strategi geopolitik.
Meski banyak dipuji karena memberikan dampak positif dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi, bantuan ini juga tidak lepas dari kritik.
Isu-isu seperti ketergantungan negara penerima, korupsi, dan dukungan terhadap rezim otoriter kerap menjadi sorotan.
Di sisi lain, dari perspektif Amerika, bantuan ini adalah instrumen penting untuk membangun pengaruh global, menjaga stabilitas internasional, dan melindungi kepentingan nasional dalam jangka panjang.
Dengan meningkatnya persaingan global, terutama dari China dan Rusia, bantuan luar negeri Amerika Serikat kemungkinan besar akan tetap menjadi elemen kunci dalam diplomasi dan hubungan internasional mereka di masa depan.
Baca juga: Sejumlah Toko dan Restoran Dijarah saat Kerusuhan Los Angeles, 500 Marinir AS Berjaga
(sya)
0 Komentar