Delegasi Parlemen Multi-Partai India Ajak Indonesia Perangi Terorisme | Sindonews - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Delegasi Parlemen Multi-Partai India Ajak Indonesia Perangi Terorisme | Sindonews

Share This
Responsive Ads Here

 

Delegasi Parlemen Multi-Partai India Ajak Indonesia Perangi Terorisme | Halaman Lengkap

Delegasi parlemen multi-partai India yang dipimpin Shri Sanjay Kumar Jha (Pemimpin), anggota parlemen Smt Aparajita Sarangi, Shri Abhishek Banerjee, Shri Brij Lal, Shri John Brittas, Shri Pradan Baruah, Dr Hemang Joshi, Shri Salman Khurshid, Mantan Menter

JAKARTA 

- Delegasi parlemen multi-partai India yang dipimpin Shri Sanjay Kumar Jha mengunjungi Indonesia pada tanggal 28-31 Mei 2025. Pada hari pertama kunjungan, delegasi bertemu Muhammad Husein Fadlulloh, Wakil Ketua Komite Kerja Sama Antar-Parlemen dan Muhammad Rofiqi, Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen india-India; Dr Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN; dan Arief Havas Oegroseno, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia.

Dalam semua interaksi mereka, delegasi menyampaikan kebijakan India yang jelas dan tegas dalam menangani terorisme, tidak menoleransi pemerasan nuklir dan tidak membeda-bedakan antara teroris dan sponsor mereka.

Delegasi tersebut meminta dukungan Indonesia dalam mengalahkan terorisme, para pendukung, pemodal, dan sponsornya di semua forum internasional penting dan organisasi antarpemerintah.

Selama interaksi di Parlemen, pihak Indonesia mengutuk terorisme dengan alasan terorisme bertentangan dengan kemanusiaan dan mendukung pendekatan tanpa toleransi India.

Mereka menyampaikan Indonesia percaya pada dialog dan komunikasi untuk menyelesaikan masalah, bukan melalui terorisme.

Sekretaris Jenderal Dr. Kao dalam pertemuannya menyoroti kunjungan delegasi semua pihak ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dan keterlibatan aktif dan bipartisan Parlemen India merupakan pesan yang lantang dan jelas kepada dunia tentang toleransi nol India terhadap segala bentuk terorisme.

Sebagai mitra yang kuat, ia meminta India dan ASEAN menyelaraskan upaya dalam memerangi terorisme dan ekstremisme kekerasan.

Arief Havas Oegroseno, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia selama interaksinya dengan delegasi menyampaikan pentingnya Indonesia dalam lebih mempererat persahabatan yang dalam dan dekat dengan India dan menekankan seperti India, Indonesia memiliki toleransi nol terhadap terorisme.

Ia juga mengusulkan agar kedua negara bekerja secara aktif untuk meningkatkan kolaborasi kontraterorisme termasuk melalui kegiatan bersama untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan dalam memerangi kejahatan transnasional dan terorisme.

Pada hari kedua kunjungan mereka ke Jakarta, Delegasi Parlemen Multi-Partai India, yang dipimpin Shri Sanjay Kumar Jha mengadakan interaksi dengan lembaga pemikir dan akademisi terkemuka, Duta Besar Tetap dari misi luar negeri yang bersahabat di Indonesia, serta bertemu dengan para pemimpin Partai Amanat Nasional (PAN).

Delegasi tersebut melakukan diskusi yang bermakna dengan para peneliti dan cendekiawan dari berbagai lembaga pemikir dan akademisi di Indonesia, termasuk Dewan Urusan Dunia Indonesia (ICWA), Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI), The Habibie Center, dan Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI), Pusat Studi Kebijakan Indonesia (CIPS), Universitas Indonesia, Pusat Studi Kekuatan Udara Indonesia, dan lainnya.

Delegasi tersebut menyampaikan pesan nasional yang kuat dan bersatu tentang toleransi nol terhadap terorisme lintas batas.

Ada pemahaman tentang posisi India dan kebutuhan diungkapkan untuk bersama-sama memerangi narasi palsu dan bohong yang disebarkan kepentingan tertentu.

Menanggapi pertanyaan tentang tujuan akhir dari masalah ini, delegasi tersebut dengan tegas menyampaikan penghentian total kegiatan teror oleh Pakistan, pembongkaran infrastruktur teror di Pakistan, dan pembebasan Kashmir yang diduduki Pakistan (POK) adalah tujuan akhir yang utama.

Hari itu dilanjutkan dengan interaksi makan siang dengan Duta Besar Tetap dari misi diplomatik sahabat dari sekitar 20 negara di Indonesia.

Delegasi berbagi wawasan terperinci mereka tentang Operasi Sindoor, menjelaskan dengan jelas peran Pakistan dalam serangan teror yang mengerikan itu, dan menyoroti respons India yang terukur, tidak eskalatif, dan terarah.

Delegasi menyampaikan pesan bahwa teror dan perundingan tidak dapat berjalan bersamaan; dan darah dan air tidak dapat mengalir bersamaan.

Mereka mendesak dukungan komunitas diplomatik untuk membawa pelaku terorisme ke pengadilan, mengingat Pernyataan DK PBB tanggal 25 April 2025 yang menggarisbawahi perlunya tindakan diplomatik bersama melawan terorisme dan para sponsornya.

Kegiatan terakhir hari itu adalah pertemuan dengan para pemimpin Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk Eddy Soeparno, Wakil Ketua PAN, juga Wakil Ketua Majelis Rakyat Indonesia, Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Partai dan juga Wakil Menteri Transmigrasi Indonesia dan para pemimpin lain dari PAN dan berbagi pandangan tentang sikap India tentang toleransi nol terhadap terorisme.

Kepemimpinan Partai PAN menyampaikan belasungkawa kepada para korban serangan teror yang mengerikan di Pahalgam dan menyampaikan mereka berdiri bersama India.

Kepemimpinan PAN dengan tegas menyatakan agama dan ras tidak dapat dijadikan dasar untuk mengekspor terorisme.

Para Anggota Parlemen bergabung Hadir dalam pertemuan dari PAN juga hadir Dessy Ratnasari, Farah Putri Nahlia, Okta Kumala Dewi, Dr. Drajad Wibowo, Slamet Ariyadi dan A. Bakrie.

Baca juga: Hamas Peringatkan Usulan Gencatan Senjata AS Berarti Kelanjutan Pembunuhan di Gaza oleh Israel

(sya)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Opsiinfo9

Opsi lain

powered by Surfing Waves

Post Bottom Ad

Pages