Skip to main content
728

Cara Rumit AS Serang Iran: Kasih Umpan Palsu, Bomber B-2 Kejutkan dengan 14 Rudal - Kompas

 Dunia Internasional,Konflik Timur Tengah,

Cara Rumit AS Serang Iran: Kasih Umpan Palsu, Bomber B-2 Kejutkan dengan 14 Rudal

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebelum Amerika Serikat (AS) menyerang Iran pada Minggu (22/6/2025), sejumlah pesawat pengebom B-2 lepas landas dari pangkalan mereka di Missouri dan terlihat menuju pulau Guam di Pasifik.

Menurut para ahli, penerbangan tersebut mungkin merupakan persiapan awal untuk keputusan AS menyerang Iran, sebagaimana dilansir Reuters.

Ternyata, pesawat tersebut hanyalah umpan. Serangan sebenarnya terdiri dari tujuh bomber B-2 bersayap kelelawar yang terbang langsung dari AS ke timur tanpa terdeteksi selama 18 jam.

Baca juga: Wapres AS Sebut Hanya Serang Fasilitas Nuklir, Bukan Perang Lawan Iran

AS Bom 3 Situs Nuklir Iran, Seberapa Parah Dampaknya?

Bomber-bomber tersebut menjaga komunikasi seminimal mungkin dan mengisi bahan bakar di udara, seperti diungkapkan militer AS pada Minggu.

Saat pesawat pengebom tersebut mendekati wilayah udara Iran, sebuah kapal selam AS meluncurkan lebih dari 20 rudal jelajah serangan darat Tomahawk. 

Pesawat tempur AS terbang sebagai umpan di depan bomber untuk mendeteksi pesawat tempur dan rudal Iran. Setelah itu, barulah bomber B-2 menjatuhkan senjatanya di fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: GBU-57: Satu-satunya Bom Pemusnah Bunker Nuklir Iran, Cuma AS yang Punya

B-2 menjatuhkan 14 rudal penembus bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrators, masing-masing beratnya sekitar 13 ton. 

Operasi yang dinamakan Midnight Hammer itu juga melibatkan lebih dari 125 pesawat militer AS, menurut Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon.

Serangan yang menyasar tiga situs nuklir utama Iran tersebut merupakan misi operasional yang cukup rumit sekaligus menjadi terbesar yang pernah dilakukan oleh bomber siluman B-2.

Serangan tersebut juga merupakan operasi B-2 terlama kedua yang pernah dilakukan. 

Baca juga: Situs Nuklirnya Dibom, Iran Ancam Serang Pangkalan AS di Timur Tengah

Serangan AS ke Iran sangat rahasia

Dari perspektif militer AS, operasi ini merupakan kesuksesan taktis yang gemilang. 

Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Dan Caine berujar, pasukan Iran tidak mampu melepaskan tembakan satu pun ke pesawat AS.

Dia menambahkan, tidak ada satu pun pesawat AS yang tertangkap basah.

"Pesawat tempur Iran tidak terbang, dan tampaknya sistem rudal permukaan-ke-udara Iran tidak mendeteksi kami sepanjang misi. Kami mempertahankan unsur kejutan," kata Caine.

Caine berujar, misi Midnight Hammer sangat rahasia. Sangat sedikit orang di Washington yang mengetahui waktu atau sifat dari operasi tersebut.

Baca juga: AS Serang Iran Diberi Nama Midnight Hammer, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Bahkan, banyak pejabat senior di AS yang baru mengetahui serangan itu pada Sabtu (21/6/2025) malam waktu AS dari unggahan Presiden Donald Trump di media sosial.

Caine mengatakan, penilaian kerusakan awal menunjukkan bahwa ketiga situs yang menjadi target mengalami kerusakan dan kehancuran yang sangat parah, tetapi ia enggan berspekulasi apakah kemampuan nuklir Iran masih utuh.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth lebih yakin.  

"Jelas kami menghancurkan program nuklir Iran," kata Hegseth, berdiri di samping Caine di ruang briefing Pentagon.  

Baca juga: Sejarah Program Nuklir Iran, Dulu Kerja Sama dengan AS

Ancaman Iran

Foto dari satelit Maxar memperlihatkan lokasi salah satu situs nuklir Iran. Israel pada Jumat (20/6/2025) menyerang fasilitas nuklir Isfahan di Iran untuk kali kedua, ketika perang memasuki hari kesembilan. Tanggapan Iran, Israel, dan PBB soal AS soal AS Serang 3 Situs Nuklir di Teheran

Lihat Foto

Iran mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah usai fasilitas nuklirnya dibom pada Minggu dini hari.

Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa pangkalan-pangkalan yang digunakan oleh pasukan AS dapat diserang sebagai balasan.

"Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan AS untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami," kata Velayati dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh IRNA.

Di sisi lain, dunia internasional khawatir serangan AS tersebut akan memperdalam konflik di wilayah yang lebih luas, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia tentang Kondisi Terkini di Iran Sebelum Evakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Menlu Iran Temui Presiden Putin, Teheran Minta Bantuan Rusia Hadapi AS-Israel?

Posting Komentar

0 Komentar

728